SEPUTAR KALTIM
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat


Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Timur mengakui masih minimnya jumlah madrasah negeri di Bumi Etam. Proses penegerian terkendala kewenangan pusat dan keterbatasan anggaran.
Kepala Kanwil Kemenag Kaltim, Abdul Khaliq, menyebut bahwa penegerian madrasah di Kaltim bukan perkara mudah. Selama beberapa tahun terakhir, pihaknya telah mengajukan usulan ke Kemenag Pusat, namun hingga kini belum ada perkembangan signifikan.
“Kami sudah mengusulkan secara resmi ke pusat, tetapi prosesnya memang rumit karena semua kewenangan ada di pusat, bukan di daerah,” ujar Khaliq di Samarinda, Kamis, 26 Juni 2025.
Tertahan di Anggaran dan Administrasi
Penegerian madrasah membutuhkan biaya besar karena institusi tersebut akan berubah status menjadi satuan kerja (satker) pemerintah. Artinya, harus tersedia struktur organisasi, sistem keuangan, dan dukungan operasional yang sesuai standar lembaga negeri.
“Anggarannya tidak kecil. Kalau sudah jadi satker, otomatis perlu kepala madrasah negeri, tenaga TU, bendahara, dan lainnya,” jelas Khaliq.
Meskipun banyak madrasah swasta di Kaltim yang berminat untuk dialihstatuskan menjadi negeri, persetujuan dari pusat belum juga turun. Padahal, menurut Khaliq, langkah ini sangat penting untuk pemerataan pendidikan madrasah negeri.
“Saat ini baru ada 38 madrasah negeri di seluruh Kaltim. Jumlah itu masih jauh dari cukup,” katanya. Ia menambahkan, idealnya setiap kabupaten/kota memiliki setidaknya satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri dan satu Madrasah Aliyah (MA) Negeri.
Solusi Sementara: Buka Filial
Sebagai langkah jangka pendek, Kemenag Kaltim membuka filial atau cabang madrasah negeri untuk memperluas akses. Salah satu contohnya adalah pembukaan MTs Negeri Filial di wilayah Seberang.
“Kami upayakan pembukaan filial sebagai solusi sambil menunggu proses penegerian dari pusat. Setidaknya ini bisa memperluas akses pendidikan berbasis madrasah negeri di daerah-daerah yang belum terjangkau,” pungkas Khaliq. (chanz/sty)

-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK5 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA4 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Konsumsi Ikan Masyarakat Kaltim Naik Jadi 59,75 Kg per Kapita per Tahun
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN