SEPUTAR KALTIM
BMKG: Awas, Potensi Cuaca Ekstrem Landa Kaltim sampai April!

BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan Balikpapan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di beberapa wilayah Kalimantan Timur. Cuaca ekstrem diprediksi terjadi sepanjang Maret hingga April mendatang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan baru saja memberi peringatan dini cuaca wilayah di Kalimantan Timur yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir hingga angin kencang dalam waktu singkat.
Meski pada 8-9 Maret wilayah Kaltim masih terpantau aman dari cuaca ekstrem, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa berdampak pada potensi bencana.
Hujan dengan Intensitas Tinggi di Sejumlah Wilayah
Kepala Stasiun Meteorologi SAMS Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto dalam rilis pers mengatakan, bahwa hampir seluruh wilayah di Kaltim telah diguyur hujan baik dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Beberapa daerah yang mengalami curah hujan tinggi antara lain Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU), Balikpapan, Kutai Timur, dan Kutai Barat. Dari semua wilayah tersebut, Kutai Barat mencatat curah hujan tertinggi, mencapai 166 mm per hari, yang menyebabkan banjir di beberapa titik.
Faktor dari adanya cuaca hujan ini disebabkan adanya pertemuan massa udara atau konvergensi di wilayah Kaltim secara terus menerus yang disertai peningkatan anomali suhu muka laut sebesar +1 derajat Celsius.
“Kemudian juga disumbang oleh suhu muka laut yang ada di Selat Makassar dalam kategori anomali 1 derajat, artinya lebih hangat dari kondisi normalnya 1 derajat,” jelas Kukuh, Jumat 7 Maret 2025.
Adapun fenomena yang berdampak pada tingginya curah hujan tersebut turut berpotensi mengakibatkan sejumlah bencana. Seperti angin kencang, banjir, hingga tanah longsor.
Ramadan Berpotensi Diguyur Hujan
Kukuh menjelaskan bahwa Maret hingga April biasanya menjadi puncak kedua musim hujan di sebagian besar wilayah Kaltim. Wilayah ini memiliki pola hujan tahunan dengan dua puncak, di mana puncak pertama biasanya terjadi pada Desember hingga Januari.
Dengan demikian maka potensi cuaca ekstrem dapat terus terjadi selama bulan Maret hingga April mendatang. “Tentu perlu kita waspada karena di bulan Maret ini, dalam bulan Ramadan ini, masih akan berpotensi hujan-hujan yang sifatnya sedang hingga sangat tinggi di Kalimantan Timur,” paparnya.
Ia pun mengingatkan warga Kaltim agar lebih hati-hati dengan cuaca akstrem yang diprediksi akan terjadi beberapa waktu ke depan. Khususnya bagi warga yang tinggal di daerah yang rawan terkena bencana ketika hujan terjadi.
“Kita imbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap kejadian cuaca ekstrem ini dan mengenal lingkungannya masing-masing, yang rawan banjir dan longsor perlu diwaspadai,” tutupnya. (tha/sty)


-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari yang lalu
Destinasi Wisata Baru De Jamur Land Sudah Buka, Siap Temani Libur Lebaran 2025
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Guru Terancam Tuntutan, DPRD Samarinda Pertimbangkan Susun Perda Perlindungan
-
NUSANTARA3 hari yang lalu
Menolak Lupa Sejarah Kelam Dwifungsi ABRI, Aksi Kamisan Tolak Keras RUU TNI
-
BALIKPAPAN5 hari yang lalu
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan Gelar Aksi Sosial, Bagikan Takjil kepada Pengguna Jalan
-
SEPUTAR KALTIM1 hari yang lalu
Disdikbud Kaltim Minta SMA/SMK Perpisahan Sederhana di Sekolah atau Gedung Pemerintah
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Raperda Pariwisata Digodok DPRD, Upaya Dukung Samarinda Bebas Tambang 2026
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Aliansi Mahasiswa Kaltim Geruduk Karang Paci Tolak UU TNI, Bawa Mosi Tidak Percaya pada DPRD
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Program CKG dan MBG Bergulir, DPRD Samarinda Minta Transparansi dan Evaluasi