Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Dana Lelang Emisi Karbon Cair Rp69 Miliar, Sekda: Dipakai untuk Kegiatan Tahun Ini

Published

on

emisi karbon
Sri Wahyuni menjelaskan uang emisi karbon akan dipakai buat program konservasi lagi. (Edt:Kaltim Faktual)

Jumat kemarin, dana emisi karbon dari Bank Dunia ke Pemprov Kaltim sudah terkirim. Rencananya, uang sebesar Rp69 miliar akan langsung dipakai tahun ini.

‘Investasi’ Kaltim di bidang lingkungan, khususnya di program penurunan emisi karbon gas rumah kaca. Yang sudah dilakukan selama 13 tahun terakhir. mulai berbuah manis.

Pada Rapat Rapat Fasilitasi Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2024-2026, Jumat, 24 Maret 2023. Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni mengungkapkan kalau uang dari Bank Dunia sudah mereka terima.

“Kami informasikan kepada Pak Restuardy bahwa pada hari ini kami sudah menerima dana transfer terkait FCPF perdagangan karbon,” kata Sri Wahyuni.

Kepada Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Restuardy Daud dan Direktur Regional II Bappenas Muhammad Rudolf. Sekda Sri menjelaskan bahwa dana tersebut bagian kontrak dari Bank Dunia (World Bank). Dalam program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) yang diinisiasi sejak 13 tahun lalu dan kontraknya per 2019, namun baru terealisasi pada tahun 2022.

Baca juga:   Upaya Pemprov Tingkatkan Indeks Pembangunan Pemuda Kaltim

Atas upaya tersebut, Pemprov Kaltim menerima transfer dana sebesar Rp69,15 miliar atau setara USD20,9 juta sebagai uang muka (fund payment). Total anggarannya adalah USD110 juta.

Sri yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Teknis Tim FCPF Kaltim menerangkan. Kaltim adalah daerah pertama di Indonesia bahkan Asia Pasifik yang mendapat dana emisi karbon.

“Ini buah dari upaya Pemerintah Provinsi Kaltim dalam komitmen penurunan emisi gas rumah kaca dan ini akan menjadi program yang berkelanjutan,” tegasnya.

Penggunaan Dana Emisi Karbon

Sri mengatakan, uang FCPF itu tidak akan diendapkan saja. Namun akan langsung dibelanjakan tahun ini juga.

Teknisnya, uang akan disalurkan ke dinas-dinas yang memiliki program konservasi berkelanjutan. Sesuai yang sudah disepakati pada program PCPF daerah.

Baca juga:   Jurnalis Senior Intoniswan Pimpin Forum Pemred Media Siber SMSI Kaltim

Alokasi anggaran bersumber dari kompensasi perdagangan emisi karbon tahap awal ini diestimasi untuk kegiatan 2023.

“Mekanismenya sama yaitu untuk belanja kegiatan di tahun 2023,” ujarnya.

Kalau program ini bisa gercep. Sampai di tahap eksekusi, evaluasi dan penampingan. Sri berharap dana termin kedua bisa cair tahun ini.

“Sehingga tidak menutup kemungkinan tahun ini juga kita menerima pembayaran berikutnya,” harapnya. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

ADVERTORIAL DISKOMINFO KALTIM

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.