KUBAR
Dapati Anak Kesulitan Sekolah di Kubar-Mahulu, Yonavia Bantu Perjuangkan ke Pemprov Kaltim

Ketika reses, Anggota DPRD Kaltim Yonavia mendapati masih ada anak-anak di daerah pemilihan (dapil)-nya yakni Kubar dan Mahulu yang kesulitan mengakses pendidikan. Legislator perempuan ini bakal bantu perjuangkan ke Pemprov Kaltim.
Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) merupakan daerah pelosok di Provinsi Kalimantan timur (Kaltim) yang masih punya PR dalam hal infrastruktur dan aksesibilitas. Masalah itu masih menjadi keluhan masyarakat hingga saat ini.
Selain itu berbagai masalah lain juga perlu mendapatkan perhatian. Seperti kebutuhan dasar masyarakat, air bersih, kesehatan, kenakalan remaja, peningkatan sumber daya manusia, UMKM, pemerataan jaringan telekomunikasi, hingga literasi.
Beberapa permasalahan tersebut turut menjadi perhatian dari legislator perempuan asli Kutai Barat, Yonavia. Tahun ini, ia resmi menjadi pendatang baru di Karang Paci dengan perolehan suara 10 ribu lebih suara. Mewakili dapil Kubar-Mahulu, dan akan memperjuangkan aspirasi masyarakat ke Pemerintah Provinsi Kaltim.
Politisi PDI Perjuangan ini mulanya merupakan ibu rumah tangga dan bertekad untuk menjadi penyambung lidah antara masyarakat dan pemerintah. Dengan harapan, daerah asalnya Kubar, bisa terjadi peningkatan dalam segala aspek.
Masalah Pendidikan di Kubar dan Mahulu
Yonavia menyebut, selain sejumlah permasalahan tersebut, masalah pendidikan juga tak kalah darurat di dapilnya. Masih banyak anak-anak di dapil Kubar-Mahulu yang kesulitan untuk mengakses pendidikan.
“Banyak saya temui anak-anak ingin sekolah tapi terkendala biaya, itu saya temui di reses,” katanya belum lama ini.
Sejauh ini, sekolah negeri di Indonesia memang disebut gratis. Namun kondisi di lapangan, tidak benar-benar gratis. Para orang tua tetap harus merogoh kocek untuk seragam, buku, dan sejumlah penunjang lainnya.
Selain masalah biaya, kondisi Kubar-Mahulu yang termasuk pelosok juga kerap menyulitkan anak-anak untuk sekolah lantaran sulitnya aksesibilitas. Semisal ingin sekolah atau menempuh pendidikan di perkotaan, namun tak punya tempat tinggal.
“Sementara jumlah asrama masih kurang dan tidak mencukupi,” tambahnya.
Yonavia berharap, Pemprov Kaltim perlu menyiapkan solusi untuk pendidikan bagi anak-anak di dapilnya. Agar semakin banyak generasi yang bisa berkontribusi mengembangkan daerahnya sendiri. Kebijakan yang memenuhi kebutuhan pendidikan tentu diharapkan.
“Itu perlu kita perjuangkan. Kalau ada program dari pemerintah, kita pasti support,” pungkasnya. (adv/ens/fth)
-
NUSANTARA3 hari agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
NUSANTARA3 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
NUSANTARA1 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
PARIWARA4 hari agoModal 40 Juta-an, LEXI LX 155 Japan Look Sukses Juarai Kategori Elit di Event CustoMAXI 2025 Aceh
-
NUSANTARA2 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA1 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana

