KUKAR
Kukar Tak ada Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal, Bupati Edi: Ini Berkat Kolabroasi Berbagai Pihak
Di Kukar sudah tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal. Bahkan, desa bekembang, maju, dan mandiri pun semakin bertambah. Menurut Bupati Kukar, Edi Damansyah hal ini berkat adanya kolaborasi dari berbagai pihak.
Bupati Kutai Kartanegara, Edi Dmansyah mengatakan sudah tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal di Kukar.
Hal ini dikarenakan adanya sinergisitas antar-pihak mulai dari pemda, pemerintah desa, hingga pihak terkait lain dalam pembangunan.
Edy mengatakan bahwa di Kukar sudah tidak ada lagi desa dengan status tertingal atau sangat tertinggal.
Data tersebut merujuk berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
“Bahkan desa berkembang, maju, dan mandiri pun bertambah. Keberhasilan ini berkat kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak, termasuk hubungan harmonis pemerintah desa dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),” ujarnya.
Tahun ini Pemkab Kukar berhasil menambah jumlah desa berstatus mandiri. Pada 2023, terdapat 76 desa berstatus mandiri, kemudian ada 69 desa maju, dan 48 desa berkembang.
Namun, saat ini desa mandiri sudah bertambah. Dari 76 desa mandiri pada 2023 naik menjadi 87 pada 2024.
Kemudian pada 2024 status desa kembali terdongkrak setelah dilakukan intervensi insentif oleh berbagai pihak, yakni desa mandiri naik menjadi 87 desa, untuk status maju bertambah menjadi 83 desa, dan desa berkembang turun menjadi 23 desa karena banyak desa berstatus berkembang naik menjadi desa maju.
Penetapan status desa oleh Kemendes PDTT diukur berdasarkan dimensi dalam IDM, berupa indeks komposit yang dibentuk dari tiga indeks yaitu Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL).
Dimensi dalam indikator IDM tersebut antara lain terkait dengan kesehatan, pendidikan, modal sosial, permukiman, ekonomi, dan berbagai hal yang terkait dengan lingkungan, sehingga banyak lintas sektor yang terlibat dalam mendongkrak IDM.
Ia juga meminta kolaborasi yang baik ini terus ditingkatkan, termasuk sinergisitas antara BPD dan pemerintah desa di seluruh Kukar.
Khusus untuk di Kecamatan Tenggarong Seberang, terdapat 18 desa yang masing-masing desa memiliki karakter dan tantangan yang berbeda.
“Namun kerja sama BPD dan pemerintah desa terbukti mampu meningkatkan IDM di semua desa. Ini menjadi bukti bahwa sinergisitas antara pemerintah desa dan BPD berjalan baik,” katanya lagi. (rw)
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Dilematis Pengadaan Air Bersih Balikpapan; Pakai Air Laut Mahal, Pakai Air Mahakam Ribet
-
OLAHRAGA3 hari yang lalu
Hanya Cetak 3 Gol di 5 Laga, Pelatih Borneo FC: Tim Lawan Selalu Bertahan saat Bertemu Kami
-
KUBAR1 hari yang lalu
Mengenal AHJI Paslon Nomor 2: Dicintai Rakyat, Diharapkan Jadi Pemimpin Kutai Barat
-
OLAHRAGA2 hari yang lalu
Borneo FC Berusaha Garang Lagi saat Jumpa Persis, Biak, dan Dewa United
-
VIRAL4 hari yang lalu
Plaza Mulia Dilelang Rp501 Miliar, Ada yang Minat?
-
MAHULU3 hari yang lalu
Belasan Kampung di Mahulu Terendam Banjir hingga 1,5 Meter
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
OIKN akan Kelola Pasokan Air Bersih dari Nusantara ke Balikpapan
-
OLAHRAGA20 jam yang lalu
Hanya Bisa Bahasa Portugis, Bek Borneo FC Furtado Andalkan Bahasa Isyarat di Lapangan