Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Karena Alasan Ini, Pemilihan Pelajar Sadar Hukum Harus Eksis Terus

Diterbitkan

pada

Anggota DPRD Kaltim, Sulasih. (IST)

Anggota DPRD Kaltim Sulasih mendukung penuh upaya Kejaksaan Tinggi dan Pemprov Kaltim menyelenggarakan Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum. Menurutnya, advokasi dari para finalis bisa membuat siswa SMA lebih melek soal hukum yang berlaku di negara ini.

Pada 4-8 November 2024, Kejaksaan Tinggi Kaltim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim  menggelar Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum di Swissbell Hotel Balikpapan. Agenda ini diikuti oleh 60 finalis yang berasal dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim, serta 30 pembimbing dan 10 pendamping dari Kejaksaan Negeri seluruh Kaltim.

Sulasih ikut mengapresiasi acara tersebut. Karena para pelajar memang semestinya mendapat pemahaman yang mendalam tentang hukum.

Baca juga:   Muhammad Darlis Soroti Masalah Pendidikan: Ilmu dan Moral Harus Seimbang

“Adanya Pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum ini sangat bagus. Mereka bisa menjadi contoh bagi teman-temanya seusia di lingkungannya, dan tentunya dapat pula membantu teman-temannya untuk lebih memahami hukum,” ujar Sulasih, baru-baru ini.

Sulasih juga menekankan pentingnya penambahan pelajaran terkait dengan hukum di sekolah, terutama di jenjang SMA, agar para siswa memiliki pengetahuan dasar tentang aturan dan konsekuensi hukum.

“Saya tadi sempat menyampaikan, SMA itu sebaiknya ada penambahan pelajaran dasar hukum. Ini penting agar mereka memahami hukum sejak dini,” tambahnya.

Selain memberikan pemahaman, ia berharap adanya ajang pemilihan Duta Pelajar Sadar Hukum, membuat pelajar mengimplementasikan pemahamannya akan hukum dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:   Masuk Final, Kafilah Kaltim Siap Berkompetisi di MTQ VII Korpri Tingkat Nasional 2024

“Setelah menjadi duta, mereka harus bisa memberikan contoh yang baik kepada teman-temannya, terutama dalam menolak atau menghindari hal-hal yang melanggar hukum,” ujarnya.

Bisa Cegah Kasus Kekerasan

Banyaknya aksi bullying ataupun kekerasan pada siswa SMA salah satunya dilatarbelakangi oleh minimnya pemahaman hukum. Karena tidak paham konsekuensi ataupun ketetapan yang harus dijalankan. Mereka jadi kebablasan.

Karenanya, pendekatan yang tepat kepada para pemuda sangat penting dalam mengatasi kekerasan dikalangan mereka.

“Masalah kekerasan di kalangan anak muda ini sering terjadi. Kita tidak bisa hanya memberikan instruksi atau ceramah. Kita harus ada pendekatan, mengajak mereka ngobrol, memahami masalah mereka. Kadang, kekerasan terjadi karena ada masalah keluarga atau faktor lingkungan,” jelas Sulasih.

Baca juga:   Legislator Kaltim Muhammad Darlis: Kemajuan Teknologi dan Media Sosial Bikin Anak Muda Krisis Identitas

Ia menambahkan, para pemuda yang sering terlihat di jalan tanpa tujuan harus dibina dan diajak berdialog. “Kita harus mengajak mereka berbicara, mendengarkan keluhan mereka, bukan sekadar memberikan aturan tanpa memahami situasi mereka. Dengan demikian, kita bisa mengurangi angka kekerasan dan pelanggaran hukum di kalangan remaja,” tegasnya.

“Dengan kesadaran hukum yang baik, generasi muda kita akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan dan mampu menjadi agen perubahan di masyarakat,” pungkasnya. (adv/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.