Connect with us

HIBURAN

Tentang Payung-nya Rio Satrio yang Perlu Kamu Tahu – Line-up MCV3 (Bagian 3)

Diterbitkan

pada

payung
Rio Satrio akan menjadi penampil dalam MCV3 STT Migas Balikpapan. (IST)

Payung akan menjadi lagu yang dinanti-nanti penggemar Rio Satrio. Saat musisi nasional asal Samarinda itu mentas di MCV3 STT Migas Balikpapan, 10 Maret mendatang. Ini alasannya.

Payung adalah karya musisi kebanggaan Samarinda, Rio Satrio. Dirilis di kanal YouTube pribadinya pada 15 Mei 2022 lalu. Music Video Payung menghadirkan banyak seniman dan influencer terkemuka Kaltim.

Bukan hanya cast-nya yang merupakan orang-orang terkenal. Keseriusan penggarapan Payung terlihat dari properti yang digunakan. Serta alur cerita yang begitu matang. Sehingga menampilkan sebuah cerita yang kocak dan seru.

Terlebih pemeran utamanya adalah Yono Bakrie juara SUCI X Kompas TV. Komplet sudah. Payung adalah buah karya yang sempurna. Kematangan music video, berpadu dengan nada-nada yang ramah di kuping. Tidak ada alasan untuk tidak jatuh cinta pada lagu ini.

“Lagu Payung bersama video klip yang dirilis membuktikan bahwa kita dari daerah siap untuk bersaing dengan adanya IKN. Itu alasan kenapa kami serius menggarapnya,” cerita Rio satrio, beberapa waktu lalu.

Payung, menjadi bahan obrolan karena membawa alat musik Kutai yang bernama gambus. Setelah lagu sebelumnya menggunakan sape alat musik khas Dayak. Supaya orang tau kalau aku orang samarinda, sedih juga kalau di kira orang luar kaltim,” lanjutnya.

Baca juga:   Persikabo Tak Pernah Menang di 12 Laga Terakhir, Borneo FC Tak Punya Alasan Kalah

Tapi tahukah? Ternyata Rio mencoba ‘menyembunyikan’ kisah sedihnya. Lewat kemasan visual yang mengundang tawa.

Sebagian penggemarnya, terutama yang berasal dari Kalimantan. Terdistrak dengan kelucuan yang ditampilkan. Karena mengenali para pemeran music videonya. Namun sebagian besarnya lagi, yang berbasis di Jawa. Paham kalau musisi asal Samarinda tidak menampilkan originalitas cerita dalam video klip Payung.

Payung Adalah Lagu Sedih

Tidak seperti MV-nya yang menampilkan keceriaan dan kekocakkan. Rio mengakui bahwa Payung ia tulis ketika dalam situasi paling sedihnya selama menjadi seorang suami dan ayah.

Untuk diketahui, Rio Satrio mengawali karier musiknya di Samarinda, terhitung aktif sejak akhir 2016 lalu. Seiring ia makin serius berkiprah di industri musik, Rio kemudian menyadari bahwa basis penggemarnya kebanyakan dari luar Kaltim.

Mereka justru berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta dari Pulau Jawa. Kemudian Makassar dari Sulawesi, barulah Samarinda.

Baca juga:   5 Daerah di Kaltim Raih Piala Adipura 2022, Termasuk Samarinda

Atas dasar itu, ditambah saat itu skena musik di Kaltim belum terlalu besar. Rio akhirnya memutuskan untuk melanjutkan karier ke Jakarta. Sayang, belum apa-apa, pandemi Covid-19 keburu melanda. Tidak bisa apa-apa di sana, Rio memutuskan pulang ke Samarinda.

Pada April 2020, Rio memboyong keluarganya kembali ke kota kelahiran. Ia mesti memulai kehidupannya dari bawah lagi. Karena tabungan sudah terkuras.

Dan hari-hari perjuangannya membahagiakan istri beserta anak tercintanya. Pada momen Covid yang membatasi segala hal itulah. Yang diceritakan Rio Satrio melalui Payung.

Alasan Dibuat Lucu

Setelah menimang banyak hal, Rio Satrio memutuskan bahwa lagu terbarunya itu akan dibuat ‘manipulatif’. Untuk music videonya. Ia tidak mau menunjukkan kesedihan, kegamangan, kegalauan, seperti yang biasa ia sajikan pada karya-karya sebelumnya.

“Dibuat lucu takut terlalu sedih sih. Sebenarnya niat bikin lagu dan video klip itu. Karena aku sudah bosan untuk membuat pendengarku itu termotivasi. Maksudnya tuh, ada cara untuk bikin kamu semangat nih. Selain sedih, yaitu ketawa.” “Kita lupa sama ketawa, yang menguatkan aku tuh selama ini ketawa, bukan karena merenung sedih gitu lah,” jelasnya.

Baca juga:   Tiba di Samarinda, Pieter Huistra Tak Sabar Mulai Bekerja

Rio Satrio di MCV3 STT Migas Balikpapan

payung

Besar kemungkinan, Payung akan menjadi sajian Rio Satrio saat menjadi tamu di Music Campus Vol. 3 STT Migas Balikpapan, 10 Maret 2023 mendatang.

Buat yang sudah menonton music video dan berita ini sekaligus. Kepalamu akan berpikir lebih keras. Mau dimaknai sebagai lagu penyemangat, layaknya di MV. Atau memaknai tentang sebuah hubungan dan perjuangan.

Meski begitu, Rio Satrio membebaskan pendengarnya untuk menginterpretasikan Payung. Sesuai preferensi atau keresahan masing-masing.

Yang penting bukan cuma muka Yono Bakrie saja, yang kamu ingat saat mendengar lantunan lagu ini!

Tentang MCV3 STT Migas Balikpapan

Music Campus Vol 3 (MCV3) adalah konser tahunan buatan mahasiswa STT Migas Balikpapan. Ini adalah edisi ketiga setelah debut pada 2017 lalu. Ada 4 bintang tamu pada MCV3 tahun ini, yakni Fiersa Besari, Pusakata, Rizcky deKaizer, dan local pride Rio Satrio.

Baca lebih banyak tentang MCV3 dan cara pembelian tiketnya dengan klik INI. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.