SEPUTAR KALTIM
Dinsos Kaltim Sebut Program Keluarga Harapan Bisa Tekan Angka Stunting

Program Keluarga Harapan merupakan program bantuan bagi keluarga miskin dengan kriteria tertentu yang dinilai bisa menekan angka stunting dengan memberikan bantuan berupa uang untuk membeli kebutuhan gizi.
Dinas Sosial Kalimantan Timur menilai bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki peran penting dalam menekan angka stunting.
Koordinator Wilayah (Korwil) PKH Dinsos Kaltim, Hendra juga menyampaikan bahwa PKH adalah program bantuan sosial bersyarat yang diberikan kepada keluarga miskin dengan kriteria tertentu, seperti ibu hamil, balita, anak sekolah, penyandang disabilitas berat, dan lansia usia 60 tahun ke atas.
Bantuan ini, diberikan setiap tiga bulan dengan nominal sebesar Rp750 ribu yang diperuntukkan bagi ibu hamil dan balita.
Jadi, dalam setahun para penerima mendapatkan total Rp3 juta0, 1. Bantuan PKH di Kaltim telah menyasar 62.000 penerima manfaat.
Hendra menyampaikan bahwa bantuan ini bisa dipergunakan untuk membeli kebutuhan gizi seperti susu, sayur-sayuran, dan kebutuhan lainnya yang mendukung kesehatan ibu hamil dan balita.
“Dengan bantuan ini, diharapkan dapat mengurangi risiko stunting pada anak-anak,” ujarnya.
Hendra meneruskan bahwa sejak Menteri Sosial Tri Rismaharini menjabat, bantuan PKH diberikan dalam bentuk uang tunai, bukan barang.
“Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan anggaran dan memberikan fleksibilitas kepada penerima dalam memenuhi kebutuhan mereka,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, PKH memiliki pendamping di setiap kecamatan yang berkoordinasi dengan petugas kesehatan di posyandu atau puskesmas.
Tugas dari pendamping PKH memantau dan berkoordinasi dengan petugas kesehatan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan efektif dalam menekan angka stunting.
Hendra juga menekankan pentingnya verifikasi dan validasi data penerima bantuan yang dilakukan secara berkala.
“Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dihimpun dari dinas sosial kabupaten/kota dan diverifikasi di tingkat kelurahan dan desa. Ini memastikan bahwa bantuan sosial tepat sasaran dan diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujar Hendra.
Dinsos Kaltim berharap PKH yang tepat sasaran dapat terus menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kaltim. (rw)

-
SAMARINDA5 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SAMARINDA5 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing
-
SAMARINDA3 hari ago
Rakernas PKK 2025 Digelar di Samarinda, Promosikan Budaya dan UMKM Lokal
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Konflik Tarif Transportasi Online di Kaltim, Driver Desak Cabut Izin Maxim
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Harga Sawit di Kaltim Turun, Disbun: Dipengaruhi Anjloknya Harga CPO dan Kernel
-
PARIWARA2 hari ago
Teras Samarinda Ramai Dikunjungi saat Libur Panjang, Warga Menikmati Pesona Mahakam
-
PARIWARA3 hari ago
Yamaha Indonesia Jadi Satu-Satunya Produsen Sepeda Motor Peraih GREEN PROPER Award di Seluruh Plant Produksi
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
BMKG: Awal Juli 2025, Sebagian Besar Wilayah Kaltim Alami Curah Hujan Rendah