PPU
Tantangan yang Dihadapi Dispusip PPU dalam Mengimplementasi Srikandi
Dispusip PPU menghadapi sejumlah tantangan saat mengawal penerapan Srikandi di OPD-OPD Pemkab Penajam Paser Utara. Seperti peserta bimtek yang berubah-ubah tiap pertemuannya.
Perkembangan teknologi membawa tantangan baru dalam pengelolaan arsip di Pemerintah Daerah (Pemda) PPU. Terutama dengan adopsi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).
Kepala Bidang Kearsipan Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip (Dispusip) PPU, Sulaiman, membuka cerita mengenai tantangan yang dihadapi dalam pembinaan Srikandi.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi, menurut Sulaiman, adalah keberagaman representasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam kegiatan bimbingan teknis (bimtek) Srikandi.
“Tantangannya terkadang OPD itu mengirimkan wakil pada saat bimtek itu berganti-ganti, sehingga enggak punya kepastian siapa yang punya kemampuan untuk menjadi motor penggerak di perangkat itu,” ungkap Sulaiman.
Belum ada kepastian mengenai penerbitan atau penentuan admin Srikandi di setiap OPD. Tetapi Sulaiman mengklaim bahwa mereka telah mendorong untuk membuat struktur pengelola, pengguna, dan penanggung jawab di setiap OPD.
“Sudah kita buatkan acuan struktur, semuanya sudah ada tugasnya,” tambahnya, menunjukkan langkah konkret dalam membimbing OPD untuk mengelola Srikandi secara efektif, baru-baru ini.
Dalam pengalaman Sulaiman, banyak staf OPD yang dikirim untuk mengikuti bimtek, termasuk Tenaga Harian Lepas (THL).
“Sebenarnya sah saja, tetapi ketika hari pertama masuk bimtek, si A dan hari kedua lain lagi orangnya kan enggak nyambung materinya nanti,” jelas Sulaiman, merinci kompleksitas yang mungkin muncul dalam proses pelatihan.
Kendati begitu, Sulaiman memberikan waktu dan kesempatan kepada setiap OPD untuk beradaptasi dengan Srikandi. Dia menegaskan komitmen untuk memberikan dukungan maksimal kepada setiap OPD yang tengah menjalankan perubahan teknologi dalam pengelolaan kearsipan.
“Kami kasih waktu dan beri kesempatan ke setiap OPD, silakan surati kami untuk mendampingi ketika mereka mau menerapkan Srikandi,” tandas Sulaiman.
Dalam suasana yang dinamis ini, Sulaiman berharap agar setiap OPD dapat berkolaborasi dengan Dispusip PPU untuk menjadikan Srikandi sebagai alat yang efektif dalam mengelola arsip dan memberikan dampak positif bagi efisiensi dan transparansi pelayanan publik di Kabupaten PPU. (nip/fth)
ADVERTORIAL DINAS PERPUSTAKAAN & KEARSIPAN KALTIM
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPenambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Ditangkap: Pemerintah Perkuat Pengamanan Kawasan Konservasi
-
NUSANTARA4 hari agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
OLAHRAGA1 hari agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
NUSANTARA4 hari agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Peringatkan Potensi Rob dan Curah Hujan Tinggi di Kalimantan Timur Akhir 2025
-
GAYA HIDUP1 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN2 hari agoDiserbu Ribuan Gen Z! Skutik Skena Fazzio Hybrid Sukses Curi Perhatian di Festival Musik Anak Muda
-
EKONOMI DAN PARIWISATA14 jam agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim

