SAMARINDA
Sudah Skrining Alergi, Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Ditargetkan Jadi Kebiasaan Baru
![](https://kaltimfaktual.co/wp-content/uploads/2024/12/mbg.jpeg)
Koordinator dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Samarinda sudah melakukan skrining atas alergi dan jenis-jenis makanan yang tidak bisa dikonsumsi oleh para siswa. Program tersebut ditargetkan mengubah habit makan cepat saji.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah mencanangkan program Makan Bergizi Gratis untuk anak sekolah, mulai dari tingkatan TK hingga SMA sederajat di seluruh sekolah di Indonesia.
Di Kota Samarinda sendiri terdapat ratusan sekolah. Untuk jumlah SD dan SMP yang saat ini dinaungi pemerintah kota (pemkot) sekitar 212 sekolah. Di antaranya 163 SD, dan 49 SMP. Dari jumlah terdapat 89.966 siswa, untuk SD 62.798, dan jumlah siswa SMP 27.168 siswa.
Untuk memastikan program makan siang bergizi gratis berjalan dengan lancar di Kota Samarinda, pemkot kemudian melakukan uji coba pelaksanaannya. Terhadap 300 siswa di TK Kartika V-11, SDN 004, dan SMPN 4.
Ubah Kebiasaan Makan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda Asli Nuryadin menyambut baik program strategis nasional dalam rangka pengingkatan gizi anak-anak Indonesia itu. Di samping itu, program MBG memang harus dilaksanakan.
Asli menargetkan dari program MBG tersebut dapat mengubah habit anak-anak di Samarinda yang kerap konsumsi jajanan tidak sehat atau makanan cepat saji, untuk beralih ke makanan bergizi.
“Saya lihat bagaimana kita merubah habit anak anak kita, yang biasanya mungkin sayur agak asing, dan kebiasaan makan fastfood,” kata Asli Selasa, 10 Desember 2024.
“Dan program ini baik kadar kalori atau pun jenis asupannya sudah melalui riset badan gizi nasional. Harapannya 2025 berjalan dengan baik,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Samarinda telah melibatkan 2 orang yang telah mendapatkan sertifikasi dari badan gizi nasional untuk jadi koordinator dapur yang mengelola makanan untuk program MBG.
Skrining Alergi
Terpisah, Ketua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Binti menjelaskan pihaknya telah melakukan skrinning terhadap siswa yang memiliki alergi atau suatu jenis makanan yang tidak bisa dikonsumsi.
“Untuk skrinning siswa yang alergi kami melalui guru, jadi kita menanyakan siswa yang punya alergi ada siapa saja dan berapa jumlahnya, sehingga kita bisa mempersiapkan menu makanan untuk khusus anak yang alergi.”
“Misal ada anak yang alergi telur, jadi tidak diberikan telur. Sehingga kami menyiapkan menu cadangan khusus. Kita skrinningnya melalui guru dan orang tua, karena biasanya kalau SD belum tau alergi apa,” kata Binti.
Dari proses perhitungan tersebut, akan ada evaluasi berkala untuk memastikan setiap siswa mendapatkan makanan yang bergizi dan sesuai dengan kecocokan makanan dan tidak menimbulkan alergi.
Binti cerita, dirinya telah melewati proses sertifikasi selama 7 bulan. Mulai dari seleksi pelatihan-pelatihan, hingga ditempatkan di Kota Samarinda. Selama itu, dirinya telah dibekali banyak sekali ilmu dan pengalaman agar siap terjun di tengah-tengah masyarakat.
“Mulai dari manajerial, LKPP, higien dan sanitasi untuk ketersediaan pangan, sehingga jangan sampai kita berproduksi sehingga terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Menu makanan juga harus aman dan sehat dikonsumsi.”
Binti menambahkan akan ada 9 titik untuk dapur sehat. Ia dan tim akan bertugas mengkoordinasikan dan memastikan MBG sesuai standar dan dapat meningkatkan gizi anak sekolah.
“Jumlah petugas di tim kami di Samarinda ada 51 orang yang nantinya akan memproduksi sekitar 3000 porsi setiap harinya,” pungkasnya. (ens/fth)
![](https://kaltimfaktual.co/wp-content/uploads/2024/03/600xp-2.webp)
![](https://kaltimfaktual.co/wp-content/uploads/2024/03/600xp-2.webp)
-
BERITA3 hari yang lalu
Reses Titik Terakhir Muhammad Darlis, Tampung Keresahan Masyarakat Soal Kesehatan dan Pendidikan di Samarinda
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Pelajar SMP dan SMA di Samarinda Dilarang Pakai Kendaraan Pribadi ke Sekolah Meski Punya SIM, Dishub Janjikan Ada Angkutan Massal
-
BERITA2 hari yang lalu
DPR RI Edi Oloan Tanggapi Status PPPK Paruh Waktu untuk Ratusan Honorer Samarinda
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Banjir dan Longsor Masih Rawan di Samarinda, BPBD Bikin Pemetaan Titik Potensi Bencana
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Muhammad Darlis Reses di Sungai Siring Samarinda, Beri Solusi Kebutuhan Masyarakat
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Muhammad Darlis Reses di 12 Titik, Sebut 2 Masalah Utama yang Dirasakan Warga Samarinda
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Pemangkasan Bukit Belum Optimal, Longsor di Perumahan Keledang Mas Samarinda Masih Berlanjut
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wakil Rakyat Muhammad Darlis dan Edi Oloan Reses di Pelita, Tampung dan Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Samarinda