Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

Wisata Jadi Sorotan Mancanegara, Kritikan untuk Kebersihan Samarinda

Diterbitkan

pada

Duta Wisata Kota Samarinda 2023, Remyza Baihaqi. (Dok/Remyza)

Dari perhelatan East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) pekan lalu, Kota Samarinda menjadi sorotan mancanegara. Beberapa atraksi wisata berhasil menarik perhatian. Sayangnya, dari sektor kebersihan, kesadaran masyarakat masih sangat kurang.

Pemerintah Provinsi (Kaltim) telah sukses menggelar EBIFF yang melibatkan 6 negara. Ada Amerika Serikat, Bulgaria, Jepang, Korea Selatan, Mesir dan Polandia.

Festival budaya internasional yang dipusatkan di Kota Samarinda itu berlangsung semarak. Terselenggara dengan berbagai rangkaian acara selama hampir sepekan, dari 25 Juli sampai 30 Juli 2024 lalu.

Mulai dari kirab budaya, pentas seni, lalu ada kunjungan wisata, kunjungan ke sekolah, dan berbagai rangkaian lainnya. Dalam waktu itu, Kota Samarinda seketika menjadi sorotan tamu yang datang dari mancanegara.

Duta Wisata Kota Samarinda 2023 Remyza Baihaqi juga ikut terlibat menemani para tamu dan memperkenalkan Samarinda kepada mereka. Menurutnya kegiatan kemarin punya dampak positif bagi Kota Tepian ini.

Baca juga:   Permudah Pekerja Informal, BPJS Ketenagakerjaan Hadirkan ComboFit Jamsostek di Aplikasi My Telkomsel

“Kemarin juga ada welcome dinner, lalu ada kunjungan ke Desa Budaya Pampang, Trip Ke Watu Beach, dan lainnya. Dari situ Kaltim jadi lebih dikenal oleh turis lokal maupun internasional,” katanya Sabtu, 3 Agustus 2024.

“Termasuk juga meningkatkan devisa daerah, membantu ekonomi UMKM. Karena turis banyak sekali membeli manik-manik atau oleh oleh khas Kaltim,” tambahnya.

Menurut Remyza, Samarinda termasuk cukup  siap untuk disorot mancanegara. Sejumlah destinasi wisatanya pun ada yang bisa ditawarkan, meski tak banyak. Setidaknya bisa mengesankan tamu internasional.

Remyza cerita, ada 4 destinasi wisata yang dikunjungi kemarin. Mulai dari Desa budaya Pampang, Masjid Islamic Center, Museum Kota Samarinda, dan juga wisata air lewat Susur Sungai Mahakam.

“Para delegasi enjoy dan senang terhadap destinasi wisata yang ada di Kota Samarinda. Mereka menikmati wisata yang dikunjungi walaupun memakan waktu yang cukup lama,” kata Remyza.

Baca juga:   30 Pengawas Kolam Renang Ikuti Pelatihan Lifeguard dari Disporapar, Liburan di Samarinda Makin Aman dan Nyaman

Dari keempat destinasi itu, menurut Remyza, yang paling mengesankan tamu internasional ialah Desa Budaya Pampang. Karena menyajikan aneka ragam seni tari dan juga permainan tradisional.

Para delegasi mancanegara itu bahkan sempat mencoba permainan tradisional seperti enggrang, bakiak, begasing dan lainnya. Bahkan lomba permainan tradisional khas Indonesia itu diikuti dengan antusias.

“Meski dengan cuaca yang sangat panas dan terik sekitar jam 12 siang, tetapi seluruh delegasi tetap stay berkegiatan di wisata tersebut.”

Meski beberapa hal di Kota Samarinda berhasil memukau tamu internasional, namun Remyza menyayangkan masalah kebersihan di kotanya. Sebab selepas acara, justru banyak sampah berserakan.

Seperti area dekat panggung, hingga tong sampah yang kotor dan penuh menjadi sorotan para turis asing. Remyza berharap hal ini jadi evaluasi bersama agar tidak lagi membuat malu para tamu dari luar negeri.

Baca juga:   Permudah Pekerja Informal, BPJS Ketenagakerjaan Hadirkan ComboFit Jamsostek di Aplikasi My Telkomsel

“Karena itu sempat menjadi pertanyaan delegasi internasional. Mereka menanyakan; apakah di Samarinda seperti ini budayanya?”

Belajar dati EBIFF kemarin, Remyza juga berharap pemerintah lebih menaruh perhatian pada seltor wisata dan budaya. Sebab dua sektor tersebut memang yang paling bisa ‘dijual’ kepada wisatawan internasional.

Mengingat Kota Samarinda sendiri termasuk yang beragam. Mulai dari suku, adat, budaya, bahasa, sejarahnya, dan lainnya. Kelokalan itu sebetulnya punya nilai tersendiri untuk menarik wisatawan luar.

“Wisata kita nggak kalah keren, tinggal beberapa perbaikan misal akses jalannya. Lalu wisatawan lokal/internasional pasti kalau berwisata yang dicari antara budaya dan sejarah yang dimiliki wisata dan kota tersebut,” pungkasnya. (ens/gdc)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.