SEPUTAR KALTIM
Ajak Pendidik Ikut Aksi 1 Mei, KIKA: Dosen Juga Buruh, Ayo Bergabung!

Perlukah para dosen bergabung dengan aksi Hari Buruh Internasional 1 Mei? Dan apakah dosen juga buruh. KIKA bilang, iya, untuk 2 pertanyaan itu.
Organisasi buruh dari lintas bidang saat ini tengah berkonsolidasi. Untuk ‘memeriahkan’ Hari Raya Buruh alias Hari Buruh Sedunia. Yang akan jatuh pada Senin, 1 Mei 2023.
Lantas, bagaimana dengan tenaga pendidik, khususnya dosen? Apa perlu ikut dalam aksi tersebut?
Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) dalam pernyataan resminya. Menyerukan akademisi untuk turut terlibat dalam aksi Hari Buruh. Mereka menyebut ada 3 alasan mendasar mengapa dosen-dosen di Indonesia juga harus bergabung.
Pertama, dosen juga buruh. Jika mengutip definisi standar mengenai buruh, sebagaimana disebutkan dalam ketentuan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh juncto Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Maka siapapun yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Ia adalah seorang buruh. Berdasarkan definisi tersebut, maka dosen adalah buruh.
Tak hanya dosen, aparat penegak hukum maupun ASN pun juga masuk dalam kategori buruh.
Kedua, KIKA menyebut dosen harus berserikat. Karena berserikat inilah, maka dosen harus berhimpun dan belajar bersolidaritas dengan sesama buruh lainnya.
Jika melihat sejarahnya, tenaga pendidik termasuk pelopor serikat pekerja di negeri ini. Dengan membawa isu keamanan dan kesejahteraan. Lantaran upah pendidik masih cenderung rendah.
Ketiga, dosen harus bersatu. Setumpuk persoalan yang kerap dihadapi dosen setiap harinya. Baik yang berkaitan dengan metode ajar ataupun kesibukan pemberkasan. Mesti disuarakan pula.
Itulah alasan dosen mesti bersatu, lalu membaur dengan buruh dari sektor lainnya.
“Hanya dengan persatuan lah, posisi tawar kita jauh lebih kuat. Masalah beban administratif, masalah kesejahteraan, masalah kebebasan akademik, hingga masalah regulasi yang merugikan dosen semacam PermenPAN-RB Nomor 1 Tahun 2003, hanya mungkin kita perjuangan jika kita bersatu.”
“Dan tentu wadah persatuan tentu saja melalui serikat buruh. Dengan serikatlah, persatuan mampu kita bangun, dan solidaritas kita bentuk.”
“Sebab buruh tidak mengenal warna kulit, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan. Semua sama, buruh. Pun demikian dengan dosen yang tidak boleh dipisahkan dengan warna jas almamater.”
“Buruh juga tidak mengenal batas-batas wilayah. Pun demikian dengan dosen yang tidak dibatas dengan sekat-sekat kampus!”
Pernyataan Sikap KIKA
1. Dosen sejatinya adalah buruh, sama seperti kawan-kawan buruh lainnya. Dosen menawarkan jasa dan pikirannya, dan mendapat upah dari negara yang diambil dari pajak-pajak rakyat!
2. Sebagai buruh, dosen juga harus berserikat. Dengan berserikatlah kita menjadi kuat dan lebih terpimpin. Kegelisihan kita bersama tidak cukup hanya dengan meluapkan kemarahan. Namun harus diorganisir melalui serikat agar posisi
tawar kita dihadapan kekuasaan jauh lebih kuat. Perjuangan atas kesejahteraan, penolakan tehadap PermenPAN-RB Nomor 1 Tahun 2023, kebebasan akademik, serta beragam persoalan lainnya, hanya bisa kita wujudkan melalui alat perjuangan bernama, “Serikat Buruh”.
3. Menyerukan kepada seluruh dosen-dosen di Indonesia untuk merapatkan barisan untuk membangun “Serikat Buruh” nasional bagi pekerja kampus. Tidak hanya dosen, tapi tenaga kependidikan juga harus didorong untuk bersama-sama membangun serikat.
4. Menyerukan kepada semua dosen-dosen di Indonesia, untuk bergabung ke dalam aksi-aksi peringatan hari buruh internasional yang jatuh tepat pada hari senin tanggal 1 Mei 2023. (dra)


-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Realisasi Janji Gratispol dan Jospol: Ribuan Warga Terima Penghargaan Umrah dan Insentif Guru
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Siap Wujudkan Zero ODOL 2026, Tahapan Penindakan Dimulai Juli Ini
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Gandeng LPEI, Dorong Desa Potensial Jadi Motor Ekonomi Ekspor
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Transformasi Digital ASN: Perpustakaan Digital Jadi Pilar Penguatan Literasi dan Kompetensi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!