EKONOMI DAN PARIWISATA
Ekosistem Pariwisata dan Ekraf di IKN Mulai Berkembang, 3 Sub-Sektor ini Masih Dominan
Meski Ibu Kota Nusantara (IKN) masih dalam proses pembangunan, pengembangan ekosistem sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mulai terbentuk dan menunjukkan perkembangan yang cukup bagus. Di tahap awal, 3 sub-sektor ini yang masih dominan.
Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 17 Agustus 2024 lalu bersamaan dengan HUT ke-79 Kemerdekaan RI. Namun perpindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Provinsi Kaltim, belum dilaksanakan sepenuhnya.
Hal itu ditengarai akibat Presiden Prabowo Subianto belum tanda tangan Keppres pemindahan Ibu Kota ke IKN lantaran menunggu proses pembangunan di IKN rampung. Setelah itu, barulah pemerintahan pindah ke IKN, kabarnya tahun 2028 mendatang.
Sembari sektor pembangunan terus berjalan, berbagai sektor lain juga mulai dijalankan oleh Otorita IKN, meski kepadatan penduduk masih belum banyak. Misalnya saja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Ibu Kota Nusantara.
IKN Jadi Daya Tarik Wisata
Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif di lingkungan Otorita IKN Muhsin Palinrungi menjelaskan, saat ini pengembangan kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif di IKN menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan yang cukup bagus.
Misalnya saja, setelah Istana Presiden di IKN sudah rampung dan dibuka kunjungan pariwisata, kunjungan wisatawan ke IKN cukup tinggi. Tingkat kunjungan wisatawan dari lokal bisa mencapai 3-5 ribu setiap harinya. Hal itu kemudian ikut mendongkrak pariwisata Kaltim.
Selain itu, sektor ekonomi kreatif pun demikian. Muhsin menyebut pihaknya telah melakukan kajian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melihat arah pengembangan. Termasuk dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
“Kemudian persoalan selanjutnya yang dihadapi berkaitan dengan SDM. Kami sudah melakukan beragam pelatihan peningkatan kapasitas bagi masyarakat di IKN, meningkatkan kapasitasnya dalam ekonomi kreatif,” kata Muhsin Jumat malam, 13 Desember 2024.
Beberapa pelatihan yang sudah dilakukan, di antaranya, kata Muhsin, pelatihan barista, pelatihan tour guide, content creator, digital marketing, workshop film bagi anak muda yang berada di IKN, hingga berbagai aktivitas seni, dan pelestarian budaya.
“Kita juga fasilitasi mereka dalam bentuk kegiatan yang sifatnya budaya, di dalamnya bagaimana melestarikan budaya lokal yang ada, bagaimana warisan budaya di IKN dan Kaltim terjaga. Bisa lewat penampilan seni pertunjukkan seperti sape, seni tari, kita fasilitasi,” tambahnya.
Sub Sektor Parekraf yang Dominan di IKN
Muhsin mencatat, dari 17 sub-sektor ekonomi kreatif, terdapat 3 sub-sektor yang masih dominan dan menjadi prioritas untuk dikembangkan lebih awal. Di antaranya seni pertunjukkan, kriya dan wastra, hingga kuliner. Penguatan terus dilakukan.
“Ke depan subsektor lain juga akan kita kembangkan, perkembangannya kan dinamis apalagi kalau makin banyak orang ke IKN, ekonomi kreatif kita harap dapat menyokong pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Warga Perumahan BPK dan Samarinda City Keluhkan Sampah, Ketua Komisi III Minta DLH Turun ke Lapangan
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Evaluasi Pilkada Kota Samarinda: Minimnya Partisipasi, Kurangnya Sosialisasi
-
BERITA5 hari yang lalu
Warga Kaltim Keluhkan Sengketa Lahan di IKN, DPR RI Bakal Panggil ATR/BPN
-
PARIWARA5 hari yang lalu
Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal Pasar Sport Tanah Air
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari yang lalu
Beri Dukungan ke UMKM, Pemprov Minta Hotel di Kaltim Serap Produk Lokal
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Yamaha Aerox ALPHA Resmi Mengaspal di Samarinda, Sudah Tersedia Diseluruh Dealer Kaltim-tara
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Dari Rapat Paripurna HUT Samarinda, Andi Harun Pamerkan Capaian Tingkat Nasional hingga International
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Kemacetan di Jalan M.Said Samarinda Harus Segera Diurai, Warga Minta Akses Jalan Baru