SAMARINDA
Kuatkan Literasi Sejarah Lokal, Buku Historipedia Kalimantan Timur Resmi Diluncurkan
Buku Historipedia Kalimantan Timur dari Kudungga, Samarinda, hingga Ibu Kota Nusantara karya Muhammad Sarip dan Nanda Puspita Sheilla. Lahir dari keresahan atas kurangnya bahan baca dan ajar soal sejarah Bumi Etam, sedari level sekolah.
Gedung Prof Masjaya, Universitas Mulawarman menjadi saksi atas terbitnya buku dengan muatan sejarah lokal yang kental. Berjudul Historipedia Kalimantan Timur dari Kudungga, Samarinda, hingga Ibu Kota Nusantara.
Peluncuran buku karya Sarip dan Nanda ini berlangsung pada Selasa, 23 Januari 2024. Dirangkaikan dengan acara diskusi buku tersebut, yang dinarasumberi oleh kedua penulisnya.
Muhammad Sarip yang berstatus sejarawan publik asal Samarinda. Mengungkapkan bahwa hal yang melatarbelakangi penulisan buku ini ialah minimnya bahan literasi sejarah Kaltim. Bahkan di level sekolah di Bumi Etam. Padahal, provinsi ini memiliki sejarah yang panjang dan tidak kalah kompleks. Dengan sejarah-sejarah Indonesia yang dominan menceritakan peristiwa di Pulau Jawa.
Untuk Sarip, ini adalah buku ke-12-nya, selama berkecimpung di dunia kepenulisan sejarah. Ia mengungkapkan, ‘anak’ barunya ini berbeda dari karya-karyanya sebelumnya. Karena lebih fleksibel dan bersifat ensiklopedia.
“Buku ini sifatnya kumpulan narasi-narasi populer yang sifatnya pengetahuan dasar,” ujarnya.
Menurut Sarip, buku ini mengumpulkan berbagai informasi dan pengetahuan bidang sejarah dalam lokalitas Kaltim. Yang terbagi dalam empat kategori, yakni peristiwa umum, histori Kota Samarinda, histori Ibu Kota Nusantara, dan profil tokoh.
“Bagi yang ingin mendalami sejarah Kalimantan Timur, bisa membaca buku-buku saya sebelumnya yang lebih detail. Buku ini lebih ke rangkuman,” katanya.
Selain itu, proses pembuatan buku Historipedia Kalimantan Timur dari Kudungga, Samarinda, hingga Ibu Kota Nusantara. Kata Sarip, hanya memakan waktu berkisar 3 bulan. Dengan keterlibatan aktif tandemnya yang merupakan pegiat literasi.
Sarip dan Nanda memang cukup sering tampil bersama dalam forum sejarah sejak 2023. Dan buku ini lahir atas keinginan keduanya membuat produk literasi sejarah lokal, yang dapat diterima oleh semua kalangan dan usia.
“Kami juga akan membuat edisi kedua dari Historipedia Kalimantan Timur,” pungkasnya.
Jelajahi lebih banyak karya Muhammad Sarip melalui laman INI.
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoSenjata Baru Tekan Inflasi, Pemprov Kaltim Resmi Luncurkan Aplikasi ‘Mandau Kaltim’
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoKabar Gembira! Harga Tiket Pesawat Turun 13 Persen, Bandara APT Pranoto Samarinda Siap ‘Tempur’ di Musim Nataru
-
GAYA HIDUP2 hari agoBukan Sekadar Perayaan, Ini Sejarah ‘Garang’ di Balik Hari Ibu 22 Desember
-
GAYA HIDUP4 hari agoBosan ke Mal? Inilah 10 Cara “Waras” Mengisi Libur Sekolah Akhir Tahun Tanpa Harus Kuras Kantong
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoSelesaikan Tahap II, Disnakertrans Kaltim Targetkan Aplikasi Etam Kerja Makin Canggih: Nggak Cuma Cari Kerja!
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoPersiapan 2026, CIMB Niaga Syariah Hadirkan Tiga Produk Solutif Berbasis Syariah untuk Nasabah Korporasi
-
PARIWARA4 hari agoWajib Datang! Yamaha Rev Festival Siap Geber Senayan Park (SPARK) Untuk Tutup Akhir Tahun 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoWanti-wanti Wagub Seno Aji: Jangan Ada Logistik yang Macet, Bisa Picu Kenaikan Harga!

