SEPUTAR KALTIM
DBD Masih Jadi PR, Dinkes Kaltim Siapkan Vaksin

Dinkes Kaltim masih mewaspadai gelombang DBD. Pasalnya sepanjang tahun lalu, di Bumi Etam terjadi 5.841 kasus, dengan 39 di antaranya meninggal dunia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim masih punya banyak pekerjaan rumah terkait kesehatan di Kaltim. Satu di antaranya demam berdarah (DBD). Penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini tak bisa diremehkan.
Pasalnya, data pada tahun lalu mencatat angka kasus yang cukup tinggi. Terjadi sebanyak 5.841 kasus dengan 39 kematian sepanjang 2022. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, Dinkes mencatat 2.898 kasus dengan 22 kematian.
Untuk tahun ini, hingga Juni 2023. Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin menyebut angka kematiannya menurun. Sebutnya terdapat 11 kasus kematian akibat DBD.
“Alhamdulillah kami sudah menurunkan angka kematian. Banyak anak yang kena DBD yang sampai dengan bulan Juni ini kan 0,25 persen.”
“Itu di bawah 1 persen artinya kan sudah bagus. Kematian karena DBD ya. Tapi alangkah baiknya kalau kematiannya (turun) jauh,” ungkapnya Jumat, 16 Juni 2023.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Dinkes Kaltim akan mengadakan vaksinasi DBD. Vaksin akan didatangkan dari PT Bio Farma (Persero) Bandung. Dan akan diberikan kepada anak-anak hingga usia dewasa.
Jaya menyebut, telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar dari APBD untuk ini. Rencananya akan dilaunching tahun 2024.
“Saya pinginnya juga launchingnya akhir tahun saja, agar masyarakat itu bisa segera mendapatkan akses vaksin DBD,” harap Jaya.
“Karna DBD nggak ada musim. Tiap bulan gitu. Nggak ada istilah pandemi, tiap bulan jelas yang meninggal itu banyak. Yang rentan kan anak umur 2-10 tahun,” tambahnya.
Vaksinasi ini merupakan satu upaya pengendalian virus. Sudah diuji di berbagai negara. Gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini memang merupakan masalah global.
“Prosedurnya kan nanti akan kita launching juga. Nanti disebarkan ke puskesmas,” pungkasnya.
Tak hanya bergantung pada vaksin, masyarakat juga perlu menjaga pola hidup bersih dan sehat demi mencegah DBD. Bisa dengan menerapkan 5M+1.
M pertama Menutup tempat penampungan air. Kemudian Menguras bak mandi minimal dua kali dalam seminggu, Mengubur barang bekas yang dapat menampung air. Lalu Menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Jangan lupa juga mengganti air di vas bunga. Dan +1, Menghindari gigitan nyamuk. (*/ens/fth)

-
SAMARINDA4 hari ago
Rakernas PKK 2025 Digelar di Samarinda, Promosikan Budaya dan UMKM Lokal
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Konflik Tarif Transportasi Online di Kaltim, Driver Desak Cabut Izin Maxim
-
PARIWARA3 hari ago
Teras Samarinda Ramai Dikunjungi saat Libur Panjang, Warga Menikmati Pesona Mahakam
-
PARIWARA4 hari ago
Yamaha Indonesia Jadi Satu-Satunya Produsen Sepeda Motor Peraih GREEN PROPER Award di Seluruh Plant Produksi
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Faisal: Internet Gratis Sudah Terpasang di 153 Desa, Akan Dilanjut Juli Ini
-
SAMARINDA4 hari ago
Kuasa Hukum Protes Putusan Sela Gugatan Upah Minimum Dosen di Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda
-
SAMARINDA3 hari ago
Kenaikan Dana Hibah Parpol di Samarinda Masih Dikaji
-
SAMARINDA4 hari ago
Wali Kota Tinjau Langsung Permasalahan Drainase dan Banjir di Samarinda