Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Literasi Kaltim Masih “Sedang”, IKN Jadi Momentum Perubahan

Published

on

Dialog Publika TVRI Kaltim mengangkat isu peningkatan literasi di Kaltim. (Istimewa)

Budaya literasi di Kaltim masih menjadi tantangan besar, meski indeks minat baca terus menunjukkan tren positif. Upaya penguatan literasi semakin penting di tengah arus digitalisasi dan transformasi besar, terutama dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara.

Isu ini menjadi topik utama dalam program Publika TVRI Kaltim bertajuk “Tingkatkan Indeks Literasi dan Minat Baca di Kaltim” yang tayang Jumat, 19 September 2025. Hadir sebagai narasumber, Hana Iriana (Kabid P3KM Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim), Sudarman (Direktur Lembaga Pendidikan dan Pelatihan GPMB Kaltim), serta Muhammad Arifin (Akademisi Unmul).

Hana Iriana memaparkan bahwa pada tahun 2024, indeks literasi masyarakat Kaltim tercatat 78,34 dari skala 100, berada di kategori “sedang” menurut data Perpustakaan Nasional RI. “DPK Kaltim terus berupaya menghadirkan inovasi. Salah satunya layanan digital berupa e-book dan platform literasi daring. Harapannya, membaca tidak lagi dianggap sebagai kewajiban, melainkan kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Baca juga:   Hadapi Krisis, ASN Didorong Kelola Keuangan Secara Syariah

Namun, derasnya arus informasi digital juga membawa dilema. Akses internet yang semakin luas bisa mempercepat literasi, tetapi sekaligus berpotensi menjadi distraksi bagi generasi muda. Konten hiburan kerap lebih menarik dibandingkan membaca buku atau jurnal ilmiah.

Sudarman menegaskan, literasi tidak hanya dimaknai dengan “pegang buku”, tetapi lebih luas sebagai budaya literasi. “Dinas Perpustakaan sudah banyak memfasilitasi, tinggal bagaimana kita semua membiasakan membaca, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga komunitas,” jelasnya.

Sementara itu, Muhammad Arifin mengingatkan pentingnya literasi sebagai pondasi generasi muda Kaltim menghadapi perubahan global. “Literasi itu bukan sekadar membaca, tapi juga berpikir kritis, memahami informasi, menyaring hoaks, dan memanfaatkan teknologi secara bijak. Kalau literasi kuat, SDM Kaltim siap bersaing secara global,” tegasnya.

Baca juga:   Tiga ASN Baru Perkuat Layanan Pertanahan di Kaltim

Momentum pembangunan IKN disebut sebagai tantangan sekaligus peluang. Dengan literasi yang kuat, generasi muda Kaltim diharapkan mampu menjadi pelaku aktif pembangunan, bukan sekadar penonton. Melalui kolaborasi pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas literasi, hingga masyarakat luas, budaya membaca diharapkan tumbuh sebagai gerakan bersama demi menyiapkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045. (sef/pt/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.