SAMARINDA
Pemkot Samarinda Minta Warga Tanam Cabai untuk Bantu Cegah Inflasi

Pemkot Samarinda tidak mampu jika terus-menerus mendistribusikan beras cadangan pangan ketika inflasi. Untuk itu warga diminta tanam cabai untuk membantu mencegah inflasi. Karena harga cabai termasuk mempengaruhi kestabilan harga barang lain.
Pemkot Samarinda terus melakukan upaya dalam pengendalian inflasi. Agar harga bahan pokok dan penting (Bapokting) di Samarinda terus terjaga dan stabil. Namun belakangan ini harga bapokting diketahui naik. Terutama beras.
Beras merupakan satu di antara komoditas penting yang dapat mempengaruhi harga bapokting lainnya. Karena harga beras di Samarinda naik, seminggu belakangan ini akibat kemarau dan lainnya. Pemerintah membagikan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) kepada masyarakat miskin.
Diketahui jumlah beras yang akan dibagikan sebanyak 24 ribu ton beras kepada ribuan warga miskin di 10 kecamatan di Samarinda. Selama satu minggu ke depan, dimulai pada Selasa, 12 September 2023 ini di Kecamatan Samarinda Utara. Agar masyarakat miskin tidak kelimpungan akibat kenaikan harga beras ini.
Meski begitu, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menyebut kalau pemkot tidak bisa terus menerus membagikan beras cadangan pangannya. Tidak bisa terus bergantung ke sana. Karena itu bisa merugikan para petani dan mengganggu kestabilan harga.
Sebetulnya, Rusmadi pengin kalau warga Samarinda menanam padi. Untuk menjaga ketersediaan pasokan beras. Namun karena Samarinda bukan kota penghasil dan lahan sawahnya sedikit. Rusmadi kasih alternatif buat tanam cabai di rumah.
“Yang namanya inflasi bukan hanya soal beras. Urusan cabai sekalipun bisa menyebabkan kenaikan barang secara umum. Bisa menyebabkan inflasi,” jelas Rusmadi pada Selasa, 12 September 2023.
“Kita mau semua warga ikut ambil bagian di dalam mengendalikan inflasi supaya harga tidak naik. Satu di antaranya menanam lombok. Karena lombok ketika terjadi lonjakan bisa mengganggu juga kenaikan harga harga umum,” lanjutnya.
Cabai dipilih, karena lebih mudah ditanam cabai ketimbang menanam padi. Tidak perlu lahan yang besar, dan tidak serumit padi. Bisa di halaman rumah, ataupun di pekarangan. Bisa juga dengan polybag.
“Paling tidak, cukup untuk kebutuhan cabai satu keluarga. Sehingga ketersediaannya cukup,” tambahnya.
Rusmadi mengatakan kalau harga sudah naik pasti menyusahkan semua pihak, terutama masyarakat. Sehingga, tidak hanya butuh upaya dari pemerintah saja. Masyarakat juga harus ikut membantu.
Lanjut Rusmadi, pembagian beras CPP ini merupakan bukti bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat. Namun, masyarakat juga jangan boros pangan. Dan memanfaatkan stok pangan yang ada dengan baik.
“Anak-anak kita jangan sampai ada yang tersisa satu bulirpun makanan. Dari sisi agama juga tidak bagus, mubazir,” pungkasnya. (ens/fth)

-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK3 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA3 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN
-
NUSANTARA4 hari ago
KI Pusat Resmi Kick-Off Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025