POLITIK
Eksklusif: Rudy Mas’ud Belum Merasa Menangkan Pilgub Kaltim Meski Raih 42 dari 55 Kursi DPRD

Bacalon gubernur Kaltim Rudy Mas’ud bersama pasangannya Seno Aji berhasil mengklaim dukungan besar dari partai politik. Mereka memborong 42 kursi dari 6 parpol.
Hingga saat ini, Rudy Mas’ud-Seno Aji telah mengumpulkan dukungan dari Partai Golkar (15 kursi), Gerindra (10), PKB (6), PKS (4), PAN (4), dan NasDem (3). Jumlah kursi ini termasuk sangat besar, karena syarat mendaftar menjadi cagub-cawagub adalah meraih 11 kursi DPRD Kaltim.
Aksi borong kursi ini membuat kans calon lain untuk ikut serta di pemilihan jadi menipis. Kini tersisa pasangan petahana Isran-Hadi yang masih punya peluang, itu pun masih menunggu restu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kaltim Faktual mendapat kesempatan mewawancarai Rudy Mas’ud via telepon pada Senin 22 Juli 2024. Menanyakan beberapa pertanyaan umum seputar pilgub, cara meraih banyak kursi, dan visi misinya.
Dengan meraih 42 kursi, apakah Bapak merasa sudah memenangkan Pilgub Kaltim?
Enggak lah. Hari ini kita Alhamdulillah ya mendapatkan dukungan dari partai politik yang ada di Kaltim. Terutama kami memberikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh parpol yang telah mendukung tadi dalam kontestasi pilkada di Kaltim. Ya semuanya masih berproses, mungkin dalam waktu dekat kita akan segera melaksanakan deklarasi ya dengan beberapa partai politik pendukung untuk maju dalam kontestasi ini.
Apa dari awal sudah berencana membangun koalisi besar? (kalau tidak, mengharapkan mendapat berapa kursi?)
Ya jadi begini, di dalam kegiatan kontestasi pilkada ini, pertama, memang kita selalu intens berkomunikasi dengan seluruh partai politik baik secara vertikal maupun horizontal. Jadi komunikasi terbangun dengan baik, baik dengan KIM maupun bukan.
Apakah bergabungnya Golkar ke KIM di pilpres lalu membuat persiapan di Pilgub Kaltim jadi lebih lancar?
Pertama saya dan Partai Golkar kan terbuka untuk semua partai. Kami pro aktif menjalin komunikasi dengan semua partai. Kami berprinsip bahwa semua partai di Kaltim, tanpa terkecuali punya potensi besar untuk bisa bergabung. Tentu masing-masing partai punya kelebihan dan kekurangan, dan kami menganut sistem egaliter. Nantinya bahwa kami adalah inklusif, kami bersama-sama dalam melaksanakan perhelatan akbar ini. Terutama untuk kalimantan timur pastinya.
Tentunya banyak unsur yang menjadi pertimbangan amat serius, terutama bagaimana Kaltim ke depan. Karena kaltim merupakan provinsi yang besar, sekarang jadi ibu kota (negara). Kita harus sambut dengan sangat optimis dan penuh keyakinan. Bahwa tentunya Kaltim bukan hanya akan berubah, tapi berpeluang melampaui provinsi lainnya di Indonesia. Dan ini akan kita buktikan, Insyaallah kalau mendapatkan satu amanah ridho Tuhan melalui masyarakat Kaltim.
Sebelumnya Bapak sudah berstatement kalau meraih 42 kursi tanpa mahar. Boleh diceritakan sedikit cara Bapak membangun komunikasi dengan parpol-parpol tersebut?
Begini, dalam memilih mitra koalisi, tentu parpol melihat calon kandidat. Pertama bakal calon ini punya track yang bagus jadi calonnya ini bisa ‘dijual’. Yang kedua track record, baik dari sisi integritas maupun kemampuan. Tentunya calon ini bisa terbuka dan cair kepada seluruh mitra koalisi, tidak kaku, dan tentunya mengakomodir, komunikasinya tidak hanya terbuka, tapi parpol juga berpeluang bahwa untuk ikut bergabung ini melihat potensi kemenangan dari bakal calonnya.
Berkaitan dengan mahar, tidak semua parpol yang diandalkan adalah mahar. Tadi yang saya sebutkan, peluang menang, komunikasi, itu yang dilihat dan tentunya berkaitan dengan track record.
Alhamdulillah, Golkar partai yang besar, (Pilgub Kaltim) tahun 2018 dan saat ini, partai yang tidak lagi menganut sistem mahar. Begitu juga Gerindra, begitu juga dengan NasDem. Walaupun yang lainnya ada tapi artinya itu bukanlah hal yang utama. Boleh kalau saya bilang sukarela. Karena yang namanya dalam politik ini ada yang nama kospolitik untuk menggerakkan masa, untuk atribut, untuk saksi, itu yang paling utama.
Sembari menyiapkan perahu, apakah Bapak dan tim sudah menyiapkan visi-misi untuk kampanye? Kalau sudah, boleh dibocorkan sedikit?
Kami pastinya menjadi provinsi yang global, modern, terbuka dan rakyatnya berpikiran maju, hidup sejahtera, pastinya itu visi kita. Menjadikan Kaltim sebagai daerah yang terbuka mengedepankan nilai-nilai inklusivitas, kesetaraan, dan keadaban. Menjadikan Kaltim sebagai daerah dengan SDM tinggi, berbasis pendidikan dan pelatihan yang memadai. Tentu mampu bersaing di tingkat nasional dan global pastinya. Tentu modernisasi di semua sektor dan semangat kolaboratif. Banyaklah kalau visi misi. (ens/dra)


-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Realisasi Janji Gratispol dan Jospol: Ribuan Warga Terima Penghargaan Umrah dan Insentif Guru
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Siap Wujudkan Zero ODOL 2026, Tahapan Penindakan Dimulai Juli Ini
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Pemprov Kaltim Gandeng LPEI, Dorong Desa Potensial Jadi Motor Ekonomi Ekspor
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Transformasi Digital ASN: Perpustakaan Digital Jadi Pilar Penguatan Literasi dan Kompetensi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!