PARIWARA
Dishut Kaltim Libatkan Sekolah dalam Penanaman 100 Ribu Pohon, PJ Gubernur Minta Gerakan Ini Bukan Sekadar Seremonial
Pj Gubernur Kaltim memimpin penanaman 100 ribu lebih pohon, serentak di 100 sekolah yang tersebar di 10 kabupaten/kota yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim. Ia berharap agenda ini bisa memberi dampak yang berkelanjutan dan tidak sekadar acara seremonial penanaman belaka.
Masih dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia pada 28 November 2024 lalu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dishut menggelar agenda penanaman pohon secara masal pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Agenda penanaman pohon itu, ikut melibatkan pihak sekolah. Penanaman dilakukan di 100 SMA/SMK yang tersebar di kabupaten/kota di Kaltim. Rinciannya, 41 SMA dan 59 SMK. Satu orang siswa akan menanam 1 pohon.
Secara keseluruhan, terdapat 123.394 pohon yang terbagi menjadi 13 varietas. Di antaranya pohon jengkol, pete, alpukat, durian, sukun, lalu kelengkeng, pohon meranti, ulin, kapur, pohon bangkirai dan lainnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik yang memimpin seremonial penanaman 100 ribu lebih pohon tersebut secara serentak yang berpusat di Kota Samarinda, tepatnya di SMK 6, Jalan Batu Cermin, Sempaja Utara.
Setelah membuka acara, Akmal Malik juga ikut memantau proses penanaman pohon secara massal yang berlangsung di sejumlah sekolah di kabupaten/kota lain di Kaltim, secara hybrid melalui platform Zoom Meeting.
Akmal lalu melanjutkan dengan penanaman 1 bibit pohon di lahan SMKN 6 Samarinda. Diikuti sejumlah pejabat, dan para siswa di sana yang turut antusias dalam melakukan penanaman di lingkungan sekolah.
Pembelajaran Bercocok Tanam
Akmal Malik juga turut meninjau proses tanam-menanam yang dilakukan di sejumlah titik di sekolah. Dia mengapresiasi penanaman pohon di SMKN 6 dan turut memberikan koreksi atas penempatan pohon yang masih kurang sesuai.
“Kita melakukan penanaman jangan sampai hanya sebatas seremonial saja, tapi pastikan apa yang kita lakukan ini memberi dampak ekonomi terhadap Kalimantan Timur,” katanya usai meninjau.
Menurut Akmal, penanaman pohon ini, secara langsung juga akan mendidik para siswa untuk belajar mengenai proses penanaman dan juga proses tanaman tumbuh. Termasuk teknis mengelompokkan tanaman berdasar varietas.
“Contoh pohon kelengkeng ditanam di minimal varietas kelengkeng juga agar penyerbukan di antara kelengkeng lebih mudah. Durian juga sama, agar mudah berbuah ada penyerbukan yang dibantu proses alam,” tambahnya.
Dengan pengelompokan varietas tanaman yang benar, tumbuhan akan cepat berbuah dan mengalami pertumbuhan. Sehingga bibit yang telah ditanam tadi, tidak menjadi sia-sia dan dapat memberikan dampak berkelanjutan.
Akmal menekankan pentingnya langkah pemetaan yang harus dilakukan lebih dahulu. Memetakan luas lahan, jenis tanaman yang potensial, hingga jarak tanam agar hasilnya maksimal.
Pj Gubernur ingin tanaman yang ditanam tidak hanya tumbuh 1-2 bulan saja. Namun bisa jangka panjang hingga 5-10 tahun kemudian. Dari sana manfaatnya akan terasa. Manfaat ekologi, ekonomi, pendidikan, dan sosial.
“123 ribu (pohon) bukan jumlah yang sedikit. Kalau masing-masing Rp15 ribu, sekian ratus juta uang yang kita gelontorkan untuk itu. Saya ingin, bukan pesan uangnya, tapi nilai edukasi yang diberikan ke anak-anak.”
“Sekali lagi saya apresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan. Semangatnya sudah dapat, tinggal tata kelolanya,” pungkasnya.
Komitmen Sekolah Rawat Pohon
Terpisah, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Samarinda Didik Agung Widiantoro menyebut akan melakukan evaluasi dan juga penyesuaian terhadap sejumlah pohon yang berada di lokasi yang kurang tepat.
“Ada beberapa pohon yang harus disesuaikan antara satu pohon dengan pohon yang lain sehingga nantinya tumbuhnya bagus dan dapat menghasilkan sesuai dengan apa yang kita harapkan,” katanya kepada media.
Didik ingin langkah penanaman ini memberi dampak yang berkelanjutan. Pihak sekolah berkomitmen untuk memelihara dan merawat ribuan pohon tersebut hingga dapat memberi berbagai hasil yang diharapkan.
Mulai dari sarana penghijauan, mengurangi emisi karbondioksida dan menghasilkan oksigen, lalu menghasilkan buah yang bernilai secara ekonomi, dan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bagaimana proses menanam, memelihara, sampai berbuah.
“Kalau pupuk nanti kami usahakan dari sekolah. Akan kami laksanakan pemeliharaan. Hari ini kami menanam, kita akan pelihara, dan kami sangat berharap jangkauan yang kami pelihara bisa tumbuh dengan baik,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Warga Perumahan BPK dan Samarinda City Keluhkan Sampah, Ketua Komisi III Minta DLH Turun ke Lapangan
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Evaluasi Pilkada Kota Samarinda: Minimnya Partisipasi, Kurangnya Sosialisasi
-
BERITA5 hari yang lalu
Warga Kaltim Keluhkan Sengketa Lahan di IKN, DPR RI Bakal Panggil ATR/BPN
-
PARIWARA5 hari yang lalu
Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal Pasar Sport Tanah Air
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Beri Dukungan ke UMKM, Pemprov Minta Hotel di Kaltim Serap Produk Lokal
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Yamaha Aerox ALPHA Resmi Mengaspal di Samarinda, Sudah Tersedia Diseluruh Dealer Kaltim-tara
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Dari Rapat Paripurna HUT Samarinda, Andi Harun Pamerkan Capaian Tingkat Nasional hingga International
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Kemacetan di Jalan M.Said Samarinda Harus Segera Diurai, Warga Minta Akses Jalan Baru