SAMARINDA
Uang Subsidi BBM Bisa Buat Pembangunan, Mahasiswa Samarinda: Itu Propaganda Murahan!

Di antara kemakluman terhadap alasan pemerintah menaikkan harga BBM, adalah daripada mensubsidi bahan bakar, mending uangnya buat pembangunan sekolah dan jalan tol. Menanggapi ini, mahasiswa Samarinda membuat narasi tandingan dan menyebut kilahan itu propaganda murahan!
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menjelaskan, total subsidi dan kompensasi untuk BBM, LPG, dan listrik itu mencapai Rp502,4 triliun.
Negara disebut tak mampu terus menanggung subsidi sebesar itu. Dan mengambil langkah paling pahit, yakni menaikkan harga BBM guna memangkas potensi kebocoran APBN yang lebih besar tahun ini.
Kenaikan harga BBM yang diteken Presiden Jokowi, 3 September lalu, memang menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Mereka yang kontra merasa kenaikan harga BBM akan berimbas pada naiknya harga kebutuhan pokok.
Sementara yang pro, menyebut pemberian subsidi BBM tidak tepat sasaran. Sehingga ketimbang mengguyurkan ratusan triliun rupiah untuk bahan bakar, gas, dan listrik, mending duitnya dipakai buat pembangunan jalan tol, sarana pendidikan, dan sarana kesehatan.
Terkait opini tersebut, sekumpulan mahasiswa Samarinda yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Membara memberi sanggahan. Humas aksi, Nasib, bahkan memberi pernyataan keras. Bahwa giringan opini itu tidak relevan dengan kondisi sebenarnya.
“Saya melihat propaganda yang sangat murahan. Yang dikeluarkan dari media pemerintah. Yang menyebut jika subsidi BBM itu dikurangi, bisa untuk membangun ratusan sekolah. Bisa membangun ribuan kilometer jalan tol. Bisa membangun puskesmas dan sebagainya.”
“Kalau dibandingkan dengan uang (yang) dikorupsi. Dan uang kementerian yang sama sekali tidak maksimal dijalankan. Kita juga bisa membangun semua itu tanpa mengurangi subsidi BBM!” tegasnya di tengah aksi, Selasa (6/9/2022) sore.
Lagian menurutnya, sarana dan prasarana di bidang lain sudah memiliki pos anggarannya masing-masing. Sehingga pengalihan porsi anggaran dari subsidi BBM yang jelas memberi pengaruh langsung pada sendi perekonomian rakyat. Bukanlah langkah bijak.
“Karena itu, kami dari Aliansi Masyarakat Kaltim Membara dengan tegas menolak kenaikan harga BBM. Karena memberikan dampak yang sangat buruk. Khususnya inflasi dari berbagai macam aspek. Terutama harga kebutuhan pokok,” pungkasnya. (dra)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Ikut Tampil di Jakarta E-Prix Formula E, Yamaha Motor Hadir Sebagai Technical Partner Pengembangan Powertrain Mobil Balap Listrik