Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Butuh Perhatian, SMAN 1 Karangan cuma Punya 1 Guru ASN

Diterbitkan

pada

SMAN 1 KARANGAN
Tampak depan SMAN 1 Karangan, Kutai Timur. (Net)

Terungkap sebuah fakta yang bikin geleng-geleng kepala. Semua tenaga pengajar di SMAN 1 Karangan. Ternyata masih berstatus honorer. Hanya kepala sekolahnya saja yang ASN.

SMAN 1 Karangan, jika ditilik dari Google Maps, berjarak berkisar 303 Km dari ibu kota Kaltim, Samarinda.

Jauh, dan tidak banyak warga Bumi Etam yang tahu di mana letak sekolah itu. Seperti namanya, SMAN 1 Karangan terletak di Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur.

Dua tahun lalu, Karangan sempat nebeng eksis di video Fiersa Besari. Musisi nasional itu pernah mendokumentasikan perjalanan naik gunungnya ke Gunung Beriun, Karangan Dalam. Ya, paling tidak 1,4 juta orang yang menonton video itu. Minimal sempat dengar, bahwa ada sebuah kawasan bernama Karangan.

Lama tak terdengar, Karangan kembali muncul ke permukaan. Bukan karena ada artis yang main ke sana lagi. Namun hadir dengan sebuah fakta yang lumayan memilukan.

Baca juga:   TC Borneo FC: Pemain Kudu Kompak, Makan Selalu Berjamaah

Ini berawal dari kunjungan Anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir ke kecamatan tersebut. Jabir mendapati bahwa sekolah yang jadi tumpuan warga 7 desa untuk melanjutkan pendidikan menengah ke atas itu. Hanya memiliki 1 tenaga pengajar yang berstatus ASN.

“Ada hal yang membuat saya miris, yakni SMAN 1 Karangan di Kabupaten Kutai Timur, hanya memiliki satu ASN. ASN itu adalah Kepala SMAN 1 Karangan. Kalau jumlah tenaga pendidik dan kependidikan saja minim, tentu sulit bicara kualitas,” ujar Jabir, Kamis, dikutip dari Antara.

Menurut Jabir, meski berada di kawasan terpencil. Warga Karangan juga berhak mendapat kualitas pendidikan yang memadai.

Jabir menaruh hormat pada beberapa sarjana pendidikan yang mau mengabdi di sekolah itu. Walau hanya berstatus guru tidak tetap. Alias honorer.

Baca juga:   Sosper Bantuan Hukum di Kampung Bali, Bahar Minta Pemprov Umumkan LBH Gratis untuk Masyarakat

Namun baginya, sebuah sekolah, terlebih tingkat atas. Akan lebih bagus jika memiliki jumlah tenaga pengajar yang cukup. Serta mayoritas gurunya berstatus ASN. Dua hal itu, sayangnya tidak dimiliki oleh SMAN 1 Karangan.

Kekurangan guru ASN ini, menurutnya, adalah indikasi bahwa pemerataan pendidikan di Bumi Etam belum sepenuhnya terjadi.

Setelah speak up yang dilakukannya ini. Jabir berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim. Selaku pemilik kewenangan sekolah menengah atas di seluruh Kaltim. Dapat memberi perhatian lebih.

“Dalam menghadapi berbagai kompleksitas kehidupan di era serba mesin dan serba canggih sekarang, SDM merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Namun untuk di kawasan itu, bagaimana kita mau bicara peningkatan SDM jika jumlah tenaga pendidik dan kependidikan saja minim,” katanya prihatin.

Baca juga:   Gara-Gara Selisih Rp200 Miliar, Penetapan APBD Kaltim 2023 Diundur

Legislator dapil Bontang, Kutim, dan Berau itu tak ingin temuan ini menjadi ‘drama’. Di mana para pemangku kepentingan saling tuding, saling menyalahkan. Kondisi ini diharapkan Jabir dapat disikapi lebih baik. Bahwa antara pemerintahan kecamatan, wakil rakyat, Disdikbud Kaltim, gubernur, bahkan perusahaan swasta di sekitar kawasan tersebut. Dapat bahu-membahu mencarikan solusi. Secepatnya, kalau bisa.

“Dalam hal ini, saya tidak menyalahkan siapa-siapa, ini adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita sama-sama membangun daerah, membangun negeri ini agar lebih maju,” tandas Jabir. (DRA)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.