Connect with us

KUKAR

Angka Prevalensi Stunting Kukar Turun Berkat Pembinaan Kader Posyandu

Diterbitkan

pada

Ilustrasi kader posyandu. (Ist)

Berkat pebinaan kader posyandu yang merupakan ujung tombak penanganan stunting, kini angka prevalensi stunting Kukar kini turun 9,5 persen.

Pejabat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menyatakan peningkatan intensitas pembinaan bagi kader posyandu berhasil menurunkan prevalensi stunting di wilayah tersebut sebesar 9,5 persen.

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada akhir 2023, prevalensi stunting di Kukar berada di angka 17,6 persen atau turun 9,5 persen dibandingkan 27,1 persen pada 2022.

“Kami intensif dalam membina kader pos pelayanan terpadu (terpadu) yang tersebar pada 237 desa/kelurahan, karena kader posyandu merupakan ujung tombak penanganan stunting,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kukar Arianto di Tenggarong, Kalimantan Timur, Sabtu 15 Juni 2024.

Baca juga:   Tingkatkan Jalan Kawasan Pertanian, Kodim dan Pemda Kukar Kolaborasi Bangun Jembatan

Pelaksana Tugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kukar, Arianto menjelaskan sejumlah pembinaan kader posyandu dilakukan lewat pelatihan dan peningkatan kapasitas tentang penanganan stunting.

Menurut dia pembinaan kader posyandu menjadi agenda tahunan dan akan tetap dilanjutkan untuk terus meningkatkan kapasitas sedikitnya 1.185 kader posyandu di seluruh Kukar, kendati prevalensi stunting di kabupaten tersebut telah menurun.

DPMPD Kukar berusaha menyiasati banyaknya jumlah kader posyandu yang perlu dibina dengan pelaksanaan bertahap, yakni pelatihan untuk 2-3 kader per posyandu tiap tahun dan bergantian untuk beberapa kecamatan.

“Mengapa kami tetap menggelar pelatihan untuk kader posyandu hingga tahun depan meski angka prevalensi stunting sudah turun banyak, ini kami lakukan karena Pemkab Kukar komitmen menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 dan terus menurun di tahun-tahun mendatang,” katanya.

Baca juga:   Tingkatkan Pendidikan Anak Usia Dini di Kukar dengan Gandeng Bunda PAUD

Dalam penanganan stunting, kader diberi peningkatan kapasitas bukan hanya memperhatikan pada anak yang sudah terdeteksi stunting, tapi juga konsentrasi pada penanganan dari hulu untuk pencegahan, seperti untuk para remaja dan calon pengantin yang kelak akan menjadi ibu. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.