SEPUTAR KALTIM
Data Desa Presisi akan Jadi Warisan Akmal Malik untuk Kaltim
Menurut Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, data desa presisi yang sedang dikerjakan oleh pemprov saat ini akan menjadi warisan berharga darinya setelah kembali ke Kemendagri. Hanya saja ia sedikit menyayangkan, karena tak bisa menuntaskan program itu di waktu yang ada.
Akmal Malik memiliki cita-cita ingin memetakan 841 desa yang ada di wilayah Provinsi Kaltim. Namun waktunya hanya satu tahun lebih.
“Andaikan saya dua tahun disini sebagai Penjabat Gubernur Kaltim, saya akan selesaikan semua pemetaan desa di Kaltim,” baru-baru ini.
Menurut Akmal dengan adanya pemetaan desa atau data desa presisi, pemerintah daerah bisa mengalokasikan anggaran pembangunan dengan tepat sasaran, dengan begitu anggaran yang ada bisa dimaksimalkan.
“Selain itu, dengan data desa presisi tentu sangat membantu pemerintah daerah dalam pengambilan kebijakan, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi pembangunan, serta dapat meningkatkan paritisipasi masyarakat dalam pembangunan,” tambahnya.
Sudah Berjalan di 2 Kabupaten
Saat ini, lanjut Akmal sudah dua kabupaten yang telah dibuatkan data desa presisinya, yaitu Panajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
“Di Kabupaten PPU ada 40 desa kita petakan, dan Kutai Kartanegara sudah 114 desa, yang rencanaya lebih dua ratus desa yang ingin kita petakan, sekarang ini sedang dipersiapkan,” ujarnya.
Menurut Dirjen Otda Kemendagri itu, dalam menyelesaikan suatu permasalahan harus punya peta yang riil, harus punya data yang kuat, sehingga dengan adanya itu dana yang terbatas bisa dimaksimalkan dan tepat sasaran.
“Kalau dana terbatas, sumber daya terbatas dan fasilitas terbatas, sementara permasalahan yang dihadapi banyak sekali, maka yang harus kita lakukan adalah menentukan skala prioritas,” tegasnya.
Ditambahkan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak banyak faktor, baik itu sebagai pelaku ataupun korban, bisa terjadi karena rendahnya pendidikan bahkan tidak pernah bersekolah, rendahnya pendapatan keluarga termasuk pengaruh lingkungan dan faktor lainnya.
“Terkait itu semua, apakah kita memiliki datanya, tentang mereka-mereka yang berpotensi, jangan hanya setelah terjadi kekerasan, kita punya dana dan kita menggelontorkan dalam mengatasinya, saya pikir ini pendekatan-pendekatan yang salah, dan inilah yang terjadi di daerah Indonesia,” ujarnya.
Warisan Berharaga
Akmal Malik menegaskan, kunci sukses dalam menyelesaikan permasalahan adalah data yang akurat, sehingga dengan data desa presisi yang telah dibuat baik di PPU dan Kukar, akan memudahkan pimpinan mengambil kebijakan baik dalam pencegahan maupun penyelesaian masalah daerah masing-masing.
“Dan data desa presisi yang telah kita buat, akan menjadi sebuah warisan (legacy) yang baik bagi pemimpin disemua tingkatan, baik di kabupaten, kecamatan dan kelurahan dan desa di Kabupaten PPU maupun di Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (fth)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoKepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Wanti-wanti OPD: Jangan Ada Titipan Proyek, Kalau Ada Lapor Saya!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoDaftar Lengkap UMK Kaltim 2026: Berau Paling Tajir Tembus Rp4,39 Juta, Paser di Posisi Buncit
-
GAYA HIDUP4 hari agoAlarm Ramadan Sudah Bunyi! Manfaatkan Rajab dan Syakban Buat “Pemanasan” Biar Nggak Kaget
-
HIBURAN4 hari agoIni Inspirasi Caption Postingan Tahun Baru 2026, Tinggalkan Tulisan Klise “New Year, New Me”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoTok! UMP Kaltim 2026 Ditetapkan Rp3,76 Juta, Sektor Migas dan Tambang Paling ‘Cuan’
-
GAYA HIDUP4 hari agoStop Doomscrolling! ini Ide Me-Time Berkualitas Agar Masa Liburmu Tetap Waras
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoLibur Akhir Tahun di Samarinda, Rumah Ulin Arya Suguhkan Arya Kids Festival
-
GAYA HIDUP5 hari agoBosan Cuma Bilang “Merry Christmas”? Ini 10 Ide Ucapan Natal Alternatif Nggak Template Via Chat

