Connect with us

POLITIK

Gejolak Politik Gerindra di Samarinda, Pengamat Politik: Keputusan Akhir di Pusat

Diterbitkan

pada

Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman, Jamal Amin. (Dok)

Dinamika politik di Kota Samarinda sempat bergejolak. Lantaran Partai Gerindra disebut punya 2 calon pasca pencalonan Agus Suwandi. Namun kini gejolaknya sudah mereda. Pengamat Politik sebut keputusan akhir akan ada di Pusat.

Meski kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November mendatang masih beberapa bulan lagi, namun dinamika politik sudah tampak akhir-akhir ini. Termasuk di Pilwali Kota Samarinda.

Sebab pada menjelang akhir bulan April lalu, Kader Partai Gerindra Agus Suwandi terlihat bergerak maju mencalonkan diri pada Pilwali Kota Samarinda. Tim pengusungnya mengambil formulir pendaftaran ke PDI-P.

Sementara di partai yang sama, ada sosok Andi Harun, yang merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim sekaligus petahana dan calon kuat yang punya peluang besar untuk kembali menjabat sebagai Wali Kota Samarinda.

Baca juga:   Penuhi Syarat Independen, Andi Harun Masih Prioritaskan Maju Pilwali Samarinda lewat Partai

Sehingga dispekulasikan ada keretakan internal Gerindra yang diperkuat dengan kabar burung renggangnya komunikasi antar tokoh politik di Gerindra hingga Andi Harun mengambil langkah jalur independen.

Namun seiring waktu, kabar ketidakharmonisan di internal Gerindra sudah ditepis. Kabar bahwa Andi Harun tidak lagi memegang kendali partai juga sudah dikonfirmasi tidak benar.

Gejolak pun mereda. DPC Gerinda sudah menyatakan diri akan mengusung Andi Harun sebagai calon. Namun kabar Andi Harun mengambil jalur independen juga dibenarkan, sebagai opsi akhir jika sewaktu-waktu perahu partai bermasalah.

Pengamat Politik dari Unmul Jamal Amin menyebut dinamika politik saat ini masih terus berjalan. Sementara keputusan akhir kader yang akan diusung Gerindra, akan diputuskan oleh pusat alias DPP Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto.

Baca juga:   Pilwali Samarinda 2024; Andi Harun-Syaparudin Daftar Jalur Independen ke KPU 14 Menit Sebelum Penutupan

Jamal sendiri melihat pencalonan Agus Suwandi diinisiasi oleh golongan yang menyebut diri sebagai pendiri Partai Gerindra. Menurut Jamal itu merupakan dinamika politik yang biasa terjadi.

“Andi Harun juga kemarin sudah mengatakan siapapun dari partai Gerindra yang mencalonkan diri, dia tidak akan menghalangi. Tapi kan yang menentukan itu DPP,” kata Jamal kepada Kaltim Faktual Kamis, 16 Mei 2024.

“Dalam memutuskan Agus Suwandi atau misal ada nama lain, atau Andi Harun, tentu akan dirapatkan oleh DPP untuk menentukan satu orang resmi. Tentu dengan pertimbangan objektivitas, elektabilitas, dan pertimbangan peluang untuk memenangkan,” tambahnya.

Karena gejolak sudah mereda, Jamal melihat hal yang terjadi kemarin merupakan riak-riak kecil yang menjadi dinamika politik pada internal partai. Dan hal itu lumrah dan biasa terjadi.

Baca juga:   Hanya Separuh Warga yang Memilih di Pilwali Samarinda 2020, Wali Kota Harap Tahun ini Meningkat

Namun pada akhirnya, keputusan akhir kembali pada pusat. Itulah yang harus ditunggu. Sehingga tidak perlu banyak berspekulasi karena dinamika politik masih terus berjalan dan bisa terus berubah.

Mengingat visi partai politik, kata Jamal, juga pasti akan menginginkan kemenangan. Nah, sosok yang diusung jelas harus memenuhi kriteria itu untuk maju di kontestasi Pilwali di Kota Samarinda 2024

“Karena ada riak riak itu dan karena itu juga penyebabnya Andi Harun kalau kalau terjadi apa-apa di perahu Gerindra dia sudah siap dengan melalui jalur perseorangan atau jalur independen. Ya kan siap-siap,” lanjutnya.

“Jadi itu tidak ada masalah, sudah clear juga,” pungkasnya. (ens/gdc)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.