Connect with us

SAMARINDA

Sidak DPRD Kaltim: Kelas SMAN 10 Siap, Asrama dan Aset Masih Jadi PR

Diterbitkan

pada

Fannanah Firdausi, Wakil Sarana dan PLH Kepala SMAN 10 Samarinda menjelaskan kesiapan fasilitas kelas kepada anggota Komisi IV DPRD Kaltim. (chanz/Kaltim Faktual)

Sidak Komisi IV DPRD Kaltim ke SMAN 10 Samarinda mengungkap kesiapan ruang kelas untuk tahun ajaran baru. Juga menyoroti berbagai pekerjaan rumah penting seperti penyelesaian fasilitas asrama dan transisi aset dari Yayasan Melati yang belum tuntas.

Komisi IV DPRD Kalimantan Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMAN 10 Samarinda di Jalan H.A.M.M Rifaddin, Samarinda Seberang, Senin, 14 Juli 2025. Sidak ini meninjau kesiapan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siswa kelas 10 tahun ajaran baru, sekaligus menyoroti kondisi fasilitas asrama dan status kepemilikan aset yang masih menyisakan polemik.

Wakil Sarana dan Pelaksana Harian Kepala SMAN 10, Fannanah Firdausi, menjelaskan bahwa ruang kelas telah siap digunakan. Dari 12 ruang yang tersedia, 10 digunakan untuk KBM kelas 10 yang menampung 360 siswa. Satu ruang dimanfaatkan sebagai perpustakaan dan satu lagi sebagai laboratorium komputer. Di lokasi terpisah, laboratorium Biologi, Fisika, dan Kimia juga telah tersedia berikut perlengkapannya.

Baca juga:   DPPKUKM Kaltim Gelar Tiga Pelatihan Sekaligus, Dorong SDM Koperasi dan UMKM Lebih Profesional

Namun, untuk kegiatan praktikum sains, Fannanah mengatakan pelaksanaannya akan difokuskan di semester dua, karena pada semester awal, materi cenderung bersifat teori dan observasi lingkungan.

Fasilitas asrama menjadi fokus utama dalam sidak kali ini. Fannanah mengakui bahwa penggunaan AC masih bergantung pada ketersediaan daya listrik. Jika daya belum mencukupi, siswa akan menggunakan kipas angin terlebih dahulu. Pihak sekolah saat ini sedang berupaya memastikan listrik dapat beroperasi penuh sebelum siswa mulai menghuni asrama.

Setiap kamar asrama akan diisi oleh empat siswa dengan dua ranjang susun. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim memberikan tenggat waktu hingga 26 Juli untuk penyelesaian seluruh fasilitas asrama secara sempurna, mulai dari listrik, air, WC yang bersih dan berfungsi, hingga perlengkapan tidur baru. Pihak kontraktor menargetkan penyelesaian renovasi asrama rampung pada 22 Juli.

Selain itu, Komisi IV juga menyoroti kompleksitas transisi aset sekolah dari Yayasan Melati ke SMAN 10. Saat ini, baru siswa kelas 10 yang menempati gedung baru, sementara siswa kelas 11 dan 12 masih bersekolah di lokasi lama. Di area yang sama, Yayasan Melati masih menggunakan beberapa bangunan berwarna biru dan coklat untuk kegiatan sekolahnya.

Baca juga:   UMKM Manik Kalimantan Tembus Pasar Milan, Raup Omzet Signifikan di Festival Samarinda

Anggota dewan mendesak Dinas Pendidikan Kaltim untuk memastikan proses transisi berlangsung mulus dan menyeluruh. Kritik juga diarahkan pada sikap Yayasan Melati yang dianggap kurang kooperatif, karena tidak bersedia menandatangani notulen rapat komisi dan belum melaksanakan kesepakatan sebelumnya.

“Semua aset ini pada akhirnya harus kembali sepenuhnya ke SMAN 10. Kita tidak ingin merugikan Yayasan Melati, tapi proses ini harus berjalan secara adil dan jelas,” ujar seorang anggota dewan. DPRD berkomitmen membantu mediasi appraisal (penilaian aset) agar transisi berlangsung sesuai aturan.

Sidak juga menjadi ajang aspirasi dari perwakilan orang tua siswa melalui Komite Sekolah. Mereka mengusulkan pengadaan bus sekolah karena siswa kelas 10 umumnya belum memiliki SIM. Anggota DPRD merespons bahwa permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi secara instan karena menyangkut anggaran negara yang harus melalui mekanisme resmi.

Baca juga:   Longsor Terowongan Samarinda: DPRD Temukan Kelemahan Perencanaan

“Pembelian bus tidak bisa langsung diputuskan. Prosesnya akan dibahas bersama Dinas Pendidikan,” ujar anggota dewan.

Komite juga mempertanyakan kesiapan ruang guru, yang langsung dijawab pihak sekolah dan dinas bahwa ruang guru sedang disiapkan dan proses rekrutmen tenaga pendidik tambahan tengah berjalan. “Kami pastikan guru-guru terbaik yang akan mengajar, dan ruang guru tentu disediakan,” ucap perwakilan sekolah.

Sidak ditutup dengan penegasan bahwa semua pihak berkomitmen menjamin kelancaran KBM di SMAN 10 Samarinda, dengan penekanan pada kesiapan fasilitas, percepatan penyelesaian asrama, dan penyelesaian transisi aset secara adil dan kooperatif. (chanz/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.