Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Kios SIGAP Kaltim Hadir Sebagai Penyeimbang Harga Bapokting di Bulan Ramadan

Diterbitkan

pada

Ilustrasi suasana pasar. (Ist)

Pemprov Kaltim terus berupaya untuk menekan lonjakan harga di momen bulan Ramadan seperti ini. Upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar Kios SIGAP.

Kios Siap Jaga Harga Pasokan (SIGAP) Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlokasi di Pasar Segiri Samarinda menjadi penyeimbang harga bahan pokok penting (bapokting) di momen bulan suci Ramadan.

“Program toko penyeimbang tersebut merupakan upaya pemerintah dalam menekan lonjakan harga di momen-momen tertentu,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, UMKM dan Koperasi (Disperindagkop) Kaltim Heni Purwaningsih di Samarinda, Selasa.

Kehadiran Kios SIGAP ini adalah bagian dari langkah pemerintah provinsi agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga yang layak dan mengendalikan inflasi daerah.

Baca juga:   Diskominfo Kaltim Gelar Coaching JIGB Produsen Data Tingkat Provinsi

Beberapa harga pokok penting yang dijual di Kios SIGAP antara lain beras medium seharga Rp57.500 per lima kilogram, beras premium Rp72.000 per lima kilogram, ayam pedaging Rp35.000 per ekor, kemudian cabai Rp62.000 per kilogram.

Selanjutnya, minyak goreng Rp16.000 per liter, gula pasir Rp17.500 per kilogram, telur ayam ras seharga Rp58.000 per piring isi 30 butir, serta bawang merah Rp28.000 per kilogram.

Kondisi terkini saat memasuki Ramadhan, beberapa harga bahan pokok mengalami kenaikan di pasar Samarinda. salah satunya sebagaimana saat meninjau Pasar Kedondong Samarinda. Harga telur ayam ras di Pasar Kedondong Samarinda mengalami kenaikan. Pedagang telur Winda Prayuda, mengatakan harga telur kini mencapai Rp68 ribu per piring isi 30 butir.

Baca juga:   Dari Camilan hingga Kerajinan, Banyak Produk Unggulan Kutai Timur di Kaltim Fair 2024

“Satu piring sekarang harga paling tinggi Rp68 ribu. Yang lebih murah Rp62 ribu per piring dengan ukuran telur yang agak kecil,” kata Winda.

Kenaikan harga telur ini sudah terjadi beberapa hari sebelum memasuki bulan Ramadan.

“Kenaikan harga telur ini juga mempengaruhi keuntungan penjualan kami. Kalau telur naik turun, dan pasti berpengaruh terhadap penjualan. Misal biasa kita untung Rp1.000-Rp2.000, sekarang hanya Rp500 rupiah saja,” ujarnya.

Winda menjelaskan bahwa telur ayam ras yang ia jual dipasok dari luar pulau, yaitu Surabaya, Jawa Timur. Alasannya, harga telur di Surabaya jauh lebih murah dibandingkan produksi lokal di Samarinda.  (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.