SEPUTAR KALTIM
DPRD: Pemerintah Mesti Antisipasi Kenaikan Harga Barang dari Sekarang

Anggota DPRD Kaltim Nidya Listiyono mengingatkan pemerintah. Untuk mulai mengantisipasi kenaikan harga barang jelang Lebaran. Jangan sudah naik baru bereaksi.
Jelang Lebaran Idulfitri, harga bahan pokok penting (Bapokting) akan mengalami kenaikan harga. Karena permintaan yang melonjak drastis. Namun seberapa besar kenaikannya, ada peran pemerintah di dalamnya.
Untuk menyegah kenaikan harga secara ekstrem, sampai memengaruhi daya beli masyarakat. Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono meminta Pemprov Kaltim mulai melakukan inspeksi mendadak (sidak). Ke pasar-pasar, pusat perbelanjaan, maupun gudang distributor.
“Tren kenaikan harga bahan pokok penting menjelang lebaran acap kali meresahkan. Kenaikan yang meroket.”
“Sehingga penting untuk digiatkan kembali sidak rutin ke pasar-pasar supaya bisa mengawasi ketersediaa barang pokok tersebut,” ujar Nidya, Selasa.
Sidak ke lapangan menurutnya, merupakan cara yang cukup efektif menekan kenaikan harga. Terutama bahan pangan. Nidya bilang, masyarakat perlu merayakan Lebaran tanpa bayang-bayang harga kebutuhan yang serba mahal.
Selanjutnya, tren kenaikan harga secara drastis biasanya terjadi seminggu sebelum Lebaran. Makanya, Nidya menyarankan agar program-program pencegahan lonjakan harga. Dimulai dari sekarang.
“Kami juga meminta agar Pemprov Kaltim berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan setiap kabupaten/kota untuk menggelar operasi pasar secara rutin.”
“Beberapa daerah sudah melakukannya, makanya perlu digiatkan terus dalam mendukung ketersediaan di daerah masing-masing.”
Bukan cuma Tugas Pemerintah
Untuk menyegah kenaikan harga ekstrem, selain pemerintah mesti gercep. Pedagang dan pembeli juga punya peran besar.
Untuk distributor maupun agen, Nidya mengimbau agar tidak memanfaatkan momen Lebaran untuk mendapatkan cuan berlipat-lipat.
“Imbauan kepada para distributor agar tidak menumpuk barang dan menaikkan harga barang, karena ini hajat orang banyak,” tegasnya.
Untuk warga, ia mengimbau untuk tidak panikan, ataupun membeli satu komoditas dalam jumlah besar. Sehingga bisa menyebabkan kelangkaan, dan ujung-ujungnya, harga mahal pula. (an/dra)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK4 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Buktikan Komitmen Jaga Hutan, Raih Penghargaan Nasional Wana Lestari
-
PARIWARA3 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN