OLAHRAGA
Madura United Ditinggal Pelatihnya Jelang Bertemu Borneo FC, Pieter Huistra Sedikit Trauma

Alih-alih senang karena Madura United ditinggalkan pelatihnya, Mauricio Souza. Pelatih Borneo FC Pieter Huistra justru mengaku sedikit trauma dengan situasi ini. Karena mengingatkannya pada tragedi di bulan April.
Jelang bentrok Madura United vs Borneo FC di Semifinal Championship Series Liga 1. Di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu 15 Mei 2024 malam. Mauricio Souza memutuskan untuk meninggalkan klub yang sudah susah payah ia antarkan ke 4 besar hingga pertandingan terakhir reguler series.
Karena alasan keluarga, pelatih asal Brazil itu tidak menerima tawaran perpanjangan kontrak 1 bulan dari manajemen Madura United. Sehingga di babak penentuan juara, Laskar Sapeh Kerab akan dipimpin oleh asisten pelatih Rachmat Basuki.
Pieter Huistra Tidak Suka
Sekilas, kabar ini jelas menguntungkan Pesut Etam. Karena sedikit banyak, kepergian pelatih secara tiba-tiba akan berpengaruh pada performa permainan Bayu Gatra cs.
Namun saat ditanyakan soal itu pada sesi konferensi pers pra laga kemarin sore. Pieter justru mengisyaratkan kalau itu adalah kabar buruk.
“Saya tak senang mendengarnya karena di laga terakhir mereka juga tanpa pelatih dan mereka menang 4-0,” ujarnya.
Itu saja. Singkat dan sangat jelas. Pada 17 April lalu, Borneo FC Samarinda mengalami mimpi buruk karena akhirnya kalah setelah mencatat 19 unbeaten. Menjadi lebih buruk karena terjadi di kandang sendiri serta dengan skor yang sangat mencolok.
Terlepas saat itu timnya memang sedang pincang karena ditinggal banyak pemain pilar. Namun pelatih asal Belanda tetap menganggap Madura United sama sekali tidak terpengaruh dengan ketiadaan pelatihnya.
Borneo FC Miliki Persiapan Ideal
Di luar itu, Pieter tetap merasa optimis timnya bisa meraih kemenangan. Pasalnya sudah menjalani persiapan yang matang.
Usai laga terakhir Reguler Series, manajemen Borneo FC tidak meliburkan pemainnya. Mereka langsung kembali ke Samarinda dan melakoni latihan seperti biasa.
Tambahan libur 2 pekan ini juga membuat beberapa pemain yang cedera memiliki waktu yang cukup untuk mengembalikan fisik dan sentuhannya. Stefano Lilipaly dan Felipe Cadenazzi misalnya. Meski sudah bermain di akhir kompetisi reguler, namun keduanya belum menemukan level kebugaran 100 persen.
Begitu juga dengan Wiljan Pluim, ia terakhir kali bermain pada awal Maret. Sebelum cedera hamstring membekapnya di babak pertama laga kontra Persebaya, di Stadion Batakan saat itu. Kini ia terlihat sudah bugar, dan ikut dalam rombongan ke Madura.
Bahkan dalam laga tandang ini, Pesut Etam berangkat sehari lebih cepat. Mereka tiba di Bandara Juanda pada Senin siang, dan melakoni latihan di Gelora Bung Tomo pada sore harinya.
“Persiapan menjelang pertandingan normal seperti yang biasa kami lakukan. Ini laga yang penting dan kami bepergian untuk pertandingan ini, kami memastikan semua pemain cukup melakukan istirahat.”
“Kami harus percaya diri dan merasakan hal yang bagus untuk bermain di pertandingan besok,” ucapnya, menyiratkan bahwa timnya siap meraih kemenangan di laga tersebut. (dra)

-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim Siaga Krisis Pangan, Pemprov Siapkan 506 Ton Beras Cadangan
-
SAMARINDA4 hari ago
Dinkes Kaltim Ajak Warga dan Pelajar Wujudkan Indonesia Bebas Asap Rokok dan Vape
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Program 3 Juta Rumah, Komitmen Presiden Prabowo Wujudkan Kemerdekaan Sosial Ekonomi
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Sosialisasi KI hingga Bazar UMKM Warnai Hari Bhakti Pengayoman ke-80 di Kaltim
-
SAMARINDA5 hari ago
Semangat 1945 Bergema di Harvetnas 2025 Kaltim, Veteran Ajak Generasi Muda Jaga Kehormatan Bangsa
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Matangkan Persiapan Upacara 17 Agustus Lewat Gladi di Stadion Kadrie Oening
-
NUSANTARA4 hari ago
Kemenko Polkam Dorong Penguatan Peran PPID untuk Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik