KUBAR
Kasus Penganiayaan Sopir Truk di Kutai Barat Berakhir Damai

Ajudan Bupati Kutai Barat bernama Daniel yang seorang anggota TNI. Sepakat berdamai dengan korban penganiayaan (sopir truk CPO). Sehingga kasus ini tidak akan berlanjut ke ranah hukum.
Kasus penganiayaan sopir truk CPO di Kutai Barat pada akhirnya memiliki 2 sisi. Hal ini terlihat dari komentar masyarakat pada video yang viral di media sosial.
Pertama, aktivitas pengangkutan CPO di Kubar memang meresahkan masyarakat. Selain membuat jalan umum cepat rusak, kelakuan beberapa sopir juga kerap membahayakan pengendara lain.
Bahkan berdasar klaim Bupati F.X Yapan, sudah ada beberapa korban meninggal akibat aksi ugal-ugalan oknum sopir truk sawit.
Kedua, terlepas hal buruk yang terjadi. Aksi penganiayaan itu dinilai berlebihan. Dan mestinya masuk ranah pidana.
Pelaku dan Korban Sepakat Damai
Berdasar keterangan resmi dari Bupati Yapan, pada Rabu malam, pihaknya, dalam hal ini sang ajudan Daniel yang merupakan anggota TNI. Telah berkoordinasi dengan korban beserta manajemen perusahaan tempatnya bekerja.
Hasil pembicaraanya, kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikan kasus ini lewat jalur kekeluargaan.
“Iya dengan perjanjian ini tidak ada penahanan hukum. Kita sudah berdamai. Karena mereka juga tahu bahwa mereka salah.”
“Jadi sekarang sudah berdamai, berdua (pelaku dan korban) bersalaman. Kita minta bawa ke rumah sakit, buat rontgen. Kita menjamin biayanya nanti,” ujar Yapan, Kamis sore.
Kesepakatan damai itu diteken pada Kamis 21 Desember 2023. Dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditulis manual. Dalam surat itu, Daniel bertindak sebagai pihak 1. Sementara korban bernama Andi Rahman, warga Nunukan, adalah pihak kedua.
“Pihak pertama dan kedua bersepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai.”
“Pihak pertama menyatakan permintaan maaf yang sedalam-dalamnya atas insiden tersebut. Dan tak akan mengulangi.”
“Pihak kedua menyatakan menerima permintaan maaf tersebut, (serta) tidak akan menuntut secara hukum,” demikian isi surat pernyataan tersebut.
Bupati Minta Maaf
Terlepas Yapan mengkritisi kinerja beberapa sopir truk CPO yang sudah meresahkan. Dia ikut meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan yang terjadi.
“Sekali lagi kami minta maaf atas kejadian yang tidak mengenakkan itu. Saya sebagai bupati, hanya bisa melerai. Karena ajudan saya emosi,” pungkasnya. (ens/fth/dra)
Baca Juga: Bupati Kutai Barat Klarifikasi soal Insiden Penganiayaan Sopir Truk CPO

-
SAMARINDA4 hari ago
Tingkatkan Daya Saing UKM, UPTD Koperasi Kaltim Gelar Pelatihan Membatik
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Lampung Apresiasi Kaltim Jadi Contoh Pembangunan Hijau
-
PARIWARA4 hari ago
Asia Pacific Predator League 2026 Resmi Dibuka, Acer Indonesia Siapkan Tim Esports Wakil Tanah Air
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Ajang Camat Berprestasi Kaltim 2025 Dibuka, Pemenang Diumumkan di HUT Kaltim ke-69
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari ago
Inflasi Kaltim September 2025 Tercatat 1,77 Persen, Tertinggi di PPU
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wagub Seno Aji Lepas 215 Kontingen Kaltim ke Pornas Korpri XVII Palembang
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
RIRU Kaltim Fokus Hilirisasi dan Industri Hijau, Investor Tak Perlu Lagi Bingung
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Pengguna Pintu Earn Naik 50%, Program Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang