SAMARINDA
Ini Penjelasan Kenapa Pengaspalan Jalan Taman Samarendah Paving Block-nya Tidak Dibongkar
Proses pengaspalan di Taman Samarendah membuat warganet keheranan. Pasalnya, jalanan yang sebelumnya berupa paving block, langsung ditumpuk dengan aspal. Tanpa ada pembongkaran, diperkirakan bisa bergelombang lagi. Wali Kota Samarinda pun memberikan penjelasannya.
Proses pengaspalan di Taman Samarendah semakin terlihat progresnya. Terlihat jalanan yang berwarna hitam dengan aspal sudah mulai meluas. Perlahan, pemandangan paving block di jalan melingkar di kawasan Taman Samarendah tak akan terlihat lagi.
Pengerjaannya sendiri sudah dimulai sejak Rabu malam, 13 September 2023 lalu. Kini sebagian besar ruas jalan sudah teraspal. Menyisakan sedikit bagian paving block. Namun, pada pengaspalan kali ini menuai pertanyaan dari warganet Samarinda. Kok bisa, paving block-nya tidak dibongkar dulu?
Wali Kota Samarinda Andi Harun kemudian buka suara. Menjelaskan kalau secara teknis, pengaspalan langsung di atas paving block itu tidak masalah.
“Sebenarnya tidak ada masalah, saya bisa memahami karena mungkin netizen ada yang memahami teknis ada yang kurang memahaminya,” kata Andi Harun ketika sidak ke lapangan pada Senin, 18 September 2023.
“Ada bahkan yang menyarankan kenapa nggak dicor dulu baru diaspal? Itu malah pemborosan ya. Kalau pakai cor ya nggak usah pakai aspal. Kan kita ada dua sistem mau aspal atau cor,” tambahnya.
Andi Harun bilang, memang ada beberapa infrastruktur yang dua lapis. Namun itu khusus untuk jalan yang memiliki beban cukup berat seperti bandara.
Kemudian jalan tol, menggunakan aspal karena meminimalisir kecelakaan. Sebab kalau cor, jalan akan jadi lebih licin daripada aspal ketika hujan. Apalagi di highway atau jalan tol itu kecepatan rata-rata di atas 80 km/jam.
“Tapi ada juga beberapa ruas jalan tol yang tidak diaspal karena memang investasinya besar. Kalau jalan tol diaspal tapi itu bukan masalah karena jalan tol jalan berbayar.”
“Tapi di luar jalan tol, highway, bandara pada umumnya dari dulu hingga sekarang secara teknikal tidak berubah. Dasarnya aspal itu sirtu yaitu pasir dan batu kerikil,” lanjut Andi Harun.
Nah menurutnya, untuk kasus di Taman Samarendah ini, di bawah paving block ini sudah ada sirtu. Ditambah lagi ada paving block yang mana paving block itu sendiri bahannya sirtu.
Sirtu sendiri merupakan singkatan dari pasir batu. Yang ideal untuk bahan pengeras pada jalan biasa, jalan tol, dan air port, campuran beton, aspal (hotmix), plester, bahan bangunan dan tanah urug.
“Jadi kalau kita ini harus dibuat dulu alas, baru kemudian aspal. Nah ini sudah ada dasarnya sirtu kemudian atasnya paving jadinya makin keras,” ungkap Andi Harun.
Katanya, untuk masalah jalan bergelombang di Taman Samarendah ini, sudah diatasi dengan mobil pengaspalan yang bekerja. Mobil itu sudah cukup untuk memadatkan dan meratakan aspal.
Kemudian ada Lapis Penetrasi Makadam (Lapen) merupakan lapis perkerasan. Yang merupakan lapisan awal dalam proses pengaspalan. Sebelum pengaspalan.
“Jadi sebelum aspal kita buat lapen dulu tipis supaya menggigit antara dasar bawah dan atas lalu kemudian di-overlay (untuk mengatasi kemungkinan bergelombang) atau ditebar aspal sesuai dengan spesifikasi teknis berapa sentimeter.”
Sehingga menurut Andi Harun, justru dengan tidak membongkar paving block, justru itu menjadi dasar penguat. Kalau melakukan pembongkaran paving block lalu mengaspal, itu akan membuat anggarannya membengkak. (ens/dra)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoKepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Wanti-wanti OPD: Jangan Ada Titipan Proyek, Kalau Ada Lapor Saya!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
BALIKPAPAN5 hari agoUMK Balikpapan Diusulkan Naik Lagi: Tahun 2026 Nambah Rp155 Ribu, Gaji Sektor Migas Tembus Rp4 Juta
-
BALIKPAPAN5 hari agoBalikpapan Siapkan Puluhan Event Sepanjang 2026: Pariwisata Digenjot Tanpa Musim Sepi, ini Jadwal Lengkapnya
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoBMKG Peringatkan “Seruakan Dingin Asia” Meningkat, Kaltim Waspada Hujan Sepanjang Pekan Natal
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoDaftar Lengkap UMK Kaltim 2026: Berau Paling Tajir Tembus Rp4,39 Juta, Paser di Posisi Buncit
-
GAYA HIDUP3 hari agoAlarm Ramadan Sudah Bunyi! Manfaatkan Rajab dan Syakban Buat “Pemanasan” Biar Nggak Kaget
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoKarya Anak Bangsa Jadi Identitas Baru Kaltim, Ini Pemenang Sayembara Batik ASN dan Cinderamata Daerah

