SEPUTAR KALTIM
BUMN Bikin Pasar Digital, Dukung UMKM Berkembang
BUMN menggelar pasar digital bagi pelaku UMKM secara hybrid. Tujuan dari pasar digital ini untuk mentrigger pasar UMKM lebih jauh berkembang.
Ketika Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mampu melakukan branding produk usaha mikro kecil menengah (UMKM), maka UMKM akan semakin berkembang pesat.
Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik usai opening ceremony Pasar Digital (PaDi) UMKM Hybrid Expo & Conference 2024 di E-walk Balikpapan Super Block, Kamis 18 Juli 2024.
“Saya yakin kalau BUMN mau membranding, UMKM kita tidak lagi naik kelas tapi terbang ke langit,” katanya.
Karenanya, Akmal menyampaikan apresiasi BUMN yang menggelar pasar digital bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia secara hybrid dan pelaku UMKM Benua Etam secara offline.
Menurut dia, ajang PaDi UMKM ini pihak BUMN masuk dalam dua sisi mendukung produksi dan distribusi pasarnya.
“Intervensi-intervensi seperti ini sangat penting untuk mentrigger pasar UMKM lebih jauh berkembang,” bebernya.
Akmal mengakui kelemahan pelaku UMKM di Kaltim adalah ketersedian, dimana bahan baku harus didatangkan dari daerah lain seperti Pulau Jawa dan Sulawesi.
“Kaltim memiliki banyak keunggulan, namun setiap daerah pasti juga memiliki masalah,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Kaltim menggandeng perguruan tinggi sebagai langkah maju sekaligus solusi untuk menjawab permasalahan di daerah.
“Ini langkah yang sangat kedepan dan bisa mendorong tripartit kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi dan BUMN,” ungkap Akmal.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Sunaita Ginting mengatakan PaDi UMKM Indonesia kali ini bertema Bersama BUMN Bangun Ekosistem UMKM merupakan perhelatan kelima yang digelar sejak tahun 2021.
“Pekan lalu di Jakarta dan lanjut di Kaltim sebagai terasnya Ibu Kota Nusantara. Event kali ini kita gelar hingga Agustus atau selama 31 hari,” ungkapnya.
PaDi UMKM akan memperluas pasar UMKM dan membuka peluang dilirik 94 BUMN dalam waktu cepat yang memiliki puluhan ribu buyer grup.
“Kalau dulu menjadi vendor BUMN sangat sulit, tapi setelah masuk di PaDi memberi peluang luas bagi UMKM, selain ada business matching dan pasar offline,” urainya. (rw)
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoPenambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Ditangkap: Pemerintah Perkuat Pengamanan Kawasan Konservasi
-
OLAHRAGA23 jam agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
NUSANTARA3 hari agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
NUSANTARA4 hari agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Peringatkan Potensi Rob dan Curah Hujan Tinggi di Kalimantan Timur Akhir 2025
-
GAYA HIDUP1 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN2 hari agoDiserbu Ribuan Gen Z! Skutik Skena Fazzio Hybrid Sukses Curi Perhatian di Festival Musik Anak Muda
-
EKONOMI DAN PARIWISATA12 jam agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim

