SAMARINDA
Pengadaan Skytrain di Samarinda Masih dalam Kajian, Rencana Realisasinya Tahun 2029

Pemkot Samarinda ingin memiliki transpotasi massal dan modern. Selain Bus BRT, pengadaan transportasi skytrain juga tengah dikaji. Rencananya akan direalisasikan tahun 2029 mendatang.
Sejak Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi pindah ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kota Samarinda sebagai ibu kota punya cukup banyak beban. Karena harus siap sebagai daerah penyangga untuk ibu kota baru.
Berbagai sektor turut disiapkan. Termasuk dalam dalam sektor transportasi massal. Yang saat ini di Kota Tepian transportasi massal untuk di dalam kota memang tidak berjalan. Misalnya saja angkutan kota (angkot).
Pemerintah Kota Samarinda kemudian ingin agar Ibu Kota Kaltim ini memiliki transportasi massal. Berkonsep canggih dan modern, seperti di negara lain. Sehingga selain mrmajukan kota, juga bisa menyokong IKN.
Salah satu yang intens dibahas belakangan ini ialah sistem transportasi massal berbasis Bus Rapid Transit (BRT). Seperti yang diterapkan di Jakarta dan Aceh. Beroperasi berdasarkan trayek yang terhubung dengan halte. Rencananya akan direalisasikan tahun 2025.
Sebelum itu, pemkot juga punya ambisi untuk membuat transportasi massal kereta api jenis Skytrain. Yang akan terhubung ke IKN Nusantara. Mulai masuk pembahasan pada tahun 2023 berupa pra-study.
Jalan Panjang
Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu menjelaskan, setelah rampung masa pra-study, akan dilanjutkan ke tahap feasibility study (FS). Dengan menelaah kelayakan pembangunan skytrain.
“Kalau dianalisis secara finansial (tidak layak atau kemahalan). Tapi kalau secara ekonomi layak, untuk pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu daerah, kalau bisnis dan finansial tidak layak,” jelasnya Rabu 19 Juni 2024.
“Kita melihat basis ekonomi saja bukan sisi finansial,” tambahnya.
Kata Manalu, rencana skytrain ini masih cukup panjang pembahasannya. Setelah beberapa tahap kajian, lalu masuk ke bagian konsep berupa Detail Engineering Design (DED), lalu AMDAL dan lainnya.
Selain itu, masterplan yang ada harus mengacu pada rencana umum jaringan transportasi perkeretaapian secara nasional. Kemudian perlu pengesehan oleh Kementerian Perhubungan. Masih panjang prosesnya.
BRT dan Skytrain Bisa Berdampingan
Menurut Manalu, dengan adanya rencana BRT dan skytrain, keduanya akan dibuat bisa berjalan berdampingan. Bahkan terintegrasi. Skytraim akan digunakan untuk jarak yang cukup jauh.
“Misal dari bandara ke Bigmall. Lingkar luarnya yang akan konek ke IKN. Nanti juga bisa ke Loa Bakung, Sanga-Sanga, dan tembus IKN tadi,” lanjut Manalu.
Untuk skytrain sendiri, karena prosesnya masih panjang, target realisasinya pada tahun 2029. Sehingga BRT akan direalisasikan levih dahulu, khusus untuk transportasi massal di dalam kota.
Sementara skytrain, sistem trayek atau jalurnya akan dibahas kemudian. Karena saat ini belum sampai tahap itu. Termasuk juga anggaran dan integrasi dengan BRT ketika sudah terealisasi.
“Target 2029 paling kalau kereta api, kita memang (fokus) BRT dulu,” pungkasnya. (ens/dra)


-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Rusmadi Wongso: Program GratisPol Bukan Sekadar Gratis, Tapi Investasi SDM Masa Depan