POLITIK
Jokowi Diisukan Jadi Ketua Umum Golkar, Salehuddin: Silakan, Asal Ikuti Aturan
Setelah berpisah dengan PDIP, Jokowi dikabarkan memiliki peluang menjadi ketua umum Partai Golkar. Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Golkar, Salehuddin bilang, kemungkinan itu bisa saja terjadi. Karena Golkar adalah partai terbuka. Namun, ada aturan main partai yang harus diikuti Jokowi sebelum membesut partai ‘Beringin’.
Hampir selesainya Pemilu serentak 2024 sekaligus menandai akan berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo. Ia sudah 2 periode memimpin RI, dan ke mana ia akan melanjutkan karier politiknya sedang ramai diwacanakan.
Kembali menjadi ‘petugas partai’ PDIP sepertinya tidak lagi menjadi pilihan. Pasalnya pada Pilpres kali ini, Jokowi secara terbuka ‘membelot’ dari partai yang membesarkan namanya itu. Maka alih-alih pulang ke rumahnya, Jokowi diprediksi akan berlabuh ke partai lain.
Nah, partai yang terdekat dengannya adalah Golkar. Meski di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, partai tersebut masih berjaya di level nasional hingga daerah. Namun bergabungnya eks wali kota Solo bisa mendongkrak perolehan suara mereka pada 2029 kelak. Karena jika berkaca pada Pilpres, pesona Jokowi masih sangat memukau.
Tanggapan Kader Golkar Kaltim
Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Salehuddin angkat bicara untuk menanggapi isu ini. Dirinya mengaku bahwa isu ini memang sempat berhembus di internal partainya.
“Memang ada isu yang berhembus, termasuk Pak Jokowi bahkan Gibrannya diberikan kesempatan untuk masuk,” ucapnya 19 Maret 2024.
Namun, menurut Salehuddin, ada kecenderungan bahwa kader di daerah akan patuh pada keputusan DPP. Namun Golkar memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Jadi satu-satunya jalan bagi Jokowi masuk ke partai yang identik dengan warna kuning itu, adalah mengikuti mekanismenya.
“Jadi mekanismenya, (mereka) harus melalui mekanisme keorganisasian dari Golkar seperti musyawarah nasional (Munas),” tambahnya.
Melalui munas, Partai Golkar terbuka pada siapapun yang akan maju dan terpilih. Tetapi, kepada siapapun yang akan maju itu harus terlebih dahulu memenuhi kaidah normatif AD/ART.
“Iya silakan saja. Semuanya (bisa jadi ketua) karena Partai Golkar adalah partai terbuka,” ujar Salehuddin di Kantor DPRD.
Namun di balik keterbukaan partai Golkar tadi, Salehuddin mengungkap bahwa mayoritas internal Golkar menginginkan Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin.
“Jadi setiap kepemimpinan per lima tahun dipilih di Munas. Kalau di tahun ini kebetulan di Desember, (Penentuannya di sana)” pungkasnya. (gig/dra)
-
NUSANTARA5 hari agoKemenhut Telusuri Legalitas Kayu Terseret Banjir di Sumatra, Operasi Pengawasan Diperketat
-
NUSANTARA5 hari agoPresiden Prabowo Prioritaskan Pembangunan 300 Ribu Jembatan untuk Perkuat Akses Pendidikan di Daerah Terpencil
-
NUSANTARA2 hari agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
OLAHRAGA5 hari agoDebut di Yamaha R3 BLU CRU Asia-Pacific Championship, Rider Binaan Yamaha Racing Indonesia Sabian Fathul Ilmi Tampil Impresif
-
BALIKPAPAN4 hari agoFazzio Hybrid Movement (FOMO) di Balikpapan Diramaikan dengan Gathering & Riding Bareng Konsumen Fazzio
-
NUSANTARA1 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
PARIWARA3 hari agoModal 40 Juta-an, LEXI LX 155 Japan Look Sukses Juarai Kategori Elit di Event CustoMAXI 2025 Aceh
-
SEPUTAR KALTIM14 jam agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

