SAMARINDA
Api Kecil Muncul Terus, Penanganan Kebakaran Gunung Sampah Masih Terus Berlanjut

Pasca-kobaran api besar Minggu kemarin. Penanganan kebakaran Gunung Sampah masih terus berlanjut. Karena api kecil masih terus muncul dari berbagai titik. Diperkirakan petugas masih terus bekerja hingga beberapa hari kedepan.
Pada Minggu, 24 September kemarin, kebakaran hebat terjadi di TPA Bukit Pinang, alias Gunung Sampah di Jalan Suryanata, Samarinda. Kebakaran yang terjadi hingga pada siang sekitar pukul 11.30 baru bisa dipadamkan hingga pukul 00.00 dini hari.
Dampaknya, kepulan asap putih menyelimuti langit Suryanata dan sekitarnya. Diketahui dari 10 hektare gunung sampah, api meluas hingga 4 hektare. Sebagian tumpukan sampah tampak menghitam tanda bekas kebakaran.
Meski kobaran api besar sudah tak terlihat. Namun api kecil masih terus muncul dari berbagai titik. Bersumber dari bagian bawah tumpukan sampah. Sebanyak 6 posko terus bersiaga. Karena penanganan kebakaran ini belum tuntas.
Berdasarkan pantauan Kaltim Faktual, sehari pasca-kebakaran hebat itu. Sebanyak 4 mobil pemadam kebakaran masih berada di lokasi. Dua mobil excavator, lanjut bekerja mengeruk dan mebolak-balik tumpukan sampah untuk mencari titik-titik api.
Bahkan, sekitar pukul 12 siang, kobaran api kecil muncul pada satu titik tumpukan sampah. Dan terus membesar. Sementara Disdamkar bersiap menyiram. Upaya keruk siram itu terus dilakukan.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, M. Teguh Setia Wardana. Menjelaskan kalau penanganan kebakaran Gunung Sampah masih cukup panjang.
“Karena sampah mudah terbakar, banyak menghasilkan gas metana jadi api membesar terus. Ditambah kemarau el nino,” jelas Teguh kepada Kaltim Faktual pada Senin, 25 September 2023 di lokasi.
“Itu kita istirahat gini (siang hari) api muncul lagi, dipadamkan, kita istirahat, muncul lagi,” tambahnya.
Teguh bilang, kalau timnya bersama relawan akan terus bersiaga. Apalagi, upaya penanganan ini cukup sulit. Medannya cukup berat dan titik air tidak ada. Sehingga petugas harus bolak-balik mengambil air. Dari hydrant terdekat dan kolam di sekitar lokasi. Ditambah angin yang kencang menambah sulitnya penanganan.
Kondisi saat ini sudah dikatakan darurat. Sehingga upaya penanganan masih akan terus berlanjut hingga dua sampai tiga hari kedepan. Sekitar 20 sampai 25 petugas dikerahkan bergantian untuk memadamkan.
Di tengah-tengah kemarau ini, hujan deras diharapkan bisa membantu petugas. Namun pasca hujan itu jika terjadi, bau dari sampah akan mulai terasa ke warga sekitar. Untuk saat ini, kondisi yang paling dikhawatirkan yakni kepulan asap yang menyebabkan kualitas udara berubah.
“Kita upayakan jangan sampai membesar lah ya, ini bisa seminggu sampai sebulan. Mudahan bisa cepat padam. Masyarakat jadi tak terdampak,” kata Teguh.
“Sampai keadaan bener-bener aman, kita baru berhenti bekerja. Sampai asap benar-benar habis,” imbuhnya.
Kata Teguh, belum ada keluhan penyakit dari masyarakat. Namun upaya pencegahan terus dilakukan agar tidak sampai berdampak pada penyakit ispa.
Berdasarkan pantauan media ini, menjelang sore hari, asap mulai menyebar di Kota Samarinda. (ens/dra)


-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Beasiswa Gratispol untuk Mahasiswa Kaltim di Luar Daerah, Ini Syarat dan Proses Seleksinya
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari yang lalu
Investor Keluhkan Konversi Saham FREN ke EXCL Usai Merger, Banyak yang Terima Odd Lot
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Resmi Merger, BEI Hapus Saham Smartfren (FREN) dari Pencatatan
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
714 Dosen Mundur Usai Lolos CPNS 2024, Kemendiktisaintek Ungkap Penyebabnya
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Regulasi Frekuensi 1.4 GHz Hampir Rampung, Internet Murah Segera Terealisasi
-
OLAHRAGA1 hari yang lalu
Rudy Mas’ud Targetkan Kaltim Juara PON 2028, Siap Ambil Alih Tuan Rumah dari NTB-NTT
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Ciptakan Ribuan Lapangan Kerja Baru di Seluruh Indonesia
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Andi Harun Targetkan 2029 Air Bersih Samarinda Merata, Harapkan PDAM Tidak Hanya Bergantung APBD