BALIKPAPAN
Berdikari Berpuisi, Wadah Pencinta Puisi di Balikpapan

Sebagian orang menjadikan puisi sebagai hobi, juga sebagi sarana menumpahkan isi pikiran dan hati. Di Balikpapan, Berdikari Puisi hadir menjadi wadah bagi penggiat genre sastra satu ini.
Berdikari Puisi merupakan sebuah komunitas puisi yang dibentuk dan aktif di Kota Balikpapan sejak 27 Januari 2024. Lahir dari buah pikiran dua penulis muda, Berdikari Berpuisi berfokus pada cipta karya tulis seperti puisi, sajak, dan sejenisnya.
Founder Berdikari Berpuisi Ananda Nabilah dan Co-Founder Syafira Fauziyyah Kamilah membuat komunitas ini dengan kemasan acara sederhana.
Acara pertama yang mereka buat adalah malam puisi. Acara ini sebagai pembuka acara berpuisi di tahun 2024. Mereka berdua mengajak warga Kota Balikpapan secara terbuka untuk mengeluarkan isi pikiran melalui karya tulis.
Namun, setelah selesai acara tersebut, Nabila bersama Syafira, berfikir untuk membuat sebuah komunitas melihat sedikitnya acara-acara di Balikpapan yang berfokus ke puisi.
“Dari perjalanan bikin malam puisi itu, kayaknya ada yang kurang kalau kita bikin acara yang mengatasnamakan personal,” ucapnya pada Kaltim Faktual, Sabtu 9 Maret 2024.
“Sebenarnya ada acara-acara yang dibuat personal. Tapi kultur teman-teman yang sering bikin acara itu lebih cenderung kolektif,” tambahnya.
Visi dan misi dari Berdikari Berpuisi adalah sebagai wadah ekspresi yang menyenangkan dan dapat mengeluarkan karya yang sebebas-bebasnya. Karena Nabilah dan Syafira menganggap kesenian itu hakikatnya adalah bebas dan independen berdasarkan pemikiran individu.
AWAL PEMBENTUKAN KOMUNITAS
Selepas acara malam puisi, Komunitas Berdikari Berpuisi membuat sebuah acara menyerupai workshop yaitu Melingkar Menulis dan Jumpa Pujangga.
Dua acara itu bertujuan agar pesertanya bisa menulis dan berkarya melalui puisi-puisi yang ditulis mereka sendiri ataupun mengambil dari puisi orang lain serta memperkuat pondasi dalam menulis.
Acara ini menjadi forum diskusi, bedah karya dan menampilkan karya-karya yang sudah dibuat. Tapi, karya orang lain juga tidak masalah.
Selain sebagai forum diskusi, melingkar menulis ini juga ingin bertemu dan mengumpulkan teman-teman penikmat puisi yang menulis ataupun tidak.
Rangkaian dalam acara ini terdiri dari beberapa sesi. Yang pertama adalah bedah karya, melanjutkan potongan puisi secara spontan, dan bermain diksi yang diberikan penyelenggara secara acak.
Melihat antusiasme peserta yang “bebas dan liar”, Syafira terkejut saat menghadiri acara tersebut. Hal ini terjadi karena, peserta-peserta yang datang ada beberapa orang yang tidak melakukan registrasi datang dan hadir pada acara melingkar menulis pada saat itu.
“Kami berfikir yang datang hanya 5-6 orang saja. Tetapi malah jadi 16 orang hadir di acara tersebut,” ujarnya.
Tak hanya mereka yang suka tampil. Mereka yang enggan tampil di panggung untuk membacakan puisi, juga tetap terwadahi. Sehingga acara merangkul semua pecinta puisi. (gig/gdc)


-
PARIWARA5 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan