NUSANTARA
Kemarau Dimulai, BMKG: April Jadi Salah Satu Bulan Terpanas di Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk bersiap menghadapi suhu panas yang ekstrem sepanjang April 2025. Pasalnya, musim kemarau mulai datang, menyusul berakhirnya fenomena La Nina setelah Lebaran tahun ini.
“La Nina sudah berakhir. Artinya, kita akan menghadapi musim kemarau yang cenderung normal. Semoga cuaca tetap kondusif,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Sabtu 12 April 2025.
Dwikorita menjelaskan bahwa transisi musim telah dimulai secara bertahap sejak Maret, dan akan terus meluas sepanjang April. Perubahan arah angin dari monsun Asia ke monsun Australia menjadi penanda awal musim kemarau di sejumlah wilayah.
Beberapa daerah yang diperkirakan sudah mulai kering pada April antara lain Lampung bagian timur, pesisir utara Jawa Barat, pesisir Jawa Timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pada Mei, cakupan wilayah kemarau diprediksi akan semakin luas hingga menjangkau sebagian kecil Sumatra, sebagian besar Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, serta wilayah selatan Papua.
BMKG memprediksi puncak kemarau tahun ini terjadi pada Agustus, dengan durasi yang bervariasi—mulai dari dua bulan di sebagian wilayah Sumatra dan Kalimantan, hingga lebih dari delapan bulan di beberapa wilayah Sulawesi.
April sendiri dalam dua tahun terakhir tercatat sebagai salah satu bulan dengan suhu tertinggi, baik di Indonesia maupun secara global. Data BMKG menunjukkan, suhu rata-rata Indonesia pada April 2024 mencapai 27,74°C—menjadi yang tertinggi dalam empat dekade terakhir.
Anomali suhu tersebut bahkan tercatat 1,5°C lebih panas dibandingkan rata-rata suhu global pada periode pra-industri (1850–1900). Suhu ekstrem juga terjadi secara global, dengan 21 Juli 2024 tercatat sebagai hari terpanas dalam sejarah pengamatan suhu bumi, dengan rata-rata 17,09°C.
Sebagai perbandingan, rekor suhu tertinggi sepanjang sejarah bumi masih dipegang oleh Furnace Creek Ranch, Death Valley, California, yang mencapai 56,7°C pada 10 Juli 1913.
Dengan kondisi cuaca yang semakin ekstrem, BMKG mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama dalam menjaga kesehatan dan penggunaan air bersih selama musim kemarau tahun ini. (sty)


-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Beasiswa Gratispol untuk Mahasiswa Kaltim di Luar Daerah, Ini Syarat dan Proses Seleksinya
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Rudy Mas’ud Targetkan Kaltim Juara PON 2028, Siap Ambil Alih Tuan Rumah dari NTB-NTT
-
SEPUTAR KALTIM1 hari yang lalu
Gratispol Kaltim Sediakan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma untuk Warga
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Komisi II DPRD Kaltim Apresiasi Peluncuran Program Pendidikan Gratis, Desak Penanganan Deforestasi dan Investigasi Tuntas Skandal BBM
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
Wamenaker Usulkan Penghapusan Batas Usia dalam Rekrutmen Kerja, Disambut Positif Komunitas Disabilitas
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Merger Rampung, XL Axiata dan Smartfren Resmi Bersatu Jadi XLSmart
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
Atlet Kaltim Heri TMJ Juara Batulicin Open International Tuornament 2025, Raih Hadiah Biliar Terbesar di Indonesia
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Wujudkan Transaksi Parkir Nontunai di Samarinda, Sistem Berlangganan Dinilai Paling Realistis