OLAHRAGA
Tak akan Bertahan, Borneo FC Berencana Gempur Dewa United sampai Akhir Laga

Borneo FC tak ingin mengulangi kesalahan seperti di laga kontra Persib. Saat menjamu Dewa United si Stadion Segiri, Sabtu malam. Pesut Etam berencana terus mengincar gol sampai detik terakhir.
Pelatih Borneo FC Samarinda Pieter Huistra masih kesal dengan hasil imbang 1-1 pekan lalu. Sehingga mereka harus membagi poin dengan Persib pada laga kandang. Hasil itu karena keputusannya menerapkan permainan bertahan di 10 menit terakhir pertandingan.
Selepas laga itu, Pieter mengaku kapok. Dia tidak mau bertahan lagi. Apalagi kalau hanya unggul 1 gol. Komitmen itu akan mulai dia buktikan saat meladeni Dewa United pada Sabtu malam besok, di Stadion Segiri.
Pesut Etam yang mengincar juara paruh musim, hanya butuh 1 poin. Namun klub Samarinda maunya 3 poin. Melihat agresivitas lini depan Dewa United. Maka Pesut Etam harus menahan gempuran lawan. Sambil membuat gol sebanyak mungkin biar aman.
Borneo FC Tak Mau Bertahan
Ide dasar yang akan diterapkan Pieter pada laga Sabtu malam masih sama. Yakni mendominasi pertandingan, memainkan tempo, menguasai bola lebih banyak, dan membuat peluang serta gol lebih banyak.
Namun ia mengisyarakatkan akan ada sedikit perbedaan. Karena timnya telah melakukan evaluasi dari laga terakhir, dan memiliki sejumlah catatan yang harus dibereskan.
“Terkadang kamu kehilangan bola, terutama jika kamu membuat kesalahan, terutama ketika pikiranmu lebih ke bertahan daripada menyerang.”
“Jika itu terjadi di awal pertandingan, maka itu tak masalah. Kami ingin membuatnya menjadi 1-0. Tapi, itu bisa terjadi di menit akhir.”
“Saya telah mengatakan ini kepada pemain. Kami harus bermain play on. Kami tak bisa hanya bermain 45 menit saja. Kami harus bermain bola dengan bagus dan bermain untuk mendapatkan gol kedua.”
“Kemudian, kami bisa kuat sebagai sebuah tim sebagai hasilnya. Tetapi, kami membuat kesalahan. Persib adalah tim yang bagus. Mereka mendapatkan ruang dan memasukkan bola ke dalam.”
“Mungkin Dewa seperti itu juga. Kami harus terus bermain bola dan mempunyai pikiran untuk terus menyerang dan terkadang kami terkejut dengan hasilnya dan terkadang kami harus menahannya. Jika kamu melakukannya di 10 menit terakhir itu tak masalah, tetapi tidak di 45 menit terakhir,” kata Pieter Huistra, Jumat sore. (dra)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK4 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Buktikan Komitmen Jaga Hutan, Raih Penghargaan Nasional Wana Lestari
-
PARIWARA3 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN