OLAHRAGA
Cerita Keseruan Nobar Timnas di Videotron Pasar Segar Balikpapan
Di satu sudut Kota Balikpapan, tepatnya di area Pasar Segar, ratusan orang berkumpul memandangi videotron untuk menyaksikan langsung perjuangan Timnas Indonesia U23 di Perempatfinal Piala Asia U23. Mereka ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa sepanjang laga, frustasi dan gembira seiring arus adrenalin yang naik turun.
Sejak Kamis malam, ratusan warga Balikpapan mulai masuk ke area Pasar Segar. Memarkirkan kendaraan dan mengambil posisi terbaiknya untuk menyaksikan laga Timnas Indonesia U23 vs Korea Selatan U23. Makin malam makin ramai. Sembari menunggu, mereka saling berbincang satu sama lain, ada pula yang menyiapkan amunisi (makanan dan minuman) dari penjual dadakan di sekitar tempat nobar.
Jam 1.30 pada hari Jumat, laga yang dinantikan dimulai. Semua orang berdiri dan ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sebuah penanda bahwa mereka siap terlibat dalam laga ‘bela negara’ ini, meski hanya berstatus sebagai penonton.
Saat peluit tanda babak pertama dimulai. Tanpa aba-aba, kerumun orang serentak duduk bersama, magic.
Diperkuat dengan lini depan Witan (8), Struick (11), Marcelino (7). Pertandingan begitu mendebarkan dengan timnas yang bermain agresif dan mengusai jalannya pertandingan.
Lima belas menit berjalan, “Gooooooo!” Ratusan mulut mengeluarkan suara ternyaringnya. Suasana menjadi pekak, berisik, gelombang kegembiraan telah menyetrum semua orang di situ. Gol sensasional Rafael Struick menjadi penyebabnya.
Bagi siapapun yang ada di tempat dan momen itu, bohong kalau tidak bergidik.
3 Menit yang Mendebarkan
Pada menit ke-45, Korsel berhasil mencetak gol balasan, sundulan penyerang mereka mengenai kepala Komang Teguh dan bola sedikit berbelok. Suasana seketika hening. Beberapa berharap wasit kembali menganulir gol itu. Tapi nyatanya tidak. Realita pahit itu membuat lidah sebagian orang ikut pahit.
Beberapa penonton tampak belum menyerah, masih menyaksikan detik demi detik di masa tambahan waktu babak pertama. Sebagian lainnya sudah menganggap babak pertama berakhir dengan skor 1-1. Mereka mulai makan dan minum untuk membuat lambung dan pikiran tetap segar. Toh, masih ada 45 menit berikutnya.
Namun tiba-tiba, “Gooooool!” Gelombang keriuhan kembali terjadi pada menit ke-45+3. Kali ini suasananya lebih dramatis. Siapa yang mengira Garuda Muda membalas skor secepat itu? Sungguh sulit menjelaskan situasi yang terjadi dalam 3 menit itu.
Kegembiraan itu pun terjaga selama waktu jeda babak pertama berlangsung.
“Pertandingannya seru banget, Bang. Apalagi nonton bareng teman lewat Videotron Pasar Segar (Pasgar), gak nyangka rame banget,” ujar Pram seorang penonton di interval babak pertama dan kedua.
Di babak kedua, Indonesia memiliki banyak peluang untuk menambah keunggulan. Namun tak satupun yang menjadi gol tambahan. Korsel juga memberi perlawanan sengit. Permainan terbuka, saling jual beli serangan.
Tensi pertandingan memanas, pemain pengganti Korsel, Lee Young-jun mendapat kartu merah langsung. Pelatih mereka menyusul kemudian.
Unggul satu pemain memang membuat Indonesia lebih di atas angin. Tapi lagi-lagi, tak ada gol yang tercipta. Justru tim lawan yang akhirnya memaksakan pertandingan pada babak normal berakhir imbang. Lewat gol Sang-bin di menit ke-84.
Gol itu sungguhlah ‘asem!’. Padahal sudah menyiapkan tenaga untuk merayakan kelolosan ke semifinal. Eh, kena PHP.
Adu Penalti di Luar Nalar
Tambahan dua babak tak menghasilkan pemenang. Skor masih sama, 2-2. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke adu penalti. Lima penendang Korsel menunaikan tugasnya dengan baik. Beban berat ada di pundak Hubner, si penendang terakhir timnas.
Walau tak terdengar, semua orang di situ berusaha menenangkan dan menyemangati pemain Wolves U21 itu. Beberapa detik kemudian, Glegk! Ditepis. Pemain Korsel melakukan selebrasi kemenangan. Para penonton butuh beberapa detik untuk menerima bahwa itu nyata.
Laga yang dikuasai oleh Indonesia, berakhir derita. Garuda Muda harus mengubur mimpi berlaga di Olimpiade. Kesedihan, frustasi, kecewa, semua rasa campur aduk di benak. Kok bisa?
Saat harapan itu hilang, wasit bertindak bak malaikat bagi warga Indonesia. Ia memutuskan mendengar interupsi dari wasit VAR. Berlanjut ke menggagalkan tembakan itu.
Kiper Korsel keluar dari garisnya lebih dulu, Hubner harus mengulang tendangannya. Penonton sontak gembira sekaligus lega. Harapan masih ada. Semua berharap Hubner tak ulangi kesalahan. Dan, gooooool. Itu gol. Itu gol!
Kedua pelatih lalu berunding singkat dan menyetorkan 5 penendang tambahan. Sebenarnya tidak harus semua menendang, karena tim yang berhasil unggul 1 bola akan dinyatakan menang.
Di layar kaca, tampak terlihat tim Korsel kecewa. Tapi pertandingan harus dilanjutkan. Kang Sang-yoon menjadi penendang keenam. Sepakannya berhasil ditepis Ernando. Astaga! Betul-betul dua kejadian beruntun yang menyejukkan.
Selanjutnya adalah giliran Arkhan Fikri. Jika ia sukses, selesai lah semua ini. Tapi, itu tidak terjadi. Tendangannya bukan ditepis, tapi melenceng. Huffft … para penonton menahan napas.
Subuh yang Tak Terlupakan
Hingga penendang ke-11, skor masih berimbang. Kang Hee-lee maju lagi sebagai penendang ke-12. Di percobaan pertama ia sukses memperdaya Ernando, tapi tidak lagi kali ini. Tendangannya dimentahkan. Indonesia kembali berada di atas angin. Pratama Arhan yang sukses di eksekusi pertama, kini membawa beban sebagai penendang penentu laga. Gol! Sepakannya melesak ke gawang. Indonesia lolos ke semifinal!
Subuh sudah tiba, azan berkumandang di banyak masjid. Pertandingan selesai dengan hasil yang diharapkan. Beberapa memilih langsung pulang, sebagian lagi tetap bertahan. Mereka menghabiskan sisa adrenalin dengan saling mengobrol. Sungguh satu dini hari yang tak akan terlupakan dari Balikpapan. (dra)
Penulis: Novrianto | Kaltim Faktual
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Dilematis Pengadaan Air Bersih Balikpapan; Pakai Air Laut Mahal, Pakai Air Mahakam Ribet
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Hanya Cetak 3 Gol di 5 Laga, Pelatih Borneo FC: Tim Lawan Selalu Bertahan saat Bertemu Kami
-
KUBAR19 jam yang lalu
Mengenal AHJI Paslon Nomor 2: Dicintai Rakyat, Diharapkan Jadi Pemimpin Kutai Barat
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Borneo FC Berusaha Garang Lagi saat Jumpa Persis, Biak, dan Dewa United
-
VIRAL4 hari yang lalu
Plaza Mulia Dilelang Rp501 Miliar, Ada yang Minat?
-
MAHULU3 hari yang lalu
Belasan Kampung di Mahulu Terendam Banjir hingga 1,5 Meter
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
OIKN akan Kelola Pasokan Air Bersih dari Nusantara ke Balikpapan
-
POLITIK4 hari yang lalu
Jaga Netralisasi dan Keamanan, 5.410 Personel TNI Dikerahkan untuk Pilkada di Kaltim, Kalsel, dan Kaltara