Connect with us

EKONOMI DAN PARIWISATA

Ketika Pakar Pariwisata Indonesia Heni Smith Sambangi Kaltim; Jatuh Cinta dengan Mahakam, Lecut Paser Kejar Ketertinggalan

Diterbitkan

pada

Heni Smith saat menjadi pemateri di Paser, awal bulan ini. (Dok Pribadi)

Di industri pariwisata Tanah Air, Heni Smith adalah nama besar. Orang nomor 2 di PUTRI itu berkesempatan menyambangi Kaltim. Dari perjalanan singkatnya, ia mengaku jatuh cinta dengan pesona Mahakam dan alamnya Paser. Namun ada sejumlah catatan yang ia berikan.

Semakin dekat dengan peresmian IKN pada Agustus mendatang. Sejumlah kabupaten/kota di sekitar IKN diharuskan berbenah. Satu di antara sektor yang harus dikuatkan adalah pariwisata.

Daerah penyangga mesti bisa menawarkan destinasi wisata unggulan yang akan menyokong perkembangan Ibu Kota baru tersebut. Yang masih potensi, ditingkatkan jadi destinasi. Yang sudah jadi destinasi, dibuat lebih sip lagi.

Dari beberapa daerah penyangga IKN. Kabupaten Paser disebut punya PR paling besar. Karena dibandingkan dengan Balikpapan, Samarinda, dan Kukar, industri pariwisata Paser belum melangkah jauh. Potensi-potensi wisata di sana, yang didominasi wisata alam, belum bertransformasi menjadi destinasi, apalagai destinasi unggulan.

Lalu Wakil Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menggandeng Kemenparekraf RI dan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) untuk memajukan sektor pariwisata di Paser lewat pelatihan peningkatan SDM. Agar segera mampu menunjang IKN.

Menghadirkan narasumber pakar pariwisata ternama. Arman Fauzan, pengelola Pantai BSB sekaligus ketua PUTRI Balikpapan. Juga Heni Smith, yang merupakan tokoh pariwisata besar asal Bandung, sekaligus Sekjen DPP PUTRI. Terlaksana Kamis, 2 Mei 2024 lalu.

Penilaian Heni Smith ke Kaltim

Heni Smith (putih) saat menyambangi stand UMKM di area pelatihan. (IST)

Pelatihan ke Paser bermula dari komunikasi yang dilakukan oleh pengurus DPC PUTRI Paser dengan Wakil Ketua Komisi IX DPRD Hetifah Sjaifudian.

Baca juga:   Parkir Berlangganan Resmi Berlaku di Samarinda, yang Tak Punya Parkiran Bisa Pakai Tepi Jalan Asal Bayar

Heni Smith menjadi nama yang menarik, karena pendiri The Lodge Group itu telah sangat sukses mengambangkan wisata di Kawasan Bandung sejak 2015 silam.

The Lodge Group sendiri sudah memiliki 4 bisnis unit. Mulai dari The Lodge Maribaya, Fairy Garden, Taman Seribu Cahaya dan Menara Kujang Sapasang. Ke-empatnya termasuk wisata unggulan di Bandung.

Lebih menariknya, Heni punya riwayat mengelola hutan milik pemerintah menjadi tempat wisata buatan berbasis alam. Bukan hanya ramah lingkungan dan berkelanjutan, tapi juga populer.

Sekjen DPP PUTRI Heni Smith cerita, kunjungannya ke Paser dari Bandung sempat diwarnai dengan sulit mendapatkan tiket pesawat. Namun begitu sampai, cukup terpesona dengan Kaltim.

“Bandung ke Kaltim, memang ada IKN cukup fenomenal. Datang lewat Balikpapan, kota yang sangat bersih, menarik, bandaranya juga bagus,” katanya kepada Kaltim Faktual secara eksklusif saat ia singgah di Samarinda untuk menyapa pelaku bisnis wisata setempat, baru-baru ini.

Dari Balikpapan, Heni Smith bersama rombongan menyebrang ke Paser. Tak banyak tempat yang bisa ia kunjungi di sana. Namun panorama di sepanjang perjalanan, serta informasi yang ia himpun, sudah cukup untuk mendapat gambaran besar soal progress wisata Paser.

Baca juga:   Jawaban Andi Harun saat Ditanya, “Pak, Nyalon Lagi Gak?”

Liburan ke Mahakam

Bergeser dari Paser, ia baru benar-benar liburan di Kaltim. Pilihannya cukup unik, yakni Trip Mahakam bagian hulu. Dari Kota Bangun, ia dan suaminya mengunjungi beberapa destinasi. Heni mengaku terpesona dengan daya tarik Sungai Mahakam, Rumah Panjang, juga suku Dayak.

Mahakam river amazing place, lalu melihat bagaimana manusia hidup berdampingan dengan alam secara langsung.”

Catatan darinya, perjalanan antar destinasi masih terlalu panjang. Ia berharap ke depan, setiap 1-2 jam sekali ada persinggahan. Baik ke desa wisata, destinasi, atau sejenisnya.

“Dari saya memang harus ada interior yang baik ya. Sehingga tamu-tamu yang datang ke sini nyaman dan bisa melihat keajaiban.”

“Kalau Paser, keindahan alamnya bagus, hanya saja butuh tambahan infrastruktur dan SDM,” ujarnya.

Rating untuk Wisata Paser

Dari kunjungannya ke Paser, Heni memberi penilaian terhadap potensi wisata di Paser. Dari angka 1-10, Heni memberi nilai 8 untuk keindahan alam di Paser. Sementara penunjangnya seperti akses, fasilitas, dan infrastruktur bernilai 5.

Buruk? Bukan, dengan bentang alam yang menarik, Paser hanya belum menemukan unsur unik. Ditambah aksesibilitas, amenitas, dan atraksi di destinasi yang masih perlu peningkatan.

Kata Heni, DPC PUTRI Paser selaku asosiasi yang mewadahi para pengelola destinasi, punya PR untuk meningkatkan rating tersebut secara bertahap.

Baca juga:   Mencari Sosok Baru, Ajang Pemilihan Duta Wisata dan Putri Pariwisata Paser Resmi Dibuka

“Setidaknya menjadi nilai 6 atau 7 dalam 3 bulan ke depan. Karena tidak mungkin bisa langsung mengejar nilai 10. Perlu proses secara bertahap. Pelan tapi pasti.”

Mengenai unsur unik, Heni secara jujur mengakui tak banyak menemukannya di destinasi wisata populer di Kaltim. Alias, apa yang ada di Kaltim, sudah lebih dulu ada di tempat lain, utamanya Pulau Jawa. Ini adalah tantangan bagi pelaku pariwisata sekaligus Pemda Kaltim. Bagaimana menemukan ataupun membentuk identitas pariwisata yang khas. Tentu dengan tetap memerhatikan selera pasar.

Sementara di wisata minat khusus, seperti wisata hutan, flora-fauna endemik, hingga kebudayaan, terutama yang berada di sekitar Mahakam. Tidak ada duanya.

“Untuk kekayaan alamnya sudah oke. Sungai Mahakam paling pas kalau mau dikembangkan, karena hanya ada di Kaltim. Begitu pula kebudayaannya yang beragam.”

Sementara SDM-nya, perlu bekal pengetahuan yang baik soal ilmu-ilmu kepariwisataan. Memperkaya ide dan meningkatkan inovasi. Juga agar bisa terus survive di dinamika bisnis usaha yang selalu naik turun.

Namun Bos The Lodge Group tersebut mengaku senang dengan antusiasme para pelaku wisata di Paser, Balikpapan, dan Samarinda. Mereka sangat antusias dan haus ilmu untuk mendalami ilmu wisata agar bisa segera diterapkan.

“Menurut saya itu modal utama peningkatan pariwisata. Dan ini harus berkelanjutan. Nanti mungkin bisa lewat Zoom untuk komunikasi dan kegiatan lainnya,” pungkasnya. (ens/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.