SAMARINDA
Imbas Pemalakan, Sopir Truk DLH Samarinda Akui Waswas Kerja Malam

Akibat teror dan pemalakan pada pekan lalu. Para sopir truk sampah DLH Samarinda mengaku ngeri-ngeri sedap. Kalau dapat jadwal antarkan sampah ke TPA Sambutan saat malam hari.
Setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang alias Gunung Sampah resmi ditutup akibat overload. Kini penampungan sampah dari seluruh wilayah Samarinda beralih ke TPA Sambutan.
Namun sejauh ini kondisi di TPA Sambutan belum cukup proper. Selain lokasinya lebih jauh, jalan lintasnya belum terlalu oke. Masih berlaku satu arah karena pengecoran kurang 400 meter lagi. Juga minim penerangan pada malam hari.
Belum genap sebulan saja, di TPA Sambutan yang baru beroperasi sejak 21 September 2023 ini. Telah terjadi peristiwa yang membahayakan pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda. Yakni sopir truk yang tengah mengangkut sampah ke TPA Sambutan pada Jumat malam, 14 Oktober 2023 lalu.
Mereka dihadang dengan balok kayu dan ban saat hendak masuk. Bahkan dimintai uang dan ditembak dengan senapan angin. Teror itu berlangsung hingga Minggu.
Hingga saat ini, pelaku belum diketahui identitasnya dan tengah dalam penyelidikan kepolisian setempat. Wali kota juga sudah mengadakan bontie alias sayembara untuk mencari pelaku.
Sopir Lain Ikut Khawatir
Sementara itu, sopir lain. Meski tak mengalami kejadian menegangkan itu, tetap ikut khawatir. Satu di antaranya Joni. Ia mengaku kondisi gelap di sana jadi cukup rawan.
“Temen-temen sih (yang kena palak), cuma kita kan ibaratnya satu teman, satu atap, turut prihatin juga,” jelas Joni ketika bertugas di suatu TPS di Samarinda pada Senin malam, 16 September 2023.
“Yang jelas keamanan, penerangannya belum ada. Tapi dari kemarin, dari kepolisian sudah ada, ditindaklanjuti, dari dinas juga sudah ada,” tambahnya.
Meski masih berada di bawah ancaman teror. Aktivitas penampungan sampah tidak bisa berhenti. Bahkan mengurangi jam operasional saja, dampaknya bisa lebih luas lagi ke Samarinda.
Makanya, Joni dan teman-temannya tetap harus bekerja. Mereka memahami itu, sehingga kini lebih meningkatkan kewaspadaan saja. Ia berharap kejadian ini bisa membuat percepatan pembangunan TPA Sambutan di-gasskeun. Agar keamanan dan kenyamanan para petugas pengangkut sampah ikut terjamin.
“Iya harus ada penerangan. Kalau keamanan, semestinya dari dinas memikirkan. Bukan kita, kita tahunya bekerja,” pungkasnya. (ens/dra)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
OLAHRAGA5 hari yang lalu
Ikut Tampil di Jakarta E-Prix Formula E, Yamaha Motor Hadir Sebagai Technical Partner Pengembangan Powertrain Mobil Balap Listrik
-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun