OLAHRAGA
Pelatih Borneo FC Puji Etos Latihan Ikhsan dan Nur Hardianto

Dalam sesi latihan Borneo FC, Ikhsanul Zikrak dan Nur Hardianto tampak sangat bekerja keras. Tidak ada mimik santai saat memasuki sesi game internal. Pieter Huistra pun memuji etos kerja keduanya.
Pieter Huistra senang dengan cara pemainnya menanggapi persaingan internal. Perebutan menit bermain ditunjukkan oleh anak asuhnya sedari sesi latihan setiap harinya.
Sampai pekan ke-15, dari 31 pemain Borneo FC. Hanya 7 yang belum mengecap menit bermain. Itu pun mayoritas adalah pemain berposisi penjaga gawang, serta para pemain muda.
Ketujuh orang tersebut adalah Angga Saputro, Yogi Hermawan, Daffa Fasya (GK), Ridzjar Nurviat, Alfharezzi Buffon, Hugo Samir (pemain muda) serta Abdul Rachman (kini dipinjamkan).
Sisanya, sudah mendapat menit bermain. Jadi meski Pieter tidak suka mengubah starting XI-nya, dia cukup adil untuk memberi kesempatan banyak pemainnya beraksi.
Kerja Keras Duo Borneo FC
Pada sesi latihan pekan ini, Ikhsanul Zikrak dan Nur Hardianto tampak punya motivasi ganda. Setidaknya itu terlihat bagaimana mereka berlatih. Di sesi game internal, keduanya bermain dengan keras. Sangat keras untuk ukuran latihan sebenarnya.
Tidak ada muka santai, tidak takut duel fisik meski dengan pemain senior atau asing. Selalu berlari mengejar bola ataupun membuka ruang.
Di antara pemain lapis kedua lainnya, Ikhsan dan Nur memang sedang naik akhir-akhir ini. Ikhsan beberapa kali masuk pada babak kedua, untuk berperan sebagai playmaker. Padahal pada awal-awal kompetisi, namanya jarak masuk daftar pemain cadangan. Sebuah peningkatan dari pemain berusia 20 tahun itu.
Sementara Nur Hardianto, dia baru saja menjadi pahlawan kemenangan timnya. Saat melakoni duel ketat kontra Arema FC pekan lalu. Gol kemenangan itu tampaknya memompa motivasi penyerang lokal itu. Untuk terus menarik perhatian pelatihnya.
Terlebih, penampilan penyerang utama Felipe Cadenazzi juga belum stabil. Penyerang Argentina baru melesakkan 1 gol dari 11 penampilannya. Dan saat ini sedang dalam kondisi cedera.
Nur tampak ingin memanfaatkan momen ini untuk menambah menit bermain serta koleksi golnya.
Kata Pieter Huistra
Melihat keseriusan yang diperlihatkan kedua pemain lokalnya. Pieter melihat itu sebagai reaksi positif dari sebuah persaingan internal. Dia berharap semua pemain memiliki etos yang sama.
Karena prinsip pelatih asal Belanda itu. Semua pemain yang ia bawa dalam sebuah pertandingan. Semuanya penting. Dan harapan besarnya pada semua pemain pelapis adalah, ketika dimasukkan, pada menit berapapun. Mereka bisa memberi pembeda di lapangan. Syukur-syukur bisa menginspirasi kemenangan timnya.
“Ikhsan selalu berlatih dengan keras karena ia ingin mengembangkan dirinya. Dan saya sangat senang ketika ia masuk ketika melawan Arema. Jadi, itu yang kami suka (tampil total dari bangku cadangan).”
“Untuk Nur Hardianto, ketika dia masuk, dia melakukannya dengan baik.”
“Jadi, menurut saya ini juga penting bagi semua pemain, tak hanya bagi 11 pemain, tetapi 23 pemain juga penting.”
“Bagi pemain yang masuk juga bisa membuat perbedaan. Dan mereka melakukannya saat melawan Arema,” katanya belum lama ini. (dra)

-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim Siaga Krisis Pangan, Pemprov Siapkan 506 Ton Beras Cadangan
-
SAMARINDA4 hari ago
Dinkes Kaltim Ajak Warga dan Pelajar Wujudkan Indonesia Bebas Asap Rokok dan Vape
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Program 3 Juta Rumah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Kemerdekaan Sosial Ekonomi
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Sosialisasi KI hingga Bazar UMKM Warnai Hari Bhakti Pengayoman ke-80 di Kaltim
-
SAMARINDA5 hari ago
Semangat 1945 Bergema di Harvetnas 2025 Kaltim, Veteran Ajak Generasi Muda Jaga Kehormatan Bangsa
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening
-
NUSANTARA4 hari ago
Kemenko Polkam Dorong Penguatan Peran PPID untuk Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik