KUTIM
Wujudkan Generasi Emas Kaltim, Hetifah: Sekolah Sehat Mutlak Diperlukan

Pendidikan Kaltim harus lebih berkulitas. Demi menciptakan generasi emas. Apalagi IKN sudah di depan mata. Ini yang menjadi perhatian Anggota DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Mendorong Sekolah Sehat di Kaltim.
Sabtu 13 Mei 2023, para guru dan pemerhati Pendidikan di Kutai Timur tidak libur. Mereka berkumpul mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas Guru Workshop Pendidikan. bertajuk “Sekolah Sehat Mewujudkan Anak Sehat, Cerdas, dan Berkarakter”. Acara berlangsung di Hotel Kutai Permai, Kutai Timur.
Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Dengan misi utama meningkatkan kualitas Pendidikan di Kaltim. Bagaimana menciptakan fasilitas Pendidikan yang sehat, demi menciptakan generasi emas di Benua Etam. Yang saat ini dilakukan di Kutim.
Gagasan ini mendapat apresiasi dari insan Pendidikan Kutim. Tak kurang 130 kepala sekolah dan guru se Kutim hadir.
Menghadirkan narasumber kunci Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Direktorat SD Kemendikbudristek Kurniawan, Guru Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional Sismanto, Akademisi Mukhtar.
Termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutim Mulyono, Widyaprada Ahli Utama Jumeri, dan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Kaltim Khairullah.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kutim Mulyono. Yang sangat berterima kasih kegiatan ini bisa digelar.
Karena memang Pendidikan di Kutim memiliki sejumlah tantangan dan persoalan. Ia menyebut setidaknya ada 7 pokok permasalahan pendidikan di Kutim.
Diantaranya terkait sarana dan prasarana pendidikan, serta akreditasi sekolah baik negeri dan swasta. “Apresiasi untuk kepedulian Ibu Hetifah pada Pendidikan di Kutai Timur,” jelas Mulyono.
Siapkan SDM Unggul Sambut IKN


Pendidikan berkualitas di Kaltim memang sudah mutlak diperlukan. Menyambut Ibu Kota Negara (IKN) ke depan.
Menurut Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kaltim Khairullah. Pendidikan di Kaltim harus lebih maju, khususnya mempersiapkan sumber daya manusia.
Secara umum Indonesia membutuhkan SDM yang unggul. Sebab selama 2 tahun bisa dikatakan “waktu tertinggal”. Karena di masa itu, pendidikan mengalami hambatan dampak pandemi Covid 19.
“Terjadi penurunan pencapaian hasil belajar. Dimana 50 persen siswa kemampuan iterasi nya belum memenuhi standar literasi minimal. 60 persen belum memenuhi angka minimal untuk numerasi” kata Widyaprada Ahli Utama, Jumeri.
Perlu Sekolah Sehat


Tak hanya soal kualitas Pendidikan. Penyiapan fasilitas yang seat di lingkungan sekolah mutlak diperlukan.
Demikan disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Ia menyampaikan, bahwa pandemi Covid-19 semakin memperjelas jurang ketidakmerataan fasilitas sanitasi sekolah di seluruh daerah di Tanah Air.
“Pasalnya masih banyak yang belum memiliki toilet layak dan wastafel dengan air mengalir dan sabun, bahkan sejak sebelum pandemi” ujar Hetifah.
Hetifah menggaris bawahi pentingnya sekolah untuk tidak sekedar mengejar penilaian sekolah saja. Namun bisa ebih dari itu, perlu memberikan transparansi kondisi fasilitas yang sebenar-benarnya. Mulai dari toilet, UKS, dan mushola.
Tanggung Jawab Sekolah
Lalu bagaimana menyiapkan ini? Diperlukan Kerjasama semua pihak dalam mendukung hal ini. Namun memang menjadi tanggung jawab sekolah untuk menyiapkannya.
Karena peran pusat kesehatan berbasis sekolah, dalam menyediakan akses kesehatan yang mudah bagi siswa. Seperti meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
“Perlunya tanggung jawab sekolah dalam menjaga kesehatan siswa dan membentuk karakter mereka”, ujar Guru Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional Sismanto.
Penanaman 8 Nilai Karakter


Demi mewujudkan sekolah yang sehat, diperlukan penanaman 8 nilai-nilai karakter utama kepada peserta didik.
Yaitu, kedisiplinan, keuletan, tanggungjawab, kerjasama, empati, integritas, ketekunan, dan rasa percaya diri.
Poin tersebut masuk dalam Kampanye Sekolah Sehat (KSS) yang menjadi konsen Lembaga Pendidikan saat ini.
Direktorat SD Kemendikbudristek Kurniawan mendorong agar kampanye itu lebih digiatkan. Sebab permasalahan keterlaksanaan UKS rendah, terjadi karena layanan kesehatan dibawah 50 persen. Selain itu, stratifikasi UKS tidak terlaksana dengan baik. Hingga tim pembina UKS tidak efektif dan Lomba Sekolah Sehat tidak berjalan.
Strategi Ciptakan Sekolah Sehat
Ada beberapa strategi yang perlu dijalankan untuk menciptakan sekolah sehat. Direktorat SD Kemendikbudristek Kurniawan memberikan 6 poin strateginya.
Salah satunya menekankan untuk memaksimalkan peran tim Pembina UKS. Tujuannya untuk mendukung sekolah yang mampu membudayaan Sehat Bergizi, Sehat Fisik dan Sehat Imunisasi para peserta didik. Agar status kesehatan meningkat dan dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Di akhir sesi Kurniawan menambahkan, pentingnya peran para Bapak dan Ibu Guru untuk mengembalikan permainan tradisional yang mendukung optimalisasi. Seperti Lompat, Lari, Lempar, Loncat (4L) di kalangan peserta didik. (adv/am)


-
BALIKPAPAN3 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA4 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Gubernur Kaltim Minta BUMD Perkuat Peran dalam Peningkatan PAD melalui Sektor Tambang dan Migas