SAMARINDA
Andi Harun Optimis Jual Beli LPG Subsidi di Samarinda Segera Terkendali, Pembelian dengan Kartu Terus Dioptimalkan

Wali Kota Samarinda Andi Harun optimis pembelian LPG bersubsidi di Samarinda akan segera terkendali. Termasuk dari segi harga eceran tertinggi (HET). Pembelian gas melon menggunakan kartu akan terus dioptimalkan.
Kota Samarinda termasuk mengalami kelangkaan gas LPG bersubsidi yang menjadi isu nasional belakangan ini. Warga mengalami kesulitan dalam mendapatkan LPG. Sementara itu, harganya juga melonjak tinggi hingga Rp50-60 ribu.
Antean panjang di pangkalan tanpak di sejumlah daerah. Bahkan sampai saat ini, di beberapa kawasa, stok gas melon juga masih tampak kosong. Warga berharap pemerintah segera mengambil tindakan inspeksi atau pemeriksaan.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengakui bahwa Samarinda juga mengalami kelangkaan dan harga yang melambung. Meski kondisinya tidak separah daerah lein di Indonesia. Sebab pihaknya telah menggunakakan sistem pembelian dengan kartu.
Sebagai informasi, Pemkot Samarinda sejak September 2024 lalu memang telah merilis kartu tanda pembelian gas melon di Samarinda untuk warga yang terdata sebagai warga miskin dan berhak menggunakan gas subsidi.
“Memang ada satu dua di Samarinda yang sedikit tergambarkan ada antrean tapi tidak seheboh daerah lain.”
“Karena inti dari tata kelola LPG ini adalah barang subsidi tidak boleh lebih dari Rp20 ribu. Karena di lapangan ada penjualan lebih dari Rp20 ribu maka ini pasti sudah menyalahi tujuan dan subtansi pemberian subsidi,” katanya Rabu, 12 Februari 2025.
Menurutnya Pemkot Samarinda memang harus ekstra dalam mengatur jual beli gas melon. Sebab kota ini merupakan daerah penghunung dengan kabupaten kota lain. Besar potensi bahwa masyarakat dari luar daerah ikut membeli LPG di Samarinda.
Optimis Segera Terkendali
Ia meminta Pertamina, Hiswana Migas hingga Patra Niaga untuk bersinergi dalam mengatur tata niaga gas LPG. Ia optimis dalam 1-2 minggu kedepan pihaknya bisa mengatur dan membuatnya kembali terkendali.
“Kita juga kemarin sudah melakukan di sebagian tempat untuk melakukan uji coba pasar murah LPG dan cukup berhasil dan kalau sudah stabil kita akan tarik diri.”
“Karena kita tidak ingin terus menerus melakukan operasi pasar karena bisa menghantam sisi ekonomi kita,” tambahnya.
Melihat efektivitas kartu pembelian gas yang telah berjalan dengan baik, pemanfaatan kartu itu akan terus dilanjutkan dan disempurnakan. Sehingga ke depan tidak lagi terjadi kelangkaan dan terus terkendali.
“Saya telah berikan arahan kepada Asisten II kemarin untuk melanjutkan program. Memang ada kekurangannya pasti dan tidak ada yang sempurna, akan kita optimalkan,” pungkasnya. (ens)

-
PARIWARA4 hari ago
Yamaha Hadir di IMOS 2025, Suguhkan Motor Premium dan Promo Spesial
-
KUKAR4 hari ago
Diskominfo Kaltim Ajak Pelajar Lawan Hoaks dan Konten Negatif di Medsos
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kasus Kekerasan di Kaltim Capai 916 hingga Agustus 2025, Samarinda Tertinggi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Raih Penghargaan Lembaga Pemerintahan Pendukung Program Halal Terbaik di IHYA 2025
-
KUKAR4 hari ago
Pemprov Kaltim Siapkan Model Khusus Percepatan Penanganan Stunting
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
BI Kaltim Perkuat Sinergi dengan Media, Bahas Kebijakan Moneter dan Ekonomi Daerah
-
SAMARINDA4 hari ago
Pemprov Kaltim Siapkan Penghargaan untuk Tokoh Berjasa dalam Pembangunan Daerah
-
BERITA3 hari ago
Yamaha Luncurkan XMAX Connected Tercanggih di IMOS 2025