Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Dinkes Kaltim Perkuat Kolaborasi untuk Atasi KLB PD3I

Diterbitkan

pada

Lokakarya  Penanggulangan KLB Campak se-Kaltim Tahun 2024 berlangsung selama 1-3 Oktober 2024. (Dinkes Kaltim)

Dinkes Kaltim melakukan berbagai upaya untuk menekan lonjakan KLB PD3I yang dipicu oleh rendahnya cakupan imunisasi rutin di berbagai daerah selama pandemi COVID-19 dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor.

Untuk mengatasi kejadian luar biasa (KLB) terkait penyakit campak, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memperkuat kolaborasi lintas daerah di 10 kabupaten dan kota.

Dalam hal ini dilaksanakan Lokakarya  Penanggulangan KLB Campak se-Kaltim Tahun 2024 berlangsung selama 1-3 Oktober 2024.

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan telah mencatat lonjakan kasus KLB Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tahun ini.

“Terdapat KLB polio, 101 KLB campak, empat KLB rubella, dan 90 KLB difteri di 29 provinsi,” katanya.

Baca juga:   Jumlah Kunjungan Wisman Kaltim Meningkat pada Juli 2024

Ia juga mengatakan bahwa penyakit-penyakit tersebut mudah menular dan bisa berakibat fatal.

KLB ini terutama dipicu oleh rendahnya cakupan imunisasi rutin di berbagai daerah selama pandemi COVID-19 serta adanya kantong-kantong imunisasi yang belum terjangkau sejak sebelum pandemi.

“Meski capaian imunisasi nasional meningkat, namun belum merata di setiap daerah. Layanan imunisasi bagi anak yang belum mendapatkan imunisasi rutin juga belum optimal,” katanya.

Berbagai upaya telah dilakukan, seperti pelaksanaan PIN Polio, Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Namun, capaian di beberapa daerah masih rendah, menunjukkan masih banyak anak belum lengkap imunisasi.

Untuk mengatasi KLB PD3I, khususnya campak/rubella, Dinkes Kaltim berharap seluruh Dinas Kesehatan tingkat kabupaten/kota mampu melakukan upaya penanggulangan.

Baca juga:   BPMP Kaltim Gelar Forum Konsultasi Publik untuk Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

Seperti menentukan wilayah dan sasaran, serta perencanaan pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) KLB campak di wilayah masing-masing.

“Mari kita bergandengan tangan dan bekerja sama menuju dunia yang lebih aman dan sehat,” kata Jaya. (rw)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.