SAMARINDA
Tak Lagi Bergantung pada Tambang, Wali Kota Ingin Ubah Ekonomi Samarinda Bertumpu pada Perdagangan dan Jasa
Perekonomian Samarinda dalam 2 tahun terakhir mulai berubah. Sektor tambang tak lagi masuk 3 besar. Selaras dengan keinginan wali kota menjadikan Samarinda bergantung pada ekonomi perdagangan dan jasa.
Meski tak sebanyak daerah lain di Kaltim, namun sektor pertambangan di Kota Samarinda termasuk memiliki sumbangsih yang besar terhadap perekonomian Ibu Kota Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun beberapa tahun terakhir, Wali Kota Samarinda Andi Harun ingin kota yang dipimpinnya bebas dari tambang. Targetnya 2026 Samarinda bebas tambang. Sehingga Kota Tepian harus mengandalkan sektor lain.
Bahkan kalau memungkinkan, Andi Harun ingin agar lahan pertambangan, disulap jadi lahan pertanian. Agar sektor tani dan kebun bisa semakin maju dan memenuhi kebutuhan pangan lokal. Tak lagi ekspor dari luar daerah.
Mengingat Samarinda sebagai Ibu Kota Kaltim, sehingga memiliki potensi besar sebagai pusat pemerintahan dan sebagai pusat ekonomi regional. Peluang besar karena Samarinda sebagai daerah penyangga IKN.
Sektor Perdagangan dan Jasa
Andi Harun ingin agar Kota Samarinda bertransformasi ke sektor perdagangan dan jasa. Yang menjadi penggerak utama bagi perekonomian dan bida memberikan efek luas bagi sumber potensial lainnya.
“Secara bertahap kita mengupayakan bertransformasi dari sektor pertambangan, minyak, dan gas, kita harapkan berkembang menjadi energi terbarukan,” jelasnya Rabu, 3 Juli 2024.
Uapaya yang dilakukan oleh pemkot, kata Andi Harun mulai terbukti. Dalam 2 tahun terakhir 2022-2023, Samarinda yang awalnya bergantung pada SDA, mulai mengalami tranformasi yang menggembirakan.
Memang sektor jasa, yang tengah dibidik, masih menempati urutan ke dua dalam urutan penggerak ekonomi di Samarinda. Namun urutan yang pertama, diisi oleh sektor konstruksi. Yang ke tiga diisi perdagangan.
Setidaknya, dalam hal ini tambang sudah tergeser. Sehingga keinginan Andi Harun dalam mengubah arah ekonomi kotanya, bisa terwujud.
“Arah langkah pembangunan yang ditempuh sudah on the track. Laporan pertriwulan kajian ekonomi BI, sektor yang berasal dari SDA sudah bergeser.”
“Secara bertahap kestabilan ekonomi akan dicapai dengan sinergi lintas sektor,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoDisorot Isu Deforestasi, Pemprov Kaltim Catat Upaya Reforestasi Capai 17 Ribu Hektare
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoJadwal Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Akhir Tahun
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPemprov Kaltim Buka Data: Tutupan Hutan Masih 62 Persen, Deforestasi di Bawah Satu Persen
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoMembanggakan Kaltim! Wagub Seno Aji Dinobatkan sebagai Alumni Berprestasi UPN Veteran Yogyakarta
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari agoSiap-Siap! Rute Internasional Samarinda–Kuala Lumpur Bakal Mengudara Tahun Depan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari agoDorong Branding dan Promosi Wisata Tanjung Gading Balikpapan, Mahasiswa KKN ITK Bikin Website dan Pelatihan Produksi Merchandise
-
BALIKPAPAN3 hari agoYamaha NgeGrebek, Motor Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid Bisa Dibawa Pulang dengan DP Rp800 Ribuan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoKabar Kurang Sedap bagi Petani, Harga TBS Sawit Kaltim Periode Awal Desember Kembali Turun

