Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

Remyza dan Irma Ajak Gen-Z Samarinda Menikmati Festival Dayak Kenyah ke-51 di Desa Budaya Pampang

Diterbitkan

pada

Pasangan Duta Wisata Kota Samarinda saat menghadiri festival Budaya di Pampang. (Nisa/Kaltim Faktual)

Pesona kebudayaan etnis Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang memang tiada duanya. Mumpung lagi ada Pesta Panen ke-51, Pasangan Duta Wisata Kota Samarinda 2023 ajak warga, terutama gen-z untuk ikut menikmati. Festivalnya masih sampai Hari Minggu.

Ibu Kota Kaltim merupakan kawasan urban yang plural, kaya akan keragaman etnis dan budaya. Sebab berbagai suku di Indonesia bermukim di kota ini. Namun masih menyimpan kekayaan budaya yang khas dari Bumi Etam. Misalnya saja di Desa Budaya Pampang yang dihuni suku Dayak Kenyah.

Diketahui Desa Budaya Pampang mulanya berawal dari suku Dayak Apokayan dan Kenyah yang berdomisili di Kutai Barat dan Malinau. Yang kemudian hijrah sekitar tahun 1960-an. Mereka menjalani hidup berpindah-pindah hingga menetap di kawasan yang kini disebut Pampang.

Sekitar puluhan tahun kemudian Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menjadikan Desa Pampang sebagai desa budaya. Agar kekayaan budaya yang hidup dan tumbuh di sana tidak hilang begitu saja. Bahkan menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di Samarinda.

Berbagai bentuk kebudayaan yang masih bida dinikmati hingga saat ini, berupa rumah adat Suku Dayak yang biasa disebut Lamin Adat Pamung Tawai dengan bangunan dan corak khas Dayak. Bangunannya terbuat dari kayu ulin. Biasa sebagai balai untuk melakukan kegiatan.

Baca juga:   Setelah Uji Coba Taksi Terbang, OIKN akan Jajal Kereta Tanpa Rel Asal China pada Agustus Mendatang

Selanjutnya, tarian khas suku dayak yang masih bisa disaksikan pada hari-hari tertentu. Misalnya tari Hudoq, Bangen Tawai, Kanjet Anyam, Ajay Pilling, dan lainnya. Selain itu, wisatawan juga masih bisa melihat Suku Dayak Telinga panjang di Desa Budaya Pampang itu. Yang saat ini mulai jarang.

Festival di Pampang

Selain itu, setiap tahunnya Desa Budaya Pampang juga menggelar festival. Salah satunya Festival Budaya Dayak Kenyah Pampang dalam Rangka Perayaan Syukuran Pasca Panen dan HUT Desa Budaya Pampang. Pada tahun 2024 ini, sudah lebih dari setengah abad, alias perayaan yang ke-51.

Festival Budaya ini berlangsung selama 4 hari. Yakni mulai Kamis, hingga Minggu, 20-23 Juni 2024. Di Jalan Wisata Budaya Pampang, Kelurahan Budaya Pampang, Samarinda Utara. Dengan berbagai kegiatan budaya. Ada pertunjukan tarian, hingga perlombaan tradisional.

Saat acara dibuka, atusan orang sudah memadati halaman Lamin Adat Pamung Tawai. menyaksikan berbagai pertunjukan tarian yang disuguhkan. Tak hanya warga lokal Samarinda, beberapa turis mancanegara juga tampak terlihat menikmati festival itu.

Baca juga:   Mudah dan Bikin Nostalgia, IRT di Balikpapan Selalu Bikin Rawon dari Daging Kurban

Pada Jumat dan Sabtu, akan ada perlombaan tradisional: Perlombaan Olahraga Tradisional Sumpit. Sementara pada hari yang sama ditambah Minggu, akan ada Pentas Kesenian Tradisional Dayak. Festival dibuka sejak jam 9 pagi. Wisatawan Dibandrol tiket masuk sebesar Rp30 ribu perorang.

Gen-Z Mesti Terlibat

Pasangan Duta Wisata Kota Samarinda 2023 Remyza Baihaqi dan Irma Nur Shabrina mengajak seluruh warga Kota Samarinda bahkan Kaltim, utamanya Generasi-Z untuk ikut menikmati festival budaya di Desa Budaya Pampang kali ini. Menurutnya anak muda wajib berpartisipasi.

“Kami hadir di sini merupakan aksi kita sebagai gen z untuk bisa menghargai dan bisa turut andil dalam kegiatan kebudayaan di Kota Samarinda,” jelas Remyza Kamis 20 Juni 2024.

“Di dalam kegiatan ini juga kita disuguhkan berbagai macam atraksi yang di mana itu berupa tarian dan juga aktivitas masyarakat Desa Budaya Pampang. Orang-orang bisa tau kalau di sini punya banyak budaya yang mengesankan,” timpal Irma.

Baca juga:   Borneo FC Rekrut Gelandang Timnas Burundi Christophe Nduwarugira

Menurut Remyza, Desa Budaya Pampang memiliki keunikan yang jarang bisa ditemui di era saat ini. Mulai dari sukunya yang mayoritas merupakan suku asli Dayak Kenyah. Hingga bisa melihat Suku dayak yang memiliki telinga panjang yang mulai jarang ditemukan.

Tambah Irma, menurutnya juga Generasi-Z bisa belajar banyak kebudayaan melalui desa maupun festival ini. Mengingat Ibu Kota Nusantara yang berada di Kaltim, sehingga warga lokalnya sendiri harus sudah mengenalkekayaan budaya yang ada di kotanya sendiri.

“Gen-Z yang mungkin awalnya nggak tau ada telinga panjang di sini kita bisa melihat ada beberapa masyarakat di desa Pampang yang masih punya telinga panjang,” sambung Remyza.

Kedua Duta Wisata Samarinda 2023 itu berharap besar kepada anak muda agar tidak apatis terhadap kebudayaan sendiri. Dengan ikut berpartisipasi dalam festival, menjadi satu bentuk aksi untuk ikut melestarikan kebudayaan.

“Selain itu yang bisa kita lakukan ialah mencintai budaya, mengetahui asal usul budaya kita, dan mempelajari budaya kita,” pungkas Irma. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.