KUKAR
Terapkan PAUD Holistik Integratif Tekan Stunting Kukar
Pemkab Kukar saat ini menerapkan strategi holistik integratif untuk menurunkan angka stunting bagi anak usia dini.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur, menerapkan strategi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) secara holistik integratif, untuk memenuhi kebutuhan esensial anak dengan salah satu harapan dapat menurunkan stunting.
PAUD holistik integratif bertujuan menyediakan layanan bagi anak usia dini yang diselenggarakan secara terintegrasi dan selaras antarlembaga layanan melalui komitmen semua unsur terkait, baik pihak terkait bidang kesehatan, lingkungan, dan lainnya.
“PAUD holistik integratif merupakan pengembangan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi,” kata Bunda PAUD Kukar Maslianawati Edi saat Fasilitasi PAUD di Kecamatan Muara Muntai, Kamis 6 Juni 2024.
Kegiatan melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar ini mengusung tema “PAUD Holistik Integratif dalam rangka Pengentasan Stunting dan Penguatan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan”.
Terkait upaya penanganan stunting, Maslianawati mengatakan pengetahuan tentang asupan gizi perlu ditanamkan sejak dini, agar mereka membiasakan mengonsumsi makanan bergizi sampai tua dan menularkan pola sehat tersebut kepada generasi penerus.
“Untuk saat ini, sangat penting pemahaman tentang gizi yang diberikan bagi anak dan tak perlu mahal, tetapi paham bagaimana komposisi makanan yang baik bagi anak untuk mengatasi stunting,” katanya.
Pemkab Kukar, lanjutnya, ingin menurunkan prevalensi stunting setiap tahun, yakni dari prevalensi 17 persen pada 2023 menjadi 14 persen di 2024, dan terus menurun di tahun-tahun berikutnya, sebagai dukungan Pemkab Kukar menyongsong Indonesia Emas 2045.
Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar Maria Ester mengatakan, pengembangan PAUD holistik integratif merupakan upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan secara sistematis dan terintegrasi.
Ini dilakukan karena PAUD merupakan masa transisi, yakni transisi dari TK menuju SD yang merupakan waktu terpenting sehingga harus terus didampingi, disikapi, dan mendapat perhatian secara khusus. (rw)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPenambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Ditangkap: Pemerintah Perkuat Pengamanan Kawasan Konservasi
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Peringatkan Potensi Rob dan Curah Hujan Tinggi di Kalimantan Timur Akhir 2025
-
NUSANTARA4 hari agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
OLAHRAGA1 hari agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
NUSANTARA4 hari agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah
-
GAYA HIDUP1 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN2 hari agoDiserbu Ribuan Gen Z! Skutik Skena Fazzio Hybrid Sukses Curi Perhatian di Festival Musik Anak Muda
-
EKONOMI DAN PARIWISATA19 jam agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim

