SEPUTAR KALTIM
Deteksi Kanker Serviks, Dinkes Kaltim Terapkan Inovasi Melalui DNA Urine

Jumlah kasus kanker serviks yang menempati urutan kedua terbesar, membuat Dinkes Kaltim menerapkan inovasi pemeriksaan untuk mendeteksi melalui DNA Urine.
Berdasarkan data Kemenkes penderita kanker serviks atau kanker leher rahim sebanyak 36.633 orang dengan angka kematian hampir 18.000 orang per tahun.
Jumlah kasus kanker serviks menempati urutan kedua terbesar setelah kanker payudara. Hal ini karena kurangnya deteksi dini untuk melakukan skrining sehingga penyakit ini sering terdeteksi saat sudah dalam tahap lanjut.
Untuk mendeteksi kanker serviks, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menerapkan inovasi pemeriksaan untuk mendeteksi melalui DNA Urine.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Prov Kaltim, Setyo Budi Basuki menjelaskan tes kanker serviks dengan metode urine hal yang baru, oleh karena itu perlu koordinasi dan sosialisasi dan segera mendapatkan dukungan dari kementerian kesehatan.
“Prevalensi kanker menurut Riskesdas tahun 2018 sebesar 1,4 persen,” ungkap Basuki dalam dialog inovasi deteksi dini kanker serviks pada Jum’at 2 Februari 2024.
Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat kanker serviks adalah kurangnya cakupan pemeriksaan yang menggunakan metode konvensional, yaitu dengan cara membuka kelamin perempuan dan menggunakan alat cocor bebek untuk mengambil sampel cairan dari leher rahim.
Tes urine ini dianggap lebih mudah dan praktis, hanya memerlukan sampel urine yang diambil dengan cara buang air kecil ke dalam botol yang disediakan. Sampel tersebut kemudian akan diperiksa di laboratorium.
Harapannya, dengan adanya tes urine ini, dapat meningkatkan upaya pencegahan dan mengurangi angka kematian akibat kanker serviks.
Mencapai eliminasi kanker serviks pada tahun 2030, diperlukan upaya kolaboratif, termasuk vaksinasi HPV pada 90 persen anak perempuan usia 11-12 tahun, serta pemeriksaan skrining oleh 70 persen wanita di atas usia 40 tahun dan pengobatan bagi 90 persen orang yang terdeteksi mengidap penyakit ini. (rw)

-
SAMARINDA5 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SAMARINDA5 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing
-
SAMARINDA3 hari ago
Rakernas PKK 2025 Digelar di Samarinda, Promosikan Budaya dan UMKM Lokal
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Konflik Tarif Transportasi Online di Kaltim, Driver Desak Cabut Izin Maxim
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Harga Sawit di Kaltim Turun, Disbun: Dipengaruhi Anjloknya Harga CPO dan Kernel
-
PARIWARA3 hari ago
Yamaha Indonesia Jadi Satu-Satunya Produsen Sepeda Motor Peraih GREEN PROPER Award di Seluruh Plant Produksi
-
PARIWARA2 hari ago
Teras Samarinda Ramai Dikunjungi saat Libur Panjang, Warga Menikmati Pesona Mahakam
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
BMKG: Awal Juli 2025, Sebagian Besar Wilayah Kaltim Alami Curah Hujan Rendah