SEPUTAR KALTIM
Syiar Agama lewat Seni: Lukisan Kaligrafi dari 36 Negara Mejeng di MTQN ke-30 di Kalimantan Timur


Pameran kaligrafi internasional meramaikan gelaran MTQ Nasional ke-30 di Samarinda, Kalimantan Timur. Ada 150-an lukisan kaligrafi dari 36 negara di dunia. Sebagai bentuk syiar agama melalui karya seni, ikut dinikmati semua kalangan.
Perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 di Kota Samarinda masih berlangsung. Selain berbagai cabang lomba yang berjalan, berbagai aktivitas di Planery Hall terpantau makin ramai setiap harinya.
Ada beragam pameran di sana, mulai dari stand Pemprov Kaltim, stand dari kafilah daerah luar Kaltim, hingga stand halal food.
Yang tak kalah menarik perhatian, terdapat pameran kaligrafi internasional. Ada sekitar 150-an lukisan yang terpajang, berasal dari 36 negara di dunia. Diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta.
Pameran berlangsung pada 8-15 September 2024. Sejak awal pembukaan pameran, hingga hari ke-4 MTQ Nasional ke-30, masih ramai dikunjungi warga. Banyak yang datang dan mengabadikan momen dengan lukisan dari berbagai negara itu.
Direktur Islamic Art Exhibition sekaligus Kepala Sub Divisi Seni dan Budaya Jakarta Islamic Center Muhammad Arif Syukur menjelaskan dengan adanya pameran ini membuktikan bahwa agama Islam begitu mendunia.
“Artinya apa, Islam itu rahmatan lil ‘alamin. Berkah untuk semuanya bukan hanya manusia tapi juga alam gitu ya,” jelasnya kepada Kaltim Faktual Rabu malam, 11 September 2024.
“Nah kita ingin syiar dakwah ini melalui seni, karena seni itu menyejukkan, membuat orang bahagia, orang senang,” tambahnya.
Arif begitu senang, dengan adanya pameran ini. Masyarakat banyak yang biasanya malu-malu menyampaikan Islam, namun dengan pameran ini, mereka memotret, mengambil ‘selfie’, lalu diunggah ke media sosial. Syiar agama berjalan secara tidak langsung.
Pun tak hanya yang beragama islam, masyarakat dari seluruh kalangan bisa ikut menikmati dan merasakan keindahan kaligrafi. Sebab kata Arif, seni itu sifatnya universal. Tidak memandang agama dan lainnya.
Sehingga pameran ini tidak hanya sekadar syiar agama, melainkan bagian dari syiar seni budaya secara internasional. Mengingat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kini sudah berpindah ke Kaltim.
“Ibu kota berpindah, Kaltim menjadi sorotan Indonesia dan dunia. Hal ini sudah saatnya event-event yang diadakan juga berbau dunia.”
Tur Dunia


Arif bilang, pameran yang disajikan ini sebetulnya masih jauh dari standar yang diinginkannya. Karena keterbatasan tempat dan lainnya. Namun karena momentum MTQ Nasional yang sayang dilewatkan, sehingga dimaksimalkan sedemikian rupa.
“Kebetulan kita bukan hanya kerja sendiri. Kita punya penghubung untuk mencari seniman di antara negara-negara yang ikut. Hanya dua perwakilannya dari setiap negara,” tambah Arif.
“Tahun depan itu kita akan pameran di Malaysia. Nah berikutnya 2 tahun kemudian kita akan pameran di India, kemudian kita akan pameran di Jordan,” pungkasnya. (ens/fth)

-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Daya Beli Petani Kaltim Menguat, NTP Capai 144,66 di Agustus 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum: Setiap Rupiah APBD Wajib Digunakan untuk Rakyat
-
SAMARINDA4 hari ago
RRI Samarinda Tegaskan Transformasi Digital, Hadirkan Layanan RRI Digital
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kesbangpol Teguhkan Komitmen ASN dalam Menjaga Persatuan di Era Digital
-
BALIKPAPAN5 hari ago
Disnakertrans Kaltim Gelar Seminar K3, Perkuat Komitmen Perusahaan terhadap Keselamatan Kerja
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
ASN Kaltim Diminta Jadi Benteng Persatuan di Era Digital dan Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim CorpU Jadi Strategi Pemprov Tingkatkan Kompetensi ASN
-
KUKAR3 hari ago
Wagub Seno Aji Panen Padi Teknologi Digital Farming di Kutai Kartanegara