SAMARINDA
Pemkot Samarinda ‘Patroli’ Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha, Warga Diminta Tak Asal Beli

Pemkot Samarinda mulai intens meninjau berbagai titik penjualan hewan kurban. Untuk mengecek kesehatan hewan menjelang Iduladha di Kota Samarinda. Sekaligus pemberian surat sehat dan penanda kepada hewan.
Semakin dekat dengan Hari Raya Iduladha 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda semakin gencar melakukan persiapan. Termasuk meninjau secara langsung sejumlah titik penjualan hewan di Ibu Kota Kaltim.
Sebab pada tahun ini Ibu Kota Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan ribuan pasokan hewan kurban dari luar daerah: NTT dan Sulawesi. Lantaran jumlah hewan lokal di dalam kota tidak mencukupi kebutuhan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda Darham menjelaskan, pihaknya mengecek kesehatan hewan yang dijual kepada masyarakat. Agar warga tidak salah dalam membeli.
“Jangan sampai nanti salah beli. Karena persyaratan hewan kurban harus sehat segalanya. Jadi dari kami mengecek kesehatannya. Baik mengecek kesehatan di dalamnya maupun di luarnya,” jelas Darham Kamis 13 Juni 2024.
Darham mencatat, di Samarinda terdapat sekitar 413 titik penjualan hewan kurban. Jumlah hewan yang masuk dari luar daerah sampai bulan Mei lalu, sekitar 12.637. Pada 2 hari lalu ketambahan 5 ribu lagi dari NTT.
Ia menyebut jumlah itu telah cukup memenuhi kebutuhan kurban bagi warga Kota Samarinda. Setiap kedatangan hewan pun baik sapi maupun kambing langsung dilakukan vaksinasi agar kesehatan hewan terjaga.
“Ada yang kami kembalikan karena tidak layak dijual untuk kurban.”
“Yang jelas kan, (hewan yang sehat) sudah ada surat dari kami dan berupa nametag dikalungin. Berkas-berkas yang ada dari penjual juga yang menunjukkan bahwa sapi ini sudah sehat sudah divaksin sudah lengkap segalanya,” tambah Darham.
Darham menyebut telah melakukan pengecekan sejak Rabu lalu. Dilanjutkan hari ini dan juga esok hari. Warga tetap diimbau untuk berhati-hati dalam membeli hewan kurban dan memastikan kesehatannya.
“Karena kan syarat hewan untuk kurban, paling utama ya sehat,” pungkasnya.
Warga Jangan Asal Beli
Terpisah Medik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda Dokter Hewan drh Azhar Hanafi menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membeli hewan kurban.
Yang pertama, bisa mengecek bagian dari telinga terlebih dahulu. Lalu yang kedua dari kulitnya. Untuk telinga hewan dipastikan bersih dan tanpa luka. Namun jika ada penanda di telinga, masih diperbolehkan.
“Biasanya kan kelihatan sapi yang sehat ini kalau dibandingkan. Kalau ini cuma hidungnya saja yang luka, yang penting saat kurvan sudah sembuh atau kering,” jelasnya.
Sementara untuk bulu, hewan yang bagus dan sehat, memiliki bulu yang dalam posisi turun dan mengkilap. Bukan dalam posisi tegak atau ‘njegrak’. Lalu memastikan posisi kelaminnya keduanya dalam posisi turun.
Azhar Hanafi menambahkan, umur juga perlu menjadi perhatian. Setidaknya untuk sapi kurban berusia 2 tahun. Poin dalam kondisi cukup umur dan sehat juga jadi pertimbangan utama. Sementara bobot masih relatif.
“Dari fatwa MUI juga mengeluarkan itu, sapi harus sehat, umurnya cukup. Kalau masalah bobot relatif lah, tinggal pembeli (mau yang mana) karena kan itu tergantung dananya. Yang penting itu berdiri tegak,” pungkasnya. (ens/fth)


-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Limbah Hotel Mengalir ke Jalan dan Berbau Busuk, DPRD Bakal Tindak Tegas!
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Sidak THM di Samarinda, DPRD Temukan Pelanggaran Serius. Terancam Ditutup!
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Pemangkasan hingga Pemblokiran Anggaran IKN, Keniscayaan atau Ketidakseriusan Prabowo Lanjutkan Ibu Kota?
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
FKM Unmul dan PT Jembayan Muarabara Gaungkan Pentingnya K3, Soroti Pencegahan TBC di Tempat Kerja
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Meriah dan Penuh Makna, Festival Cap Go Meh di Buddhist Centre Samarinda Banjir Pengunjung
-
BALIKPAPAN4 hari yang lalu
Semangat Bangun Kota Balikpapan Di Hari Jadi ke-128: Harmoni Berkelanjutan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Abdul Giaz Dilantik Gantikan Saefuddin Zuhri di DPRD Kaltim: Lebih Mudah Eksekusi Keluhan Masyarakat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Perlu Sekitar 1200 Ton Bahan Pangan untuk Makan Bergizi Gratis, Kaltim Jalankan Secara Bertahap